Thursday, June 5, 2025
24.7 C
Jayapura

Tuan Dusun Beserta Istri Diduga  Disandera

Enam Korban Berhasil Diidentifikasi

JAYAPURA– Polisi akhirnya membebnarkan insiden kejadian pembantaian yang terjadi di Korowai Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan. Sebanyak 11 warga sipil yang tengah melakukan aktivitas pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, tewas diduga akibat serangan brutal oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengatasnamakan diri sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo. Informasi awal mengenai kejadian tersebut diterima pada 7 April 2025 dan diperkuat oleh kesaksian seorang korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.

Baca Juga :  Kunjungi Distrik Welesi, Warga Minita Pemekaran Kampung Pada Mentri Desa

Dijelaskan Faizal bahwa dari 11 korban tewas, enam telah berhasil diidentifikasi yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima korban lainnya masih dalam proses identifikasi oleh pihak berwenang.

“Korban diduga meninggal akibat terkena senjata tajam, tembakan, dan panah,” bebernya.

Selain korban meninggal, sebanyak 35 pendulang emas lainnya berhasil menyelamatkan diri dan kini berada di bawah pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul. Tapi, delapan orang lainnya dilaporkan masih terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. Tidak hanya itu dua warga sipil lainnya, yakni seorang kepala dusun bernama Dani beserta istrinya Gebi, diduga masih disandera oleh kelompok KKB.

Adapun 12 pendulang yang selamat berhasil tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai, dengan menggunakan speed boat.

Baca Juga :  Libatkan Empat Polda, Temukan Detonator dan Tetapkan Tujuh Tersangka

“Kami sangat mengecam tindakan keji ini. Ini bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga pelanggaran nyata terhadap hak asasi manusia,” tegasnya.

Enam Korban Berhasil Diidentifikasi

JAYAPURA– Polisi akhirnya membebnarkan insiden kejadian pembantaian yang terjadi di Korowai Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan. Sebanyak 11 warga sipil yang tengah melakukan aktivitas pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, tewas diduga akibat serangan brutal oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengatasnamakan diri sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo. Informasi awal mengenai kejadian tersebut diterima pada 7 April 2025 dan diperkuat oleh kesaksian seorang korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.

Baca Juga :  Oknum Polisi Penabrak Pejalan Kaki Akhirnya Ditangkap

Dijelaskan Faizal bahwa dari 11 korban tewas, enam telah berhasil diidentifikasi yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima korban lainnya masih dalam proses identifikasi oleh pihak berwenang.

“Korban diduga meninggal akibat terkena senjata tajam, tembakan, dan panah,” bebernya.

Selain korban meninggal, sebanyak 35 pendulang emas lainnya berhasil menyelamatkan diri dan kini berada di bawah pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul. Tapi, delapan orang lainnya dilaporkan masih terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. Tidak hanya itu dua warga sipil lainnya, yakni seorang kepala dusun bernama Dani beserta istrinya Gebi, diduga masih disandera oleh kelompok KKB.

Adapun 12 pendulang yang selamat berhasil tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai, dengan menggunakan speed boat.

Baca Juga :  Satgas Kopasgat  Temukan Miras dan Petasan di Bandara Sentani

“Kami sangat mengecam tindakan keji ini. Ini bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga pelanggaran nyata terhadap hak asasi manusia,” tegasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya