
MERAUKE-Pada hari ketiga lebaran, ribuan warga Kota Merauke masih melakukan tradisi perjalanan ke lokasi eks transmigrasi yang orang Merauke lazim menyebutnya untuk lokasi di Distrik Semangga, Distrik Tanah Miring, Distrik Jagebob, Kurik dan Distrik Malind, Selasa (26/5), kemarin.
Kendati demikian, antrean kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak terlihat lagi di Posko Covid dadakan yang disediakan di jalan Tujuh Wali-Wali, Kelurahan Kamundu Merauke, sebelum jembatan Maro. Yang terlihat petugas Covid-19 membagikan masker kepada warga yang tidak menggunakan masker.
Tidak adanya antrean dan kerumuman warga tersebut karena warga yang sudah mendapatkan surat izin jalan sebelumnya tidak perlu lagi mengurus karena surat izin jalan tersebut berlaku untuk 3 hari. Berbeda dengan hari kedua lebaran, Senin (25/5). Warga yang tumpah tersebut seakan tak menghiraukan imbauan pemerintah untuk tinggal di rumah dan tidak melakukan kontak untuk memutus mata rantai Covid-19.
Banyaknya warga yang melintas dari Kota ke lokasi tersebut karena pemerintah memberikan pelayanan surat izin jalan kepada warga di posko dadakan di jalan Tujuh Wali-Wali, sebelum jembatan Maro Merauke. Sontak, terjadi antrean dan desakan warga yang mengisi surat izin jalan yang disediakan pemerintah tersebut. Padahal sebelumnya, pemerintah daerah sudah menutup pengurusan surat izin jalan tersebut hanya sampai Sabtu (23/5) di Posko Covid-19, Kantor Bupati Merauke.
Dari pantauan media ini di hari kedua, tidak ada lagi jaga jarak, bahkan sebagian warga mengabaikan untuk menggunakan masker. Beberapa warga yang ditemui media ini mengaku jika ingin silaturahmi dengan keluarganya yang ada di lokasi. “Sebenarnya saya tidak ada lagi rencana ke sebelah untuk silaturahmi karena saya tidak ada surat izin sebelumnya, tapi karena mendapat informasi kalau ada pelayanan surat izin jalan sekarang di sini dan diperbolehkan melintas sehingga saya dengan keluarga ikut jalan untuk silaturahmi di Semangga Satu, ” kata seorang warga kepada media ini.
Sementara di media sosial, berbagai tanggapan muncul dengan berjubelnya warga menuju lokasi untuk lebaran hari kedua tersebut. Sebagian menyesalkan warga yang tidak patuh imbauan pemerintah tapi sebagian juga menilai pemerintah daerah tidak tegas karena masih mengizinkan warga melintas dengan menerbitkan surat izin jalan. Padahal, surat jalan yang diterbitkan tersebut tanpa melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. “Mudah-mudahan kasus tidak meningkat setelah lebaran,” tanggapan seorang netizen. (ulo/tri)