JAYAPURA – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat menggelar apel siaga untuk memastikan keandalan pasokan listrik di Papua.
Sebanyak 1.221 personel disiagakan sebagai wujud komitmen PLN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat. Periode siaga kelistrikan ini berlangsung mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025.
General Manager PLN UIW Papua dan Papua Barat, Rizky Mochamad, menegaskan komitmen PLN untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat selama momen Nataru ini. “Kami menyadari betapa krusialnya pasokan listrik yang andal, terutama di momen-momen perayaan seperti Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu, kami telah mempersiapkan seluruh sumber daya kami untuk memastikan listrik tetap menyala dan masyarakat dapat merayakan dengan tenang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rizky menambahkan, “Dengan Daya Mampu 493.15 MW, Beban Puncak Tertinggi 324.28 MW, dan Cadangan Daya 168.8 MW (34%), kami optimis dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Kami juga telah menyiapkan 80 titik pengamanan siaga dan mendirikan 60 posko siaga keandalan yang tersebar di enam Provinsi, mulai dari Papua, hingga Papua Barat Daya.”
JAYAPURA – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat menggelar apel siaga untuk memastikan keandalan pasokan listrik di Papua.
Sebanyak 1.221 personel disiagakan sebagai wujud komitmen PLN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat. Periode siaga kelistrikan ini berlangsung mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025.
General Manager PLN UIW Papua dan Papua Barat, Rizky Mochamad, menegaskan komitmen PLN untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat selama momen Nataru ini. “Kami menyadari betapa krusialnya pasokan listrik yang andal, terutama di momen-momen perayaan seperti Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu, kami telah mempersiapkan seluruh sumber daya kami untuk memastikan listrik tetap menyala dan masyarakat dapat merayakan dengan tenang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rizky menambahkan, “Dengan Daya Mampu 493.15 MW, Beban Puncak Tertinggi 324.28 MW, dan Cadangan Daya 168.8 MW (34%), kami optimis dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Kami juga telah menyiapkan 80 titik pengamanan siaga dan mendirikan 60 posko siaga keandalan yang tersebar di enam Provinsi, mulai dari Papua, hingga Papua Barat Daya.”
