Minimnya Perhatian Orang Tua Jadi Satu Penyebab Anak Tak Terkontrol
SENTANI – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Jayapura mengakui bahwa kasus penyalahgunaan narkotika di lingkungan sekolah masih terjadi. Kepala BNN Kabupaten Jayapura, Kasman, menjelaskan bahwa baru-baru ini pihaknya melakukan pemeriksaan tes urine disalahsatu sekolah di Kabupaten Jayapura dan menemukan adanya siswa yang terindikasi menggunakan narkotika.
“Dari hasil tes urine, ditemukan 13 siswa SMP positif menggunakan ganja. Kami sudah melakukan sosialisasi serta melaksanakan kegiatan rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah,” jelasnya.
Kasman menambahkan, dalam satu bulan terakhir beberapa pelajar telah mengikuti proses rehabilitasi. Namun demikian, masih ada pelajar yang kembali terdeteksi positif menggunakan narkoba meski sudah menjalani rehabilitasi rawat jalan.
“Kami melakukan pendekatan persuasif di lingkungan sekolah dan keluarga. Bagi pelajar yang menggunakan narkoba, mereka adalah orang sakit yang harus disembuhkan,” ujarnya. Ia mengungkapkan, terdapat banyak faktor yang membuat pelajar terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika, antara lain kurangnya perhatian orang tua, pergaulan, dan rasa ingin mencoba.
Pemeriksaan urine tersebut dilakukan berdasarkan inisiatif pihak sekolah, bukan hanya pada siswa SMP dan SMA, tetapi juga tingkat SD.
“Kami sudah melakukan tes urine pada siswa SD. Kami berharap pemerintah daerah dan pihak terkait dapat bersama-sama melakukan pencegahan narkoba di lingkungan sekolah,” katanya.
BNN Kabupaten Jayapura juga berharap Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Pendidikan dapat menetapkan kurikulum anti narkotika.
“Dengan demikian ada ikatan dan payung hukum ketika kami melakukan sosialisasi dan edukasi kepada siswa secara berkelanjutan,” pungkasnya.
Ditempat terpisah, Bupati Jayapura, Yunus Wonda, menekankan bahwa permasalahan narkotika di lingkungan sekolah harus menjadi perhatian bersama.