JAYAPURA – Peristiwa kebakaran yang terjadi di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada Sabtu (14/12) lalu mengakibatkan sebanyak 21 kios hangus terbakar. Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, ketika dihubungi Cenderawasih Pos, Senin (16/12) pagi.
Dia mengatakan sinergitas TNI-Polri, beserta warga setempat, bergerak cepat membantu masyarakat yang terkena musibah dengan mendirikan tempat pengungsian berupa tenda darurat di halaman Polres Yalimo. Kata Benny tidak sedikit warga yang mengalami musibah tersebut telah mengungsi ke Polres Yalimo untuk mendapatkan bantuan dan memperoleh tempat tinggal sementara.
Tak hanya itu kata Benny sebagai besar warga juga telah mengungsi Wamena. “Korban kios terbakar di Elelim itu telah tampung di tenda darurat halaman Polres Yalimo dan sebagian besar warga sudah turun ke Wamena,” jelas Benny, Senin (16/12). Dijelaskannya tim gabungan dari TNI-Polri dan warga setempat saling bahu-membahu untuk mempercepat pembangunan tempat pengungsian.
Seperti diketahui sebelumnya suasana di Kampung Bulmu, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, tiba-tiba menjadi mencekam saat warga dan pemilik toko terlelap. Orang tidak dikenal (OTK) diduga datang dan membakar toko hingga menghanguskan 21 kios. Peristiwa itu terjadi di sepanjang ruas Jalan di Kampung Bulmu, Distrik Elelim pada Sabtu (14/12) kemarin sekitar pukul 23.25 WIT.
Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun untuk kerugian material tak terhitung banyaknya. Dan saat ini Polres Yalimo lanjut Benny, masih menyelidiki asal-usul kebakaran tersebut dan meminta warga untuk tetap waspada dengan keadaan sekitar. “Polres masih menyelidiki terkait dengan penyebab kebakaran tersebut, secara keseluruhan kondisi Kamtibmