Ketua DPRD Kabupaten Merauke Ir. Drs. Benjamin Latumahina disampingi Sekwan Drs. Agustinus Joko Guritno, M.Sii saat meninjau ruangan yang disulap untuk isolasi pasien Corona maupun pasien dalam pengawasan RSUD Merauke, Selasa (24/3). ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE- Sesuai rencana sebelumnya, akhirnya terhitung Kamis 26 Maret 2020 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke dikhususkan untuk menangani pasien Corona maupun pasien dalam pengawasan Covid-19. Direktur RSUD Merauke dr. Yenny M.M.E Mahuze saat dihubungi media ini lewat telpon selulernya mengungkapkan, bahwa seluruh pasien umum tersebut telah dipindahkan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Merauke dan Rumah Sakit Bunda Pengharapan Merauke.
“Hari ini, seluruh pasien umum yang dirawat di RSUD Merauke dipindahkan kedua rumah sakit yang ada di Merauke yakni Rumah Sakit Angkatan Laut dan Rumah Sakit Bunda Pengharapan,” kata Yenny Mahuze.
Menurut Yenny Mahuze, pemindahan pasien umum ini seiring dengan bertambahnya pasien Corona dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Merauke. Meski semua pasien umum telah dipindahkan ke Rumah Sakit Bunda Pengharapan dan Rumah Sakit Angkatan Laut, namun untuk poli penyakit dalam, poli syaraf, poli jiwa dan poli anak masih dilayani di RSUD Merauke.
Termasuk membuka pelayanan cuci darah, ruang rawat intensif anak dan bayi, ibu bersalin dan TB-MDR. “Ini karena pelayanan tersebut belum ada di dua rumah sakit lainnya tersebut,’’ jelasnya.
Namun untuk pelayanan ini, jelas Yenny Mahuze, masyarakat atau pasien yang akan dirawat masuk lewat dari pintu yang ada di sebelah kanan depan sumur Bor. ‘’Ada pintu di sebelah kanan dibuka untuk beberapa pelayanan yang tidak ada di kedua rumah sakit tersebut.
Pelayanan jelas dia dilakukan di bagian belakang rumah sakit dan agar lebih aman antara rawat inap pasien Corona dan sejumlah pelayanan yang masih dilayani tersebut dipisahkan dengan pemasangan terpal dalam rumah sakit. ‘’Pak bupati sudah sumbangkan beberapa terpal untuk kita pasang di dalam,” tandasnya. (ulo/tri)
Ketua DPRD Kabupaten Merauke Ir. Drs. Benjamin Latumahina disampingi Sekwan Drs. Agustinus Joko Guritno, M.Sii saat meninjau ruangan yang disulap untuk isolasi pasien Corona maupun pasien dalam pengawasan RSUD Merauke, Selasa (24/3). ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE- Sesuai rencana sebelumnya, akhirnya terhitung Kamis 26 Maret 2020 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke dikhususkan untuk menangani pasien Corona maupun pasien dalam pengawasan Covid-19. Direktur RSUD Merauke dr. Yenny M.M.E Mahuze saat dihubungi media ini lewat telpon selulernya mengungkapkan, bahwa seluruh pasien umum tersebut telah dipindahkan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Merauke dan Rumah Sakit Bunda Pengharapan Merauke.
“Hari ini, seluruh pasien umum yang dirawat di RSUD Merauke dipindahkan kedua rumah sakit yang ada di Merauke yakni Rumah Sakit Angkatan Laut dan Rumah Sakit Bunda Pengharapan,” kata Yenny Mahuze.
Menurut Yenny Mahuze, pemindahan pasien umum ini seiring dengan bertambahnya pasien Corona dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Merauke. Meski semua pasien umum telah dipindahkan ke Rumah Sakit Bunda Pengharapan dan Rumah Sakit Angkatan Laut, namun untuk poli penyakit dalam, poli syaraf, poli jiwa dan poli anak masih dilayani di RSUD Merauke.
Termasuk membuka pelayanan cuci darah, ruang rawat intensif anak dan bayi, ibu bersalin dan TB-MDR. “Ini karena pelayanan tersebut belum ada di dua rumah sakit lainnya tersebut,’’ jelasnya.
Namun untuk pelayanan ini, jelas Yenny Mahuze, masyarakat atau pasien yang akan dirawat masuk lewat dari pintu yang ada di sebelah kanan depan sumur Bor. ‘’Ada pintu di sebelah kanan dibuka untuk beberapa pelayanan yang tidak ada di kedua rumah sakit tersebut.
Pelayanan jelas dia dilakukan di bagian belakang rumah sakit dan agar lebih aman antara rawat inap pasien Corona dan sejumlah pelayanan yang masih dilayani tersebut dipisahkan dengan pemasangan terpal dalam rumah sakit. ‘’Pak bupati sudah sumbangkan beberapa terpal untuk kita pasang di dalam,” tandasnya. (ulo/tri)