Friday, February 21, 2025
23.7 C
Jayapura

Akademisi Sarankan Libatkan Masyarakat Untuk Pengawasan MBG

Melyana Pugu: Sulit Konsentrasi Belajar Jika Perut Lapar

JAYAPURA– Pengamat Politik dan Hubungan Internasional Fisip Uncen, Dr.Melyana R.Pugu, mengungkapkan, program makan siang gratis yang digagas oleh  presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming   merupakan sebuah program yang sejatinya sangat baik. Mengenai adanya penolakan dari sejumlah masyarakat terkait penerapan program itu dan kemudian meminta pemerintah untuk lebih mengutamakan terwujudnya pendidikan gratis, menurutnya itu juga tidak salah.

Ini bisa terjadi karena kurangnya pemahaman yang baik dari masyarakat. Antara pendidikan, pangan melalui program makan siang gratis ini ibaratnya dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kita butuh pendidikan yang layak, kita juga pasti butuh makan,”kata  Dr.Melyana R.Pugu, Rabu (12/2).

Baca Juga :  UMP Papua 2021 Tidak Naik

Karena itu kata dia, hal ini perlu peran lebih dari pemerintah. Terutama pemerintah daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tersebut untuk memberikan penjelasan. Selain itu, pemerintah juga perlu menggandeng tokoh masyarakat mulai dari tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh adat untuk sama-sama memahami maksud awal dari tujuan MBG ini. Ini penting agar tak ada penolakan.

“Mungkin pemerintah  bisa turun langsung ke tempat di mana masyarakat menolak. Bukan saja tugas  pemerintah, tapi gandeng tokoh-tokoh masyarakat yang ada di situ. Sama-sama terlibat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya program itu,”ujarnya.

Kata dia, memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat itu juga menjadi bagian yang sangat penting yang perlu dilakukan saat ini.

Baca Juga :  Pelayanan Gabriela Berakhir di Jurang

Melyana Pugu: Sulit Konsentrasi Belajar Jika Perut Lapar

JAYAPURA– Pengamat Politik dan Hubungan Internasional Fisip Uncen, Dr.Melyana R.Pugu, mengungkapkan, program makan siang gratis yang digagas oleh  presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming   merupakan sebuah program yang sejatinya sangat baik. Mengenai adanya penolakan dari sejumlah masyarakat terkait penerapan program itu dan kemudian meminta pemerintah untuk lebih mengutamakan terwujudnya pendidikan gratis, menurutnya itu juga tidak salah.

Ini bisa terjadi karena kurangnya pemahaman yang baik dari masyarakat. Antara pendidikan, pangan melalui program makan siang gratis ini ibaratnya dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kita butuh pendidikan yang layak, kita juga pasti butuh makan,”kata  Dr.Melyana R.Pugu, Rabu (12/2).

Baca Juga :  Pelayanan Gabriela Berakhir di Jurang

Karena itu kata dia, hal ini perlu peran lebih dari pemerintah. Terutama pemerintah daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tersebut untuk memberikan penjelasan. Selain itu, pemerintah juga perlu menggandeng tokoh masyarakat mulai dari tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh adat untuk sama-sama memahami maksud awal dari tujuan MBG ini. Ini penting agar tak ada penolakan.

“Mungkin pemerintah  bisa turun langsung ke tempat di mana masyarakat menolak. Bukan saja tugas  pemerintah, tapi gandeng tokoh-tokoh masyarakat yang ada di situ. Sama-sama terlibat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya program itu,”ujarnya.

Kata dia, memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat itu juga menjadi bagian yang sangat penting yang perlu dilakukan saat ini.

Baca Juga :  Penanggulangan Stunting di Sarmi Ikut Diawasi Polri

Berita Terbaru

Artikel Lainnya