Saturday, July 19, 2025
22.8 C
Jayapura

Aspirasi Penolakan Eksplorasi Blok Wabu Disuarakan

NABIRE – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua menggelar aksi demonstrasi penolakan operasi blok Wabu. Aksi tersebut dilakukan di Nabire, Kamis, (17/7).

Dalam spanduk yang dibentangkan massa aksi bertuliskan Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua menolak investasi eksploitasi Blok Wabu Intan Jaya dengan Thema Blok Wabu itu saya, Nyawa saya, Hidup saya dan juga paru-paru dunia.

Ada juga beberapa pamflet yang dibentangkan diantaranya bertuliskan “Kami rakyat Papua dengan tegas menolak rencana eksploitasi di Blok Wabu”. Selain itu pamflet lainnya bertuliskan tolak PT Antam Blok Wabu. Cukup PT Freeport yang Indonesia ambil dan mengisap darah rakyat. Ada juga tulisan “Papua Bukan tanah Kosong,”.

Baca Juga :  Pj Gubernur Papua Pegunungan Kunjungi Para Korban dan Sambangi Pengungsian

Sebelumnya, Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu menyatakan tidak melarang aksi demo damai namun harus bermartabat dan tidak merugikan masyarakat lain yang menggunakan fasilitas umum. “Adik-adik boleh melakukan aksi demo, namun tetap damai. Mama-mama yang berjualan, silahkan berjualan seperti biasanya,” kata Samuel.

Setelah itu massa longmarch dari arah pasar karang Nabire menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah (DPRPT). Dalam longmarch itu massa yang dikomandoi oleh koordinator lapangan (Koorlap) meneriakkan penolakan rencana eksploitasi blok Wabu oleh PT Antan di wilayah Intan Jaya.

Massa di depan halaman kantor DPR Papua Tengah juga menyampaikan kekesalannya terhadap DPR Papua Tengah karena dinilai membiarkan nasib masyarakat Intan Jaya dan Puncak yang mengungsi akibat konflik bersenjata. “DPR diam tanpa bentuk Pansus Kemanusiaan untuk Intan Jaya dan Puncak padahal masyarakat yang memilih mereka duduk di lembaga itu,” ungkap salah satu orator.

Baca Juga :  Masih Rancu Seputar Perwal Atau Pergub

NABIRE – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua menggelar aksi demonstrasi penolakan operasi blok Wabu. Aksi tersebut dilakukan di Nabire, Kamis, (17/7).

Dalam spanduk yang dibentangkan massa aksi bertuliskan Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua menolak investasi eksploitasi Blok Wabu Intan Jaya dengan Thema Blok Wabu itu saya, Nyawa saya, Hidup saya dan juga paru-paru dunia.

Ada juga beberapa pamflet yang dibentangkan diantaranya bertuliskan “Kami rakyat Papua dengan tegas menolak rencana eksploitasi di Blok Wabu”. Selain itu pamflet lainnya bertuliskan tolak PT Antam Blok Wabu. Cukup PT Freeport yang Indonesia ambil dan mengisap darah rakyat. Ada juga tulisan “Papua Bukan tanah Kosong,”.

Baca Juga :  Sembilan Sekolah di Jayapura Bakal Terapkan MBG

Sebelumnya, Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu menyatakan tidak melarang aksi demo damai namun harus bermartabat dan tidak merugikan masyarakat lain yang menggunakan fasilitas umum. “Adik-adik boleh melakukan aksi demo, namun tetap damai. Mama-mama yang berjualan, silahkan berjualan seperti biasanya,” kata Samuel.

Setelah itu massa longmarch dari arah pasar karang Nabire menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah (DPRPT). Dalam longmarch itu massa yang dikomandoi oleh koordinator lapangan (Koorlap) meneriakkan penolakan rencana eksploitasi blok Wabu oleh PT Antan di wilayah Intan Jaya.

Massa di depan halaman kantor DPR Papua Tengah juga menyampaikan kekesalannya terhadap DPR Papua Tengah karena dinilai membiarkan nasib masyarakat Intan Jaya dan Puncak yang mengungsi akibat konflik bersenjata. “DPR diam tanpa bentuk Pansus Kemanusiaan untuk Intan Jaya dan Puncak padahal masyarakat yang memilih mereka duduk di lembaga itu,” ungkap salah satu orator.

Baca Juga :  IKAMI Harus Bisa Mencetak Penerus Berkualitas

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/