Monday, May 6, 2024
25.7 C
Jayapura

Pemerintah Harus Segera Kembalikan Denyut Ekonomi di Papua

Pengamat Ekonomi Uncen, Kurniawan Patma, S.E, M.Ak ( FOTO: Yewen/Cepos)

Pengamat Ekonomi Uncen, Kurniawan Patma, S.E, M.Ak ( FOTO: Yewen/Cepos)

JAYAPURA- Wabah Covid-19 benar-benar telah meluluhlantakan sendi-sendi perekonomian Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daerah, semua terkena dampak. Setiap Pemda baik provinsi maupun Kabupaten/Kota melakukan refocusing atau memotong anggaran operasional, program Dinas atau OPD untuk melawan Covid-19. 

 Pengamat Ekonomi Universitas Cenderawasih yang juga merupakan Dosen Akuntansi Universitas Cenderawasih, Kurniawan Patma, S.E, M.Ak mengatakan bahwa memasuki era new normal di tengah-tengah pandemi Covid-19 ini, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus diefektivitas untuk menumbuhkan denyut nadi ekonomi di Papua.

 Oleh karena itu, menurut Kurniawan dalam pembahasan APBD yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPR Papua maupun di Kabupaten/Kota sebaiknya membahas anggaran yang berkaitan erat dengan menumbuhkan kembali sektor perekonomian di Papua.

Baca Juga :  Jangan ada Lagi Warga Kota Meninggal Dunia Akibat Corona

 “Anggaran-anggaran yang tidak terlalu penting seperti perjalanan dinas, kemudian bisa dihilangkan atau diefektivitas anggaran, sehingga anggaran yang disahkan nanti betul-betul digunakan untuk menumbuhkan denyut nadi perekonomian di Papua sebagai akibat dari resesi ekonomi yang terjadi,” katanya kepada Cenderawasih Pos di Waena, Kamis (23/7) kemarin.

 Selain itu, menurut Kurniawan Pemerintah perlu meminta pertimbangan dari para akademisi-akademisi dari bidang ekonomi maupun bidang-bidang lainnya, sehingga memberikan masukan-masukan dari berbagai sudut pandang untuk membicarakan masalah dalam menghadapi resesi ekonomi di Papua melalui FGD.

 Kata Kurniawan, Pemerintah harus membuat pemetaan mengenai para pelaku ekonomi dan masyarakat yang benar-benar terdampak dari resesi ekonomi ini, sehingga bisa mencari format dalam penanganannya. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah memberikan suntikan dana maupun membangun literasi digital kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tengah-tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Baca Juga :  Buat Berbagai Inovasi, Pertahankan Tren Kerja Positif Dispendukcapil

“Saya kira Pemerintah harus sudah bergerak untuk membangun literasi digital, khusus bagi mereka yang menjadi korban dan merupakan pelaku UMKM, sehingga membangun literasi digital merupakan salah satu solusi dalam menghadapi resesi ekonomi di Papua,” ujarnya. (bet/wen)

Pengamat Ekonomi Uncen, Kurniawan Patma, S.E, M.Ak ( FOTO: Yewen/Cepos)

Pengamat Ekonomi Uncen, Kurniawan Patma, S.E, M.Ak ( FOTO: Yewen/Cepos)

JAYAPURA- Wabah Covid-19 benar-benar telah meluluhlantakan sendi-sendi perekonomian Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daerah, semua terkena dampak. Setiap Pemda baik provinsi maupun Kabupaten/Kota melakukan refocusing atau memotong anggaran operasional, program Dinas atau OPD untuk melawan Covid-19. 

 Pengamat Ekonomi Universitas Cenderawasih yang juga merupakan Dosen Akuntansi Universitas Cenderawasih, Kurniawan Patma, S.E, M.Ak mengatakan bahwa memasuki era new normal di tengah-tengah pandemi Covid-19 ini, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus diefektivitas untuk menumbuhkan denyut nadi ekonomi di Papua.

 Oleh karena itu, menurut Kurniawan dalam pembahasan APBD yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPR Papua maupun di Kabupaten/Kota sebaiknya membahas anggaran yang berkaitan erat dengan menumbuhkan kembali sektor perekonomian di Papua.

Baca Juga :  Penggunaan Keuangan Harus Taat Aturan

 “Anggaran-anggaran yang tidak terlalu penting seperti perjalanan dinas, kemudian bisa dihilangkan atau diefektivitas anggaran, sehingga anggaran yang disahkan nanti betul-betul digunakan untuk menumbuhkan denyut nadi perekonomian di Papua sebagai akibat dari resesi ekonomi yang terjadi,” katanya kepada Cenderawasih Pos di Waena, Kamis (23/7) kemarin.

 Selain itu, menurut Kurniawan Pemerintah perlu meminta pertimbangan dari para akademisi-akademisi dari bidang ekonomi maupun bidang-bidang lainnya, sehingga memberikan masukan-masukan dari berbagai sudut pandang untuk membicarakan masalah dalam menghadapi resesi ekonomi di Papua melalui FGD.

 Kata Kurniawan, Pemerintah harus membuat pemetaan mengenai para pelaku ekonomi dan masyarakat yang benar-benar terdampak dari resesi ekonomi ini, sehingga bisa mencari format dalam penanganannya. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah memberikan suntikan dana maupun membangun literasi digital kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tengah-tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Baca Juga :  SMAN 1 Jayapura Siap Gelar UNBK

“Saya kira Pemerintah harus sudah bergerak untuk membangun literasi digital, khusus bagi mereka yang menjadi korban dan merupakan pelaku UMKM, sehingga membangun literasi digital merupakan salah satu solusi dalam menghadapi resesi ekonomi di Papua,” ujarnya. (bet/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya