Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Dibacok OTK, Dua Prajurit TNI Gugur

*Dua Senjata Api Dibawa Kabur Pelaku 

JAYAPURA-Dua anggota TNI Angkatan Darat (AD) atasnama Prada Ardi Yudi Ardiyanto dan Praka Muhammad Alif Nur dilaporkan dikeroyok orang tak dikenal (OTK) di sekitar penggalian material di ujung Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Selasa (18/5).  

Kedua anggota Satgas Pamrahwan dari Yonif 432/WSJ ini menghembuskan nafas terakhirnya saat dievakuasi ke Rumah Sakit Dekai. Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan, kedua korban dikeroyok sekitar 20 orang. Dalam pengeroyokan tersebut, kedua korban mengalami luka bacok dan senjata api milik kedua korban dibawa kabur pelaku. 

Saat ini tim Gabungan TNI-Polri masih mengejar para pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang tersebut.

Danrem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan yang dikonfirmasi membenarkan adanya dua anggota TNI yang gugur di Dekai. “Iya benar dua anggota TNI gugur di Dekai,” ucap Izak saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, kemarin (18/5). 

Danrem Izak Pangemanan mengaku belum mengetahui secara pasti pelaku penyerangan terhadap dua anggota TNI tersebut. Sebab, saat kejadian kedua anggota tersebut sedang melakukan pengamanan.

“Saat melakukan pengamanan, dua anggota ini didatangi oleh 20 orang tidak dikenal dan langsung melakukan penyerangan. Keduanya dibacok hingga meninggal dunia,” jelasnya.

Dikatakan, kedua jenazah sedang berada di Rumah Sakit Dekai. Rencananya, Rabu (19/5) pagi ini akan dievakuasi dari Kabupaten Yahukimo ke Sentani untuk selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya. “Sementara sedang dilakukan pengejaran oleh Batalyon 432 dengan anggota Brimob yang ada di Yahukimo,” tambahnya.

Baca Juga :  Diduga Banyak Kejanggalan Dalam Proses Hukum Kasus Mutilasi

Disinggung apakah pelaku ada kaitannya dengan kelompok sipil bersenjata yang ada di daerah tersebut, Danrem mengaku belum bisa memastikan hal tersebut. Saat ini anggota menurutnya sedang mendalami pelakunya. “Kita belum bisa pastikan pelakunya, kami masih dalami dulu,” tutupnya. 

Sementara itu Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, penyerangan  terhadap dua anggota TNI di ujung Bandara Nop Goliat Dekai mengakibatkan dua anggota meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Dekai.

Adapun langkah-langkah yang telah diambil oleh Kepolisian maupun nanti berkoordinasi dengan  TNI. Polisi akan melakukan pengejaran terhadap pelaku, dikarenakan para pelaku merampas senjata api yang dibawa oleh kedua prajurit tersebut.

“Saya sudah sampaikan kepada Kapolres untuk segera melakukan olah TKP. Saya juga meminta anggota untuk berhati-hati. Dengan perampasan senjata itu ada  4 magazen  yang hilang. Ini  juga membahayakan bagi anggota kita apabila tidak berhati-hati,” jelas Kapolda kepada wartawan.

Kapolda berulang kali menyampaikan kepada semua pasukan penugasan maupun organik yang ada di lapangan dalam merespon kejadian penembakan harus memperhatikan keselamatan pribadi. Sebab kelompok ini mencari enjata dan bisa mengambil amunisi anggota.

“Dengan perampasan senjata tersebut maka makin meluasnya gangguan bersenjata. Saya akan mengirim Dansat Brimob segera mengecek situasi yang ada di Yahukimo. Saya juga sudah minta anggota Brimob yang ada di Yahukimo untuk melakukan penyisiran,” terangnya.

Baca Juga :  Kontak Tembak Lagi, Satu Anggota Polri Terluka

Dikatakan, pihaknya akan mendalami kelompok ini. Jauh hari sebelumnya dirinya sudah mengingatkan kepada anggota untuk waspada.

“Saya berharap semua teman teman yang ada di titik titik rawan yang sudah dingatkan untuk benar benar ekstra apabila membawa senjata api, karena itulah faktor yang ditunggu dan dicari oleh kelompok (KKB-red),” paparnya.

Terkait dengan kejadian di Yahukimo ini, Kapolda mengaku akan bertemu dengan Pangdam untuk berkolaborasi dalam melakukan langkah langkah cepat dalam penanganan di Yahukimo.

“Dengan perampasan senjata ini maka tingkat kewaspadaan harus ditingkatkan. Kalau sudah ada senjata api  maka akan muncul kelompok baru lagi. Perampasan senjata api untuk menjustice dirinya bahwa dia adalah pemimpin di daerah itu,” kata Kapolda.

Dari data yang didapat Cenderawasih Pos, terjadi pembunuhan serta perampasan dua senjata api jenis SS2 yang dilakukan oleh OTK terhadap dua orang anggota Satgas Pamrahwan kabupaten Yahukimo dari Yonif 432/WSJ di seputaran areal penggalian material di ujung Bandra Nop Goliat, Dekai.

Dua anggota yang meninggal dunia yakni Prada Ardi Yudi Ardianto (24) meninggal di tempat kejadian dengan mengalami luka bacokdi tangan kiri serta kepala belakang.
Sementara Praka Muhammad Alif (30) masih sempat dievakuasi ke RSUD Dekai. Namun pada pukul 13.25 WIT, anggota tersebut meninggal dunia di RSUD Dekai. Korban Praka Muhammad Alif mengalami luka bacok di tangan kiri dan kanan serta paha kiri dan kepala belakang. (fia/nat)

*Dua Senjata Api Dibawa Kabur Pelaku 

JAYAPURA-Dua anggota TNI Angkatan Darat (AD) atasnama Prada Ardi Yudi Ardiyanto dan Praka Muhammad Alif Nur dilaporkan dikeroyok orang tak dikenal (OTK) di sekitar penggalian material di ujung Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Selasa (18/5).  

Kedua anggota Satgas Pamrahwan dari Yonif 432/WSJ ini menghembuskan nafas terakhirnya saat dievakuasi ke Rumah Sakit Dekai. Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebutkan, kedua korban dikeroyok sekitar 20 orang. Dalam pengeroyokan tersebut, kedua korban mengalami luka bacok dan senjata api milik kedua korban dibawa kabur pelaku. 

Saat ini tim Gabungan TNI-Polri masih mengejar para pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang tersebut.

Danrem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan yang dikonfirmasi membenarkan adanya dua anggota TNI yang gugur di Dekai. “Iya benar dua anggota TNI gugur di Dekai,” ucap Izak saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, kemarin (18/5). 

Danrem Izak Pangemanan mengaku belum mengetahui secara pasti pelaku penyerangan terhadap dua anggota TNI tersebut. Sebab, saat kejadian kedua anggota tersebut sedang melakukan pengamanan.

“Saat melakukan pengamanan, dua anggota ini didatangi oleh 20 orang tidak dikenal dan langsung melakukan penyerangan. Keduanya dibacok hingga meninggal dunia,” jelasnya.

Dikatakan, kedua jenazah sedang berada di Rumah Sakit Dekai. Rencananya, Rabu (19/5) pagi ini akan dievakuasi dari Kabupaten Yahukimo ke Sentani untuk selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya. “Sementara sedang dilakukan pengejaran oleh Batalyon 432 dengan anggota Brimob yang ada di Yahukimo,” tambahnya.

Baca Juga :  17 Kasus Lumpuh Layu Mendadak Ditemukan

Disinggung apakah pelaku ada kaitannya dengan kelompok sipil bersenjata yang ada di daerah tersebut, Danrem mengaku belum bisa memastikan hal tersebut. Saat ini anggota menurutnya sedang mendalami pelakunya. “Kita belum bisa pastikan pelakunya, kami masih dalami dulu,” tutupnya. 

Sementara itu Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, penyerangan  terhadap dua anggota TNI di ujung Bandara Nop Goliat Dekai mengakibatkan dua anggota meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Dekai.

Adapun langkah-langkah yang telah diambil oleh Kepolisian maupun nanti berkoordinasi dengan  TNI. Polisi akan melakukan pengejaran terhadap pelaku, dikarenakan para pelaku merampas senjata api yang dibawa oleh kedua prajurit tersebut.

“Saya sudah sampaikan kepada Kapolres untuk segera melakukan olah TKP. Saya juga meminta anggota untuk berhati-hati. Dengan perampasan senjata itu ada  4 magazen  yang hilang. Ini  juga membahayakan bagi anggota kita apabila tidak berhati-hati,” jelas Kapolda kepada wartawan.

Kapolda berulang kali menyampaikan kepada semua pasukan penugasan maupun organik yang ada di lapangan dalam merespon kejadian penembakan harus memperhatikan keselamatan pribadi. Sebab kelompok ini mencari enjata dan bisa mengambil amunisi anggota.

“Dengan perampasan senjata tersebut maka makin meluasnya gangguan bersenjata. Saya akan mengirim Dansat Brimob segera mengecek situasi yang ada di Yahukimo. Saya juga sudah minta anggota Brimob yang ada di Yahukimo untuk melakukan penyisiran,” terangnya.

Baca Juga :  Gara-gara CT, Satu Tewas dan Satu Lagi Masuk RS

Dikatakan, pihaknya akan mendalami kelompok ini. Jauh hari sebelumnya dirinya sudah mengingatkan kepada anggota untuk waspada.

“Saya berharap semua teman teman yang ada di titik titik rawan yang sudah dingatkan untuk benar benar ekstra apabila membawa senjata api, karena itulah faktor yang ditunggu dan dicari oleh kelompok (KKB-red),” paparnya.

Terkait dengan kejadian di Yahukimo ini, Kapolda mengaku akan bertemu dengan Pangdam untuk berkolaborasi dalam melakukan langkah langkah cepat dalam penanganan di Yahukimo.

“Dengan perampasan senjata ini maka tingkat kewaspadaan harus ditingkatkan. Kalau sudah ada senjata api  maka akan muncul kelompok baru lagi. Perampasan senjata api untuk menjustice dirinya bahwa dia adalah pemimpin di daerah itu,” kata Kapolda.

Dari data yang didapat Cenderawasih Pos, terjadi pembunuhan serta perampasan dua senjata api jenis SS2 yang dilakukan oleh OTK terhadap dua orang anggota Satgas Pamrahwan kabupaten Yahukimo dari Yonif 432/WSJ di seputaran areal penggalian material di ujung Bandra Nop Goliat, Dekai.

Dua anggota yang meninggal dunia yakni Prada Ardi Yudi Ardianto (24) meninggal di tempat kejadian dengan mengalami luka bacokdi tangan kiri serta kepala belakang.
Sementara Praka Muhammad Alif (30) masih sempat dievakuasi ke RSUD Dekai. Namun pada pukul 13.25 WIT, anggota tersebut meninggal dunia di RSUD Dekai. Korban Praka Muhammad Alif mengalami luka bacok di tangan kiri dan kanan serta paha kiri dan kepala belakang. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya