Jika Aparat Tak Juga Memberikan Akses ke Distrik Mebrok Tak Diberikan
WAMENA – Keluarga Korban bencana alam dan mahasiswa Nduga yang ada di Jayawijaya mengancam akan melakukan aksi demo jika aparat tak memberikan akses kepada warga yang ingin mencari para korban.
Salah satu Keluarga Korban bencana alam di Mebrok Arim Tabuni menyebutkan dalam pencarian para korban, mungkin di Distrik Dal yang memiliki akses jelas karena bisa melalui Distrik Mbua, sementara untuk Distrik Mebrok ini adalah tempat pembebasan pilot susi air oleh masyarakat yang menjadi korban bencana alam itu.
“Disini kami melihat ada langkah dan upaya masyarakat dalam pembebasan pilot tersebut, namun ketika masyarakat terkena bencana seperti saat ini kenapa tidak memberikan akses, oleh karena itu jika negara memiliki kemanusiaan harus beri akses agar DPRP dan DPRK Nduga akan turun melihat dan mengamankan warga yang terdampak bencana alam,”ungkapnya di Kantor DPRP Papua Pegunungan Selasa (11/11).
Dari keluarga korban tak lagi memikirkan yang meninggal dunia, namun warga yang selamat dari bencana tersebut saat ini posisinya sangat emergency, Ironisnya ia menilai jika Gubernur Papua Pegunungan sedang tidur, sehingga ia meminta agar provinsi bertindak tegas dan harus turun melihat, karena ini masalah kemanusian.
“Jadi untuk perang negara, atau lain -lain, pikiran yang negatif itu tunggu dan hilangkan dulu, karena kemarin masyarakat yang ada di Mebrok ini yang berupaya membebaskan pilot, bukan negara, mereka yang saat ini menjadi korban menjamin hingga pilot tersebut bisa dibebaskan,”bebernya.
Jika Aparat Tak Juga Memberikan Akses ke Distrik Mebrok Tak Diberikan
WAMENA – Keluarga Korban bencana alam dan mahasiswa Nduga yang ada di Jayawijaya mengancam akan melakukan aksi demo jika aparat tak memberikan akses kepada warga yang ingin mencari para korban.
Salah satu Keluarga Korban bencana alam di Mebrok Arim Tabuni menyebutkan dalam pencarian para korban, mungkin di Distrik Dal yang memiliki akses jelas karena bisa melalui Distrik Mbua, sementara untuk Distrik Mebrok ini adalah tempat pembebasan pilot susi air oleh masyarakat yang menjadi korban bencana alam itu.
“Disini kami melihat ada langkah dan upaya masyarakat dalam pembebasan pilot tersebut, namun ketika masyarakat terkena bencana seperti saat ini kenapa tidak memberikan akses, oleh karena itu jika negara memiliki kemanusiaan harus beri akses agar DPRP dan DPRK Nduga akan turun melihat dan mengamankan warga yang terdampak bencana alam,”ungkapnya di Kantor DPRP Papua Pegunungan Selasa (11/11).
Dari keluarga korban tak lagi memikirkan yang meninggal dunia, namun warga yang selamat dari bencana tersebut saat ini posisinya sangat emergency, Ironisnya ia menilai jika Gubernur Papua Pegunungan sedang tidur, sehingga ia meminta agar provinsi bertindak tegas dan harus turun melihat, karena ini masalah kemanusian.
“Jadi untuk perang negara, atau lain -lain, pikiran yang negatif itu tunggu dan hilangkan dulu, karena kemarin masyarakat yang ada di Mebrok ini yang berupaya membebaskan pilot, bukan negara, mereka yang saat ini menjadi korban menjamin hingga pilot tersebut bisa dibebaskan,”bebernya.