SENTANI – Terkait dengan banyaknya hutan sagu di Kabupaten Jayapura yang belum terdaftar perlindungan indikasi geografis, akan mengancam punahnya hutan sagu di Kabupaten Jayapura.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Papua, Anthonius M. Ayorbaba mengatakan, saat ini untuk Indonesia, produk unggulan sagu berada di Kabupaten Meranti yang mana bibit sagu di Kabupaten Meranti berasal dari Kabupaten Jayapura (Sentani).
“Jika Pemerintah Kabupaten Jayapura tidak melakukan perlindungan untuk indikasi geografis terhadap kawasan-kawasan yang ditumbuhi sagu dengan kualitas terbaik, suatu saat sagu akan habis atau punah,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (26/4) lalu.
“Kami akan melindungi segala jenis brand merek dari semua produk yang dilakukan UMKM di Kabupaten Jayapura apa bila sudah terdaftar, maka hal ini akan membantu Pemerintah Kabupaten Jayapura, pada saat event Festival Danau Sentani, saya pastikan kabupaten Jayapura mendunia,” bebernya.
Menurut Ayorbaba, Hal tersebut dikarenakan, dengan pendaftaran brand merek dan indikasi geografis, investor akan datang dari seluruh dunia.
“Ini adalah pintu masuk bagi investor ke Papua khususnya Kabupaten Jayapura, karena produk-produk olahan sagu dari Kabupaten Jayapura, sudah terbaca di seluruh dunia secara internasional,” pungkasnya. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos