JAYAPURA – Meski telah dibersihkan berulang-ulang namun kondisi Pantai Holtekamp hingga kini selalu saja kotor. Ini tidak lepas dari yang namanya sampah. Selain terbawa ombak ternyata keberadaan sampah ini tak lepas dari perilaku oknum petugas di cafe yang berjejer sepanjang pantai. Mereka beberapa kali kedapatan membuang sampah di pinggir pantai.
Meski tujuannya membakar, namun sebagian besar justru menjadi bongkahan yang semakin sulit terurai. “Ini kami temui beberapa Sabtu (8/11) kemarin.
Saat teman-teman sedang membersihkan sampah tiba-tiba ada yang menghambur ratusan botol ke bibir pantai,” kata Ketua Rumah Bakau Jayapura, Rahmatullah, Senin (10/11).
Rahmatullah sempat menanyakan kenapa membuang sampah dan membakar di pantai dan ternyata dijawab bahwa hal tersebut sudah dilakukan sejak tahun lalu dan aman-aman saja.
“Kami lantas menanyakan siapa penanggungjawabnya, lalu dijawab tidak ada tapi disitu ada satu pria yang ternyata penanggungjawabnya. Kami masuk ke dalam dan menanyakan ke petugas lainnya malah saling lempar dan meminta kami tidak melapor ke Dinas Lingkungan Hidup,” beber Rahmatullah.
Tak hanya itu, ada juga yang mengakali dengan cara menggali kemudian dibakar. Namun jika tidak habis maka sampah ini akan langsung ditutup dengan pasir untuk mengelabui. Nantinya ketika tersapu ombak barulah tumpukan sampah itu muncul ke permukaan.
“Di saat kami anak muda membangun semangat yang sama untuk mengeliminir sampah seharusnya ini diikuti oleh pelaku usaha. Bukan justru seenaknya menumpuk dan membakar dan menganggap tidak terjadi apa-apa, tidak seperti itu cara berfikirnya,” tambah Rahmatullah.
Iapun meminta dinas bisa kembali mengingatkan kepada pelaku usaha untuk bertanggungjawab atas sampah yang dihasilkan termasuk berkaitan dengan retribusi.
JAYAPURA – Meski telah dibersihkan berulang-ulang namun kondisi Pantai Holtekamp hingga kini selalu saja kotor. Ini tidak lepas dari yang namanya sampah. Selain terbawa ombak ternyata keberadaan sampah ini tak lepas dari perilaku oknum petugas di cafe yang berjejer sepanjang pantai. Mereka beberapa kali kedapatan membuang sampah di pinggir pantai.
Meski tujuannya membakar, namun sebagian besar justru menjadi bongkahan yang semakin sulit terurai. “Ini kami temui beberapa Sabtu (8/11) kemarin.
Saat teman-teman sedang membersihkan sampah tiba-tiba ada yang menghambur ratusan botol ke bibir pantai,” kata Ketua Rumah Bakau Jayapura, Rahmatullah, Senin (10/11).
Rahmatullah sempat menanyakan kenapa membuang sampah dan membakar di pantai dan ternyata dijawab bahwa hal tersebut sudah dilakukan sejak tahun lalu dan aman-aman saja.
“Kami lantas menanyakan siapa penanggungjawabnya, lalu dijawab tidak ada tapi disitu ada satu pria yang ternyata penanggungjawabnya. Kami masuk ke dalam dan menanyakan ke petugas lainnya malah saling lempar dan meminta kami tidak melapor ke Dinas Lingkungan Hidup,” beber Rahmatullah.
Tak hanya itu, ada juga yang mengakali dengan cara menggali kemudian dibakar. Namun jika tidak habis maka sampah ini akan langsung ditutup dengan pasir untuk mengelabui. Nantinya ketika tersapu ombak barulah tumpukan sampah itu muncul ke permukaan.
“Di saat kami anak muda membangun semangat yang sama untuk mengeliminir sampah seharusnya ini diikuti oleh pelaku usaha. Bukan justru seenaknya menumpuk dan membakar dan menganggap tidak terjadi apa-apa, tidak seperti itu cara berfikirnya,” tambah Rahmatullah.
Iapun meminta dinas bisa kembali mengingatkan kepada pelaku usaha untuk bertanggungjawab atas sampah yang dihasilkan termasuk berkaitan dengan retribusi.