MERAUKE– Pembukaan lahan persawahan di Wanam, Distrik Ilwayab ternyata tidak berjalan mulus seperti yang dibayangkan sebelumnya. Pasalnya, dari sekian hektar yang sudah dibuka yang didukung personel TNI, ternyata yang baru bisa ditanami padi sekitar 4 hektar dengan sistem demplot.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Selatan, Paino, MT mengatakan, bahwa ini terjadi karena lahan yang dibuka tersebut tergenang air.
‘’Untuk pembukaan lahan di Wanam kemarin, tergenang karena musim hujan besar sehingga di demplot 4 hektar atau dilakukan percontohan, dan itu sudah dipanen antara 2-3 minggu lalu,’’ kata mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Merauke itu seusai melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRP Papua Selatan di kantor DPRP Papua Selatan baru-baru ini.
Terkait hasil panen tersebut, Paino mengaku belum mendapatkan laporan dari Wanam. ’’Belum ada laporan. Nanti kami cek, hasilnya bagaimana-bagaimana,’’ katanya.
Ditanya lebih lanjut apakah di Wanam tersebut kurang cocok untuk pertanian khususnya untuk persawahan terutama pada musim-musim tertentu wilayah itu tergenang air, Paino mengaku bahwa soal cocok atau tidak cocok nantinya akan dilakukan rekayasa pertanian.
‘’Nanti kan ada iringasi. Mislanya sekarang airnya besar, nanti akan dibuat iringasi. Sekarang ini dibentuk saluran-salurannya,’’ jelasnya.
Cetak sawah, sambung Paino, tidak semudah yang dibayangkan. Tentu butuh proses dan waktu 1-2 tahun baru kelihatan. ‘’Kalau kemarin itu saat cetak sawah langsung tergenang air sehingga tidak bisa ditanami. Nanti akan dibuat iringasi dan tanggul-tanggulnya sehingga airnya dapat diatur,’’ tambahnya.
Sekadar diketahui, Distrik Ilwayab, Okaba dan pemekarannya merupakan daerah yang akan menjadi sasaran program PSN dengan rencana pembukaan lahan untuk sawah seluas 1 juta hektar. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos