Saturday, July 12, 2025
24.9 C
Jayapura

Angka Kematian Ibu dan Anak di Papsel Masih Cukup Tinggi

MERAUKE– Pemerintah melalui dinas kesehatan provinsi dan kabupaten di cakupan wilayah Papua Selatan masih harus bekerja lebih keras lagi dalam mewujudkan masyarakat Papua Selatan yang sehat. Pasalnya, sampai saat ini sejumlah penyakit baik memular maupun tidak menular masih cukup tinggi atau masih diatas standar nasional. Salah satunya mencakup angka kematian ibu dan anak.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Papua Selatan Benedicta Herlina Rahagiar mengungkapkan, angka kematian ibu dan anak di Papua Selatan masih diatas 200/100.000 kelahiran hidup. Sementara yang diharapkan, yakni dibawah 180/100.000 kelahiran hidup.

‘’Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari status gizi, komplikasi kehamilannya, anemia, kemudian penyakit-penyakit komplikasi lainnya. Kami berharap, kunjungan ibu hamil harus rutin 6 kali dalam satu siklus kehamilannya. Dengan pengecekan secara rutin, diharapkan akan terdeteksi secara dini oleh petugas Kesehatan kita di lapangan,’’ kata Benedicta Herlina Rahagiar disela-sela pembukaan rapat kerja Kesehatan daerah Papua Selatan, di Merauke, Selasa (8/7).

Baca Juga :  Cicil 6 Tahun Pemkab Jayawijaya Selesaikan Pembayaran Lokasi Konam Rp 10 M

Kendati demikian, Benedicta menjelaskan, secara keseluruhan petugas Kesehatan di 4 kabupaten yang ada sudah cukup bekerja keras dan semaksimal mungkin untuk mendapatkan cakupan.

MERAUKE– Pemerintah melalui dinas kesehatan provinsi dan kabupaten di cakupan wilayah Papua Selatan masih harus bekerja lebih keras lagi dalam mewujudkan masyarakat Papua Selatan yang sehat. Pasalnya, sampai saat ini sejumlah penyakit baik memular maupun tidak menular masih cukup tinggi atau masih diatas standar nasional. Salah satunya mencakup angka kematian ibu dan anak.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Papua Selatan Benedicta Herlina Rahagiar mengungkapkan, angka kematian ibu dan anak di Papua Selatan masih diatas 200/100.000 kelahiran hidup. Sementara yang diharapkan, yakni dibawah 180/100.000 kelahiran hidup.

‘’Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari status gizi, komplikasi kehamilannya, anemia, kemudian penyakit-penyakit komplikasi lainnya. Kami berharap, kunjungan ibu hamil harus rutin 6 kali dalam satu siklus kehamilannya. Dengan pengecekan secara rutin, diharapkan akan terdeteksi secara dini oleh petugas Kesehatan kita di lapangan,’’ kata Benedicta Herlina Rahagiar disela-sela pembukaan rapat kerja Kesehatan daerah Papua Selatan, di Merauke, Selasa (8/7).

Baca Juga :  Ibu yang Buang Bayinya Jadi Tersangka 

Kendati demikian, Benedicta menjelaskan, secara keseluruhan petugas Kesehatan di 4 kabupaten yang ada sudah cukup bekerja keras dan semaksimal mungkin untuk mendapatkan cakupan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya