Saturday, March 15, 2025
25.7 C
Jayapura

Konferensi Sinode Kingmi Ditunda Tahun 2021

RAPAT TERBATAS: Pengurus Sinode Kingmi saat menggelar rapat terbatas dengan Panitia Konfrensi Sinode Kingmi di kantor Sinode Kingmi, Jumat (24/4). (FOTO: Diskominfo Kabupaten Puncak for Cepos)

JAYAPURA-Konferensi Sinode Kingmi yang direncanakan digelar 19 November 2020 ditunda hingga Maret 2021. Penundaan pelaksanaan Konfrensi Sinode Kingmi ini merupakan hasil rapat terbatas antara pengurus Sinode Kingmi dengan panitia Konferensi Sinode Kingmi yang dihadiri ketua  Ketua Sinode Kingmi Di Tanah Papua, Pdt. Benny Giyai dan ketua Panitia Konferensi Sinode Kingmi,  Willem Wandik, SE., M.Si., di kantor Sinode Kingmi, Jumat (24/4). 

Ketua Sinode Kingmi Di Tanah Papua, Pdt. Benny Giyai mengakui bahwa penundaan tersebut merupakan kesepakatan dalam rapat yang digelar di kantor Sinode Kingmi, Jumat (24/4) siang bersama ketua panitia konferensi yang juga Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M.Si. 

Penundaan ini dilakukan setelah pihaknya bersama dengan Pemerihtah Kabupaten Puncak selaku panitia pelaksana, mempertimbangkan beberapa hal dari dampak  pandemi Covid-19 yang saat ini menjadi ancaman.

Pdt. Benny Giyai menegaskan bahwa penundaan ini bukan karena ketidaksiapan panitia tetapi karena situasi saat ini dimana wabah virus Corona atau Covid-19 masih terjadi. 

Baca Juga :  RHP Cup I Mencari Titisan Boaz Solossa

“Penundaan ini bukan karena panitia atau Pemda Puncak tidak siap. Kami tahu sebagai kader gereja Kingmi mereka pasti siap. Namun kami bersepakat untuk ditunda hingga Maret 2021 mendatang, mengingat saat ini masih mewabahnya virus Corona,” ungkapnya.

Dikatakan, dampak dari penyebaran virus Corona ini membuat sebagian pemda yang tentunya menjadi peserta konferensi melakukan pembatasan sosial. Hal ini tentunya berdampak juga terhadap kesiapan peserta termasuk anggaran, akan menjadi tidak maksimal. 

Sementara itu Bupati Puncak, Willem Wandik, SE., M.Si., selaku Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Kingmi setuju dengan langkah penundaan tersebut. Dirinya mengaku bahwa penundaan ini bukan karena Pemerintah Kabupaten Puncak tidak siap, namun lebih pada situasional pandemi virus Corona.

“Kami dari kader Kingmi juga menyepakati untuk konferensi ini ditunda, demi keselamatan dan kenyamanan banyak umat. mengingat virus ini sangat berbahaya,” terangnya.

Baca Juga :  Terbanyak, Golkar Raih Enam Kursi di DPRD Kota Jayapura

Dia juga berharap kepada seluruh kader Sinode Kingmi yang ada di tanah Papua untuk mendukung penundaan yang telah disepakati bersama.

“Kami harap semua kader untuk mendukung supaya pelaksanaan konferensi ini nantinya dapat berjalan dengan hikmat sesuai harapan yang ada,” tuturnya.

Disinggung mengenai anggaran pelaksanaan konferensi Sinode Kingmi, bupati dua periode ini mengakui sangat berdampak dengan adanya pandemi Covid-19.

“Kalau anggaran awalnya sudah siap. Namun karena merebaknya virus ini, maka secara otomatis akan terpotong. Kondisi ini bukan hanya di Puncak saja melainkan semua kabupaten juga mengalami hal yang sama,” bebernya.

