Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merauke Paino, SIP
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merauke Paino, SIP
MERAUKEโ Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merauke Paino, SIP membenarkan jika masih banyak warga Merauke yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan terutama yang ada di kampung-kampung lokal yang jauh dan membutuhan anggaran yang cukup besar.
โDiperkirakan masih ada sekitar 10 persen dari jumlah penduduk kita lebih dari 227.000 jiwa yang belum memiliki NIK,โโ kata Paino kepada Cenderawasih Pos, kemarin.
Paino mengungkapkan, bahwa masih banyaknya warga yang belum memiliki NIK tersebut karena jaraknya yang cukup jauh dengan biaya transportasi yang cukup besar. Agar seluruh penduduk terutama yang ada di kampung-kampung lokal terjauh tersebut maka pemerintah yang harus turun langsung untuk mendata warga yang belum memiliki NIK tersebut untuk dibuatkan kartu keluarga.
โTidak mungkin masyarakat yang akan datang ke Merauke hanya untuk mengurus kartu keluarga dan KTP elektronik dengan biaya yang begitu tinggi,โโ terangnya.
Dia berharap, di tahun 2021, ada anggaran tambahan di induk sehingga bisa menjawab masyarakat yang belum memiliki NIK tersebut. Apalagi lanjut Paino, hampir seluruh kegiatan sekarang termasuk pemberian bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu berbasiskan pada KTP elektronik atau nomor induk kependudukan.
โTermasuk soal bantuan iuran BPJS yang dibayarkan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu. Kalau tidak ada NIK, maka pemerintah tidak bisa bantu,โ katanya.
Hanya saja diakui Paino, untuk menerbitkan kartu keluarga sehingga NIK bisa terbit tersebut, maka pihaknya harus kerja sama dengan pihak gereja. Karena sebagian warga yang ada di kampung-kampung belum menikah secara gereja karena beberapa faktor diantaranya masalah adat yang belum diselesaikan.
โNah, ini kita harus kerja sama dengan pihak gereja untuk ada nikah massal. Karena setelah nikah secara gereja itu baru bisa terbitkan kartu keluarga yang didalamnya ada nomor induk kependudukan setiap anggota keluarga tersebut,โ pungkasnya. (ulo/tri)
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merauke Paino, SIP
MERAUKEโ Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merauke Paino, SIP membenarkan jika masih banyak warga Merauke yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan terutama yang ada di kampung-kampung lokal yang jauh dan membutuhan anggaran yang cukup besar.
โDiperkirakan masih ada sekitar 10 persen dari jumlah penduduk kita lebih dari 227.000 jiwa yang belum memiliki NIK,โโ kata Paino kepada Cenderawasih Pos, kemarin.
Paino mengungkapkan, bahwa masih banyaknya warga yang belum memiliki NIK tersebut karena jaraknya yang cukup jauh dengan biaya transportasi yang cukup besar. Agar seluruh penduduk terutama yang ada di kampung-kampung lokal terjauh tersebut maka pemerintah yang harus turun langsung untuk mendata warga yang belum memiliki NIK tersebut untuk dibuatkan kartu keluarga.
โTidak mungkin masyarakat yang akan datang ke Merauke hanya untuk mengurus kartu keluarga dan KTP elektronik dengan biaya yang begitu tinggi,โโ terangnya.
Dia berharap, di tahun 2021, ada anggaran tambahan di induk sehingga bisa menjawab masyarakat yang belum memiliki NIK tersebut. Apalagi lanjut Paino, hampir seluruh kegiatan sekarang termasuk pemberian bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu berbasiskan pada KTP elektronik atau nomor induk kependudukan.
โTermasuk soal bantuan iuran BPJS yang dibayarkan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu. Kalau tidak ada NIK, maka pemerintah tidak bisa bantu,โ katanya.
Hanya saja diakui Paino, untuk menerbitkan kartu keluarga sehingga NIK bisa terbit tersebut, maka pihaknya harus kerja sama dengan pihak gereja. Karena sebagian warga yang ada di kampung-kampung belum menikah secara gereja karena beberapa faktor diantaranya masalah adat yang belum diselesaikan.
โNah, ini kita harus kerja sama dengan pihak gereja untuk ada nikah massal. Karena setelah nikah secara gereja itu baru bisa terbitkan kartu keluarga yang didalamnya ada nomor induk kependudukan setiap anggota keluarga tersebut,โ pungkasnya. (ulo/tri)