Monday, July 14, 2025
21.7 C
Jayapura

Efisiensi Anggaran Tekan Aktivitas Perekonomian di Biak Numfor

Dampaknya Terasa di Berbagai Sektor

BIAK – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada triwulan I dan II tahun 2025 mulai berdampak signifikan terhadap roda perekonomian di Kabupaten Biak Numfor. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Biak Numfor, Akhmad Fauzi, saat memberikan keterangan terkait kondisi ekonomi daerah.

Menurut Fauzi, berkurangnya kegiatan dan pekerjaan dari pemerintah daerah, termasuk instansi vertikal, turut memengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu contoh konkret adalah pengurangan perjalanan dinas dan pengawasan terhadap proyek-proyek pembangunan yang biasanya dilakukan oleh instansi pemerintah.

“Pembangunan rumah, misalnya, jika terkena efisiensi anggaran maka pekerjaannya bisa terhenti sementara. Akibatnya, tenaga kerja berkurang, dan bahkan ada yang kehilangan pekerjaan,” ujar Fauzi.

Baca Juga :  Pemkab Biak Siapkan 10.000 Paket Bapok

Lebih lanjut, Fauzi mengungkapkan bahwa hasil supervisi yang dilakukan melalui data Industri Menengah Kecil (IMK) dan survei konstruksi menunjukkan adanya penurunan drastis dalam kegiatan fisik di lapangan. Sejumlah perusahaan kontraktor yang biasanya aktif kini tidak memiliki kegiatan sama sekali.

“Otomatis, buruh harian atau pekerja lepas juga terdampak. Ada yang tidak mendapatkan pekerjaan, ada pula yang hanya menerima insentif kecil. Situasi ini memaksa banyak pihak untuk bertahan dengan pendapatan yang sangat terbatas,” tambahnya.

Dampaknya Terasa di Berbagai Sektor

BIAK – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada triwulan I dan II tahun 2025 mulai berdampak signifikan terhadap roda perekonomian di Kabupaten Biak Numfor. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Biak Numfor, Akhmad Fauzi, saat memberikan keterangan terkait kondisi ekonomi daerah.

Menurut Fauzi, berkurangnya kegiatan dan pekerjaan dari pemerintah daerah, termasuk instansi vertikal, turut memengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu contoh konkret adalah pengurangan perjalanan dinas dan pengawasan terhadap proyek-proyek pembangunan yang biasanya dilakukan oleh instansi pemerintah.

“Pembangunan rumah, misalnya, jika terkena efisiensi anggaran maka pekerjaannya bisa terhenti sementara. Akibatnya, tenaga kerja berkurang, dan bahkan ada yang kehilangan pekerjaan,” ujar Fauzi.

Baca Juga :  Apresiasi KIP di Kampung Ruar, Biak Timur Biak Numfor

Lebih lanjut, Fauzi mengungkapkan bahwa hasil supervisi yang dilakukan melalui data Industri Menengah Kecil (IMK) dan survei konstruksi menunjukkan adanya penurunan drastis dalam kegiatan fisik di lapangan. Sejumlah perusahaan kontraktor yang biasanya aktif kini tidak memiliki kegiatan sama sekali.

“Otomatis, buruh harian atau pekerja lepas juga terdampak. Ada yang tidak mendapatkan pekerjaan, ada pula yang hanya menerima insentif kecil. Situasi ini memaksa banyak pihak untuk bertahan dengan pendapatan yang sangat terbatas,” tambahnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/