Bupati Willem Wandik menambahkan, kondisi akhir virus Corona ini belum bisa diprediksikan sampai akhir tahun ini. Oleh sebab itu, dirinya berharap kepengurusan sinode hingga klasis dan koordinator, dipertahankan masa kepengurusannya hingga pelaksanaan konferensi awal 2021, agar hasil yang dicapai lebih maksimal.(Kominfo Puncak/nat)

RAPAT TERBATAS: Pengurus Sinode Kingmi saat menggelar rapat terbatas dengan Panitia Konfrensi Sinode Kingmi di kantor Sinode Kingmi, Jumat (24/4). (FOTO: Diskominfo Kabupaten Puncak for Cepos)

JAYAPURA-Konferensi Sinode Kingmi yang direncanakan digelar 19 November 2020 ditunda hingga Maret 2021. Penundaan pelaksanaan Konfrensi Sinode Kingmi ini merupakan hasil rapat terbatas antara pengurus Sinode Kingmi dengan panitia Konferensi Sinode Kingmi yang dihadiri ketua  Ketua Sinode Kingmi Di Tanah Papua, Pdt. Benny Giyai dan ketua Panitia Konferensi Sinode Kingmi,  Willem Wandik, SE., M.Si., di kantor Sinode Kingmi, Jumat (24/4). 

Ketua Sinode Kingmi Di Tanah Papua, Pdt. Benny Giyai mengakui bahwa penundaan tersebut merupakan kesepakatan dalam rapat yang digelar di kantor Sinode Kingmi, Jumat (24/4) siang bersama ketua panitia konferensi yang juga Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M.Si. 

Penundaan ini dilakukan setelah pihaknya bersama dengan Pemerihtah Kabupaten Puncak selaku panitia pelaksana, mempertimbangkan beberapa hal dari dampak  pandemi Covid-19 yang saat ini menjadi ancaman.

Pdt. Benny Giyai menegaskan bahwa penundaan ini bukan karena ketidaksiapan panitia tetapi karena situasi saat ini dimana wabah virus Corona atau Covid-19 masih terjadi. 

Baca Juga :  18 Pemain Ikut Latihan Perdana 

“Penundaan ini bukan karena panitia atau Pemda Puncak tidak siap. Kami tahu sebagai kader gereja Kingmi mereka pasti siap. Namun kami bersepakat untuk ditunda hingga Maret 2021 mendatang, mengingat saat ini masih mewabahnya virus Corona,” ungkapnya.

Dikatakan, dampak dari penyebaran virus Corona ini membuat sebagian pemda yang tentunya menjadi peserta konferensi melakukan pembatasan sosial. Hal ini tentunya berdampak juga terhadap kesiapan peserta termasuk anggaran, akan menjadi tidak maksimal. 

Sementara itu Bupati Puncak, Willem Wandik, SE., M.Si., selaku Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Kingmi setuju dengan langkah penundaan tersebut. Dirinya mengaku bahwa penundaan ini bukan karena Pemerintah Kabupaten Puncak tidak siap, namun lebih pada situasional pandemi virus Corona.

“Kami dari kader Kingmi juga menyepakati untuk konferensi ini ditunda, demi keselamatan dan kenyamanan banyak umat. mengingat virus ini sangat berbahaya,” terangnya.

Baca Juga :  Terbanyak, Golkar Raih Enam Kursi di DPRD Kota Jayapura

Dia juga berharap kepada seluruh kader Sinode Kingmi yang ada di tanah Papua untuk mendukung penundaan yang telah disepakati bersama.

“Kami harap semua kader untuk mendukung supaya pelaksanaan konferensi ini nantinya dapat berjalan dengan hikmat sesuai harapan yang ada,” tuturnya.

Disinggung mengenai anggaran pelaksanaan konferensi Sinode Kingmi, bupati dua periode ini mengakui sangat berdampak dengan adanya pandemi Covid-19.

“Kalau anggaran awalnya sudah siap. Namun karena merebaknya virus ini, maka secara otomatis akan terpotong. Kondisi ini bukan hanya di Puncak saja melainkan semua kabupaten juga mengalami hal yang sama,” bebernya.

Bupati Willem Wandik menambahkan, kondisi akhir virus Corona ini belum bisa diprediksikan sampai akhir tahun ini. Oleh sebab itu, dirinya berharap kepengurusan sinode hingga klasis dan koordinator, dipertahankan masa kepengurusannya hingga pelaksanaan konferensi awal 2021, agar hasil yang dicapai lebih maksimal.(Kominfo Puncak/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya