JAYAPURA – Selama dua hari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diagendakan akan berada di Jayapura. Sejumlah agenda akan dilakukan putra sulung Jokowi itu. Namun, Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) berharap bahwa kehadiran Gibran tidak sebatas seremoni untuk agenda-agenda yang sudah ada. Tetapi harus ada hal yang lebih substansi dalam rangka menyentuh persoalan Papua.
Ya Papua memang terus membangun namun masih ada persoalan mendasar yang patut diperhatikan dan juga diselesaikan. Ini juga yang berpeluang akan mengganggu jalannya pembangunan apabila tetap terabai. Presiden ganti presiden persoalan di Papua akan terus terjadi. Ini karena belum ada yang bersedia memfasilitasi untuk menuntaskan.
Kepala Sekretariat Komnas HAM RI di Papua, Frits Ramandey menyabut bahwa ini momentum bagi Gibran menyediakan waktu selama satu jam untuk bisa bertemu dengan aktor kunci di Papua. Aktor kunci yang dimaksudkan Komnas HAM adalah tokoh agama, tokoh masyarakat, Komnas HAM, Pemda dan TNI-Polri.
”Pertemuan ini untuk membicarakan masalah penanganan penyelesaikan konflik yang terjadi di tanah Papua,” tegas Frits.
”Jika Wapres Gibran bersedia menyediakan waktu setengah jam atau sejam untuk mendapatkan masukan, lalu Gibran bersama para aktor menyepakati sebuah langkah penyelesaian itu jauh lebih strategis untuk Papua,” sambungnya.
JAYAPURA – Selama dua hari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diagendakan akan berada di Jayapura. Sejumlah agenda akan dilakukan putra sulung Jokowi itu. Namun, Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) berharap bahwa kehadiran Gibran tidak sebatas seremoni untuk agenda-agenda yang sudah ada. Tetapi harus ada hal yang lebih substansi dalam rangka menyentuh persoalan Papua.
Ya Papua memang terus membangun namun masih ada persoalan mendasar yang patut diperhatikan dan juga diselesaikan. Ini juga yang berpeluang akan mengganggu jalannya pembangunan apabila tetap terabai. Presiden ganti presiden persoalan di Papua akan terus terjadi. Ini karena belum ada yang bersedia memfasilitasi untuk menuntaskan.
Kepala Sekretariat Komnas HAM RI di Papua, Frits Ramandey menyabut bahwa ini momentum bagi Gibran menyediakan waktu selama satu jam untuk bisa bertemu dengan aktor kunci di Papua. Aktor kunci yang dimaksudkan Komnas HAM adalah tokoh agama, tokoh masyarakat, Komnas HAM, Pemda dan TNI-Polri.
”Pertemuan ini untuk membicarakan masalah penanganan penyelesaikan konflik yang terjadi di tanah Papua,” tegas Frits.
”Jika Wapres Gibran bersedia menyediakan waktu setengah jam atau sejam untuk mendapatkan masukan, lalu Gibran bersama para aktor menyepakati sebuah langkah penyelesaian itu jauh lebih strategis untuk Papua,” sambungnya.