Saturday, June 7, 2025
26.7 C
Jayapura

Tak Puas Soal Rekrutmen, DPR Papua akan Panggil Manajamen RSP

Netizen Sebut Tangani Nyawa Harus Berkompeten

JAYAPURA – DPR Papua akan memanggil manajemen Rumah Sakit Vertikal untuk meminta penjelasan terkait masalah rekrutmen tenaga kerja di rumah sakit yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan itu. Selain memanggil pihak manajemen rumah sakit, Ketua DPR Papua, Denny Bonai mengatakan pihaknya juga akan melaporkan masalah rekrutmen tenaga kerja di Rumah Sakit Vertikal Papua ke Kementerian Kesehatan dan DPR RI.

Hal ini menyusul proses rekrutmen belum mencerminkan keberpihakan terhadap orang asli Papua (OAP) sebagaimana amanat Otonomi Khusus (Otsus). Denny mengaku bahwa DPR Papua dalam satu pekan terakhir menerima banyak keluhan masyarakat terkait perekrutan sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit tersebut.

Baca Juga :  Kemendagri Turun Tangan Atasi Masalah DPRK

“Banyak keluhan yang kami terima dari masyarakat, dari 529 tenaga yang telah diterima, hanya sembilan orang yang merupakan OAP. Memang ini rumah sakit vertikal, tapi Papua ini daerah Otsus, jadi tetap harus ada afirmasi,” tegas Denny kepada wartawan, Selasa (3/6). Kata Denny, pemanggilan manajemen rumah sakit hanya ingin memastikan sisa formasi yang berjumlah sekitar 200 orang, diprioritaskan bagi tenaga kerja OAP.

“Memang kita tidak bisa ubah yang sudah lolos 529 itu. Tapi sisa formasinya harus untuk OAP,” ujarnya. Lanjut Denny, DPR Papua akan menggelar pertemuan resmi dengan pihak rumah sakit, Dinas Kesehatan setempat, serta kementerian terkait dalam waktu dekat. “Langkah ini sebagai upaya mendorong afirmasi nyata dalam sistem rekrutmen tenaga kesehatan di Papua,” ucapnya.

Baca Juga :  Didesain Khusus, Terminal Entrop Bisa Untuk Kegiatan Ekonomi

Ia juga meminta agar kualitas lulusan Universitas Cenderawasih tidak dipandang sebelah mata. Sebab banyak lulusan kedokteran dari Uncen yang melanjutkan pendidikan spesialis di luar Papua. “Jangan pesimis dengan lulusan Papua karena mereka juga sekolah di tempat-tempat terbaik, ambil spesialis di Jogja, di mana-mana. Kita harus memberi ruang kepada mereka,” kata Denny.

Netizen Sebut Tangani Nyawa Harus Berkompeten

JAYAPURA – DPR Papua akan memanggil manajemen Rumah Sakit Vertikal untuk meminta penjelasan terkait masalah rekrutmen tenaga kerja di rumah sakit yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan itu. Selain memanggil pihak manajemen rumah sakit, Ketua DPR Papua, Denny Bonai mengatakan pihaknya juga akan melaporkan masalah rekrutmen tenaga kerja di Rumah Sakit Vertikal Papua ke Kementerian Kesehatan dan DPR RI.

Hal ini menyusul proses rekrutmen belum mencerminkan keberpihakan terhadap orang asli Papua (OAP) sebagaimana amanat Otonomi Khusus (Otsus). Denny mengaku bahwa DPR Papua dalam satu pekan terakhir menerima banyak keluhan masyarakat terkait perekrutan sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit tersebut.

Baca Juga :  Mulai Ramai Dikunjungi Tokoh KKSS

“Banyak keluhan yang kami terima dari masyarakat, dari 529 tenaga yang telah diterima, hanya sembilan orang yang merupakan OAP. Memang ini rumah sakit vertikal, tapi Papua ini daerah Otsus, jadi tetap harus ada afirmasi,” tegas Denny kepada wartawan, Selasa (3/6). Kata Denny, pemanggilan manajemen rumah sakit hanya ingin memastikan sisa formasi yang berjumlah sekitar 200 orang, diprioritaskan bagi tenaga kerja OAP.

“Memang kita tidak bisa ubah yang sudah lolos 529 itu. Tapi sisa formasinya harus untuk OAP,” ujarnya. Lanjut Denny, DPR Papua akan menggelar pertemuan resmi dengan pihak rumah sakit, Dinas Kesehatan setempat, serta kementerian terkait dalam waktu dekat. “Langkah ini sebagai upaya mendorong afirmasi nyata dalam sistem rekrutmen tenaga kesehatan di Papua,” ucapnya.

Baca Juga :  Kemendagri Turun Tangan Atasi Masalah DPRK

Ia juga meminta agar kualitas lulusan Universitas Cenderawasih tidak dipandang sebelah mata. Sebab banyak lulusan kedokteran dari Uncen yang melanjutkan pendidikan spesialis di luar Papua. “Jangan pesimis dengan lulusan Papua karena mereka juga sekolah di tempat-tempat terbaik, ambil spesialis di Jogja, di mana-mana. Kita harus memberi ruang kepada mereka,” kata Denny.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/