Tuesday, June 17, 2025
24.7 C
Jayapura

Angka Kelahiran Menurun, Kualitas Penduduk Papua Semakin Membaik

JAYAPURA – Pemerintah pusat menyebut kualitas penduduk Papua semakin membaik, dimana angka kelahiran Papua mengalami penurunan. Dari 2,8 rata-rata anak pada tahun 2020, sekarang menjadi 2,6 anak per tahun.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Kebijakan Strategi Pembangunan Keluarga, Pengendalian Penduduk dan KB, Kemendukbangga/BKKBN RI, Ukik Kusuma Kurniawan usai Rapat Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan Tahun 2025-2029 dan Rencana Aksi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Regional VII, di Jayapura, Jumat (13/6).

“Artinya sudah semakin sedikit jumlah anak per keluarga, namun ini belum selesai. PR kita adalah harus menurunkan lagi angka tersebut,” kata Ukik kepada wartawan.

Di lain sisi sambung Ukik, kualitas penduduk harus ditingkatkan. Contohnya dari sisi stunting kualitas penduduk bisa diukur dari status gizinya. “Jadi kalau ditanya isunya apa, maka kualitas dan kuantitas penduduk tetap menjadi PR kita,” ungkapnya.

Baca Juga :  KPU Evaluasi Badan Ad Hoc yang Ada

Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, menekankan pentingnya keseriusan dan sinergi semua pihak dalam mengatasi persoalan kependudukan, khususnya stunting di tanah Papua.

Ramses pun menyoroti sejumlah tantangan serius yang dihadapi Papua, termasuk masih tingginya angka stunting dan penyebaran HIV/AIDS. Sehingga itu, pengelolaan kependudukan harus dipahami secara menyeluruh, mulai dari kelahiran, tumbuh kembang anak, pendidikan, hingga produktivitas di usia dewasa dan akhir hayat.

“Kependudukan bukan hanya soal jumlah penduduk. Tapi bagaimana anak-anak kita lahir sehat, tidak stunting, mendapat pendidikan yang layak, hingga akhirnya menjadi pribadi produktif,” tegasnya.

JAYAPURA – Pemerintah pusat menyebut kualitas penduduk Papua semakin membaik, dimana angka kelahiran Papua mengalami penurunan. Dari 2,8 rata-rata anak pada tahun 2020, sekarang menjadi 2,6 anak per tahun.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Kebijakan Strategi Pembangunan Keluarga, Pengendalian Penduduk dan KB, Kemendukbangga/BKKBN RI, Ukik Kusuma Kurniawan usai Rapat Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan Tahun 2025-2029 dan Rencana Aksi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Regional VII, di Jayapura, Jumat (13/6).

“Artinya sudah semakin sedikit jumlah anak per keluarga, namun ini belum selesai. PR kita adalah harus menurunkan lagi angka tersebut,” kata Ukik kepada wartawan.

Di lain sisi sambung Ukik, kualitas penduduk harus ditingkatkan. Contohnya dari sisi stunting kualitas penduduk bisa diukur dari status gizinya. “Jadi kalau ditanya isunya apa, maka kualitas dan kuantitas penduduk tetap menjadi PR kita,” ungkapnya.

Baca Juga :  Promosi Anyaman Rotan, Papua Pegunungan Raih Juara I Terbaik Pameran Dekranas

Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, menekankan pentingnya keseriusan dan sinergi semua pihak dalam mengatasi persoalan kependudukan, khususnya stunting di tanah Papua.

Ramses pun menyoroti sejumlah tantangan serius yang dihadapi Papua, termasuk masih tingginya angka stunting dan penyebaran HIV/AIDS. Sehingga itu, pengelolaan kependudukan harus dipahami secara menyeluruh, mulai dari kelahiran, tumbuh kembang anak, pendidikan, hingga produktivitas di usia dewasa dan akhir hayat.

“Kependudukan bukan hanya soal jumlah penduduk. Tapi bagaimana anak-anak kita lahir sehat, tidak stunting, mendapat pendidikan yang layak, hingga akhirnya menjadi pribadi produktif,” tegasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/