
MERAUKE- Wabah pandemi virus Corona yang melanda Indonesia tidak hanya berdampak pada bidang ekonomi namun juga terhadap kegiatan pemerintah. Setidaknya, sudah tercatat 12 paket pekerjaan yang sedang proses administrasi di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Kabupaten Merauke tidak dapat dilanjutkan alias dibatalkan karena anggaran untuk membiayai proyek tersebut dipangkas oleh pemerintah pusat.
“Sampai hari ini, sudah tercatat 12 paket pekerjaan yang sudah mulai berproses di BPBJ namun tidak dilanjutkan karena anggarannya terpangkas oleh pusat,’’ kata Plh Kabag BPBJ Setda Kabupaten Merauke Melki K. Wosiri, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/4).
Menurut dia, paket pekerjaan yang tidak dilanjutkan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020. SKPD yang proses lelang di BPBJ tersebut dibatalkan adalah Dinas Lingkungan Hidup sebanyak 2 paket yakni pengadaan truk pengangkut sampah, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) sebanyak 4 paket terkait dengan pembangunan jalan, Dispora 2 paket terkat dengan pembangunan GOR prototipe Tipe B dan Dinas Perhubungan terkait pengadaan 4 unit atau paket speed boat.
“Jadi untuk 4 SKPD ini, sebanyak 12 paket yang batal dilanjutkan karena anggarannya dipangkas pusat,’’ terangnya.
Menurut dia, hanya bidang pendidikan dan kesehatan yang anggaran DAK tidak dipangkas. Dari dua bidang tersebut, lanjut Melki K. Wosiri, Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke sudah memasukan 3 paket untuk pembangunan 3 puskesmas prototipe. Sementara dalam proses pemilihan. ‘’Tapi untuk dinas pendidikan, sampai sekarang belum ada permnintaan,’’ terangnya
Hanya saja, berapa jumlah dari 12 paket yang sudah batal lelang tersebut, Melki mengaku belum memiliki data. Sedangkan satu-satunya dana DAK tahun 2020 yang sudah kontrak adalah satu paket pembangunan Dinas Perpustakaan dean Arsip Daerah Kabupaten Merauke dengan nilai pagu Rp 10 miliar. Sedangkan kontrak Rp 9,2 miliar lebih.’’Pekerjaan fisiknya sementara jalan,’’ jelasnya.
Sementara untuk pekerjaan fisik maupun pengadaan barang yang bersumber dari Dana Alokasi Umum, jelas Melki Wosiri sebanyak 17 paket.’’Kemarin sore, kami baru terima 8 paket pekerjaan fisik dari PU. Sebelumnya sudah ada 9 paket, sehingga total paket yang bersumber dari DAU sebanyak 17 paket. Untuk estimasi anggarannya kami belum bisa sampaikan, kecuali kalau proses lelang ini sudah selesai baru bisa sampaikan berapa efisiensinya,’’ pungkasnya. (ulo/tri)