Hujan Deras, Banjir dan Lumpur Material Dimana-mana
Tim gabungan dari Pemkot Jayapura saat mengerjakan selokan yang tergenang di belakang perumahan Pemda Entrop, akibat tertimbun pasir, Rabu (16/7). (foto:Jimi/Cepos)
JAYAPURA – Hujan dengan intensitas sedang hingga deras mengguyur sebagai besar wilayah Kota Jayapura mulai, Selasa (15/7) malam hingga, Rabu (16/7) subuh mengakibatkan beberapa wilayah mengalami banjir dan tanah longsor. Selain itu sejumlah ruas jalan utama tergenang air dan arus lalu lintas menjadi tersendat, sehingga kendaraan bermotor harus berjalan perlahan.
Dari pantauan Cenderawasih Pos di Jl. Raya Abepura – Entrop, tepatnya di belakang perumahan Pemda l, tampak air meluap hingga ke jalan raya. Banjir dan lumpur juga meredam ruas jalan depan PTC Entrop, hingga menyebabkan jalan menjadi licin.
Dibantu warga setempat Satpol-PP Kota Jayapura tampak berupaya membetulkan saluran air agar tidak melimpas ke jalanan di depan tugu Theys. Di dekat Perumahan Pemda I Entrop ini, tak hanya air meluap ke jalan, tapi juga pasir dan kerikil hingga berbatuan terlihat tumpuk di badan jalan. Kondisi ini mengakibatkan arah air mengalir tidak lagi terarah, sehingga menyebabkan talud penyangga jalan utama ambles.
Talud di samping tugu Theys yang longsor akibat tergerus aliran air yang meluap ke ruas jalan Abepura-Entrop, tepatnya di belakang Perumahan Pemda I Entrop, Rabu (16/7).(foto:Jimi/Cepos)
Selama proses perbaikan berlangsung, petugas gabungan dari Satpol-PP, Dinas PUPR Kota Jayapura dan instansi terkait lainnya memberlakukan sistem buka tutup arus lalu lintas guna menghindari kemacetan dan memastikan keselamatan pengguna jalan.
Numberi (35), salah satu warga, mengatakan kondisi ini sering terjadi ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Jayapura. Namun hingga sekarang pemerintah Kota Jayapura belum menemukan jalan keluar atas persoalan tersebut. Sebutnya dahulu tempat tersebut menjadi tempat paling aman, tidak pernah mengalami kejadian yang serupa.
“Tiga tahun belakangan ini dari tahun 2022, selokan jalan ini sering tersumbat. Karena di bagian hulu kali telah ada bangunan perumahan penduduk. Sehingga pasir dan material lainnya numpuk di selokan sampai ke badan jalan,” jelas Numberi kepada Cenderawasih Pos di lokasi, Rabu (16/7).
JAYAPURA – Hujan dengan intensitas sedang hingga deras mengguyur sebagai besar wilayah Kota Jayapura mulai, Selasa (15/7) malam hingga, Rabu (16/7) subuh mengakibatkan beberapa wilayah mengalami banjir dan tanah longsor. Selain itu sejumlah ruas jalan utama tergenang air dan arus lalu lintas menjadi tersendat, sehingga kendaraan bermotor harus berjalan perlahan.
Dari pantauan Cenderawasih Pos di Jl. Raya Abepura – Entrop, tepatnya di belakang perumahan Pemda l, tampak air meluap hingga ke jalan raya. Banjir dan lumpur juga meredam ruas jalan depan PTC Entrop, hingga menyebabkan jalan menjadi licin.
Dibantu warga setempat Satpol-PP Kota Jayapura tampak berupaya membetulkan saluran air agar tidak melimpas ke jalanan di depan tugu Theys. Di dekat Perumahan Pemda I Entrop ini, tak hanya air meluap ke jalan, tapi juga pasir dan kerikil hingga berbatuan terlihat tumpuk di badan jalan. Kondisi ini mengakibatkan arah air mengalir tidak lagi terarah, sehingga menyebabkan talud penyangga jalan utama ambles.
Talud di samping tugu Theys yang longsor akibat tergerus aliran air yang meluap ke ruas jalan Abepura-Entrop, tepatnya di belakang Perumahan Pemda I Entrop, Rabu (16/7).(foto:Jimi/Cepos)
Selama proses perbaikan berlangsung, petugas gabungan dari Satpol-PP, Dinas PUPR Kota Jayapura dan instansi terkait lainnya memberlakukan sistem buka tutup arus lalu lintas guna menghindari kemacetan dan memastikan keselamatan pengguna jalan.
Numberi (35), salah satu warga, mengatakan kondisi ini sering terjadi ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Jayapura. Namun hingga sekarang pemerintah Kota Jayapura belum menemukan jalan keluar atas persoalan tersebut. Sebutnya dahulu tempat tersebut menjadi tempat paling aman, tidak pernah mengalami kejadian yang serupa.
“Tiga tahun belakangan ini dari tahun 2022, selokan jalan ini sering tersumbat. Karena di bagian hulu kali telah ada bangunan perumahan penduduk. Sehingga pasir dan material lainnya numpuk di selokan sampai ke badan jalan,” jelas Numberi kepada Cenderawasih Pos di lokasi, Rabu (16/7).