Thursday, February 6, 2025
26.7 C
Jayapura

Nakes Distrik Hoya Akan Layani Masyarakat Distrik Alama

MIMIKA – Untuk diketahui bahwa pasca peristiwa pembunuhan terhadap pilot PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah pada Agustus 2024 lalu, pelayanan kesehatan di kawasan tersebut lumpuh total.  Akibatnya, masyarakat setempat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Kondisi yang memprihatinkan ini sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir setelah peristiwa pembunuhan pilot Warga Negara Asing (WNA) Selandia Baru tersebut. Pasca peristiwa tersebut, seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Alama akhirnya dievakuasi kembali ke Kota Timika.

Menyikapi isu yang hampir terlupakan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan tenaga kesehatan dari Distrik Hoya untuk diberangkatkan guna memberi pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga :  Pj Bupati Mimika Tegaskan Tidak Dukung Salah Satu Paslon

“Alama ini kami sudah koordinasi untuk Hoya, petugas Hoya dalam satu dua minggu ke depan bisa kita kasih naik bahkan mungkin dalam satu dua hari ke depan,” kata Reynold saat ditemui, Selasa (4/2) kemarin.

Reynold melanjutkan, salah satu yang menjadi kendala adalah faktor keamanan di kawasan tersebut.  Menurut Reynold, khusus untuk Distrik Alama tentu memerlukan koordinasi yang cukup panjang serta terintegrasi dengan otoritas keamanan di Mimika.

“Alama koordinasinya perlu panjang ya, tentu saja Forkopimda harus kami meminta arahan, selain dari Bapak Pj Bupati, dari Forkopimda itu yang paling utama, terutama TNI Polri,” ucapnya. (mww/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

Baca Juga :  Polisi Sebut, Pelaku Jambret di Jalan Busiri Mimika Sudah 7 Kali Beraksi 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MIMIKA – Untuk diketahui bahwa pasca peristiwa pembunuhan terhadap pilot PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah pada Agustus 2024 lalu, pelayanan kesehatan di kawasan tersebut lumpuh total.  Akibatnya, masyarakat setempat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Kondisi yang memprihatinkan ini sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir setelah peristiwa pembunuhan pilot Warga Negara Asing (WNA) Selandia Baru tersebut. Pasca peristiwa tersebut, seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Alama akhirnya dievakuasi kembali ke Kota Timika.

Menyikapi isu yang hampir terlupakan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan tenaga kesehatan dari Distrik Hoya untuk diberangkatkan guna memberi pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga :  Menanti Rencana Kerja Pemkab Mimika di Tahun 2025

“Alama ini kami sudah koordinasi untuk Hoya, petugas Hoya dalam satu dua minggu ke depan bisa kita kasih naik bahkan mungkin dalam satu dua hari ke depan,” kata Reynold saat ditemui, Selasa (4/2) kemarin.

Reynold melanjutkan, salah satu yang menjadi kendala adalah faktor keamanan di kawasan tersebut.  Menurut Reynold, khusus untuk Distrik Alama tentu memerlukan koordinasi yang cukup panjang serta terintegrasi dengan otoritas keamanan di Mimika.

“Alama koordinasinya perlu panjang ya, tentu saja Forkopimda harus kami meminta arahan, selain dari Bapak Pj Bupati, dari Forkopimda itu yang paling utama, terutama TNI Polri,” ucapnya. (mww/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

Baca Juga :  Kepala Kampung Otakwa Ditemukan Selamat, Operasi SAR Ditutup 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya