SENTANI – Sejumlah pedagang di Kabupaten Jayapura khususnya di Sentani aku bahwa permintaan kebutuhan bapok dibulan puasa alami penurunan.
Tidak seperti tahun lalu, bahkan para pedagang turut mempertanyakan penyebab daya beli masyarakat menurun apakah dikarenakan pemotongan anggaran, atau karena perputaran ekonomi sedang melambat.
Seperti yang disampaikan penanggung jawab toko sembako grosir dan eceran Adi 2 di Sentani, Anggel menjelaskan kesiapan stok bapok lengkap disediakan hanya saja tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
“Kami lihat tahun ini permintaan menurun, biasanya permintaan tepung terigu,sirup,susu dan bahan-bahan bukber lainnya meningkat, tahun ini justru normal-normal saja,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (6/3) kemarin.
Diakuinya, untuk harga ada beberapa yang alami kenaikan seperti gula pasir dari Rp 18 ribu/kg naik menjadi Rp 19 ribu/kg, tepung terigu stabil Rp 15 ribu/kg, minyak goreng stabil khususnya Minyak Goreng Kita diluar subsidi Rp 19 ribu/liter.
Untuk kebutuhan lainnya masih terpantau stabil, meski daya beli berkurang pihaknya tetap optimis Lebaran nanti permintaan akan meningkat.
“Kami akan menambah stok bapok dan softdrink jelang Idulfitri biasanya stok bisa naik hingga dua kali lipat, dan kami berharap daya beli masyarakat bisa melonjak pada perayaan Idulfitri,” terangnya.
Tidak hanya itu, Salimah penjual komoditas pertanian dan juga kios sembako di Pasar Pharaa Sentani, mengatakan untuk harga sembako yang dirinya dan pedagang lainnya jual masih stabil, tidak ada kenaikan harga.