MERAUKE– Rencana Yatno (53) untuk bisa pulang ke Kampung halamannya di Kabupaten Tegal lewat Jakarta dengan menggunakan kapal kandas sudah setelah kapal Pelni menolak memberangkatkan Yatno menggunakan kapal pada Senin (12/5) malam. Yatno sendiri telah terlunta-tunla di Merauke dan mengalami sakit stroke ringan.
Ketua Harian Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Papua Selatan Aceng Sumarlin kepada wartawan mengatakan bahwa calon penumpang kapal Pelni Yatno tersebut mengalami stroge ringan dan telah dirawat selama kurang lebih seminggu di rumah sakit.
‘’Disini (Merauke,red), dia tidak punya keluarga. Demi kemanusiaan, kemudian kita membuka donasi kepada teman-teman nelayan yang ada di Merauke dna terkumpulkan uang. Tapi, uang yang terkumpul tidak cukup untuk kita pulangkan dengan pesawat dan hanya bisa dengan kapal,’’ kata Aceng Sumarlin.
Kemudian, lanjut Aceng, surat keterangan baik dari Kesehatan Pelabuhan maupun dari Karantina Pelabuhan sudah didapatkan serta dari pihak rumah sakit untuk bisa diberangkatkan lewat kapal. Namun pihak kapal menolak memberangkatkan yang bersangkutan.
‘’Kita juga siapkan pendamping 2 orang, tapi dari pihak kapal intinya menolak dan tidak berani bawa pasien dengan alasan nanti melanggar SOP dan takut dari pimpinan pusatnya kalau ketahuan membawa penumpang yang sakit,’’ katanya.
Dengan penolakan ini, Aceng Sumarlin mengaku tidak tahu mau bawa kemana pasien ini karena keluarga terdekatnya tidak ada di Merauke. ‘’Saya juga bigung bawa pulang kemana,’’ jelasnya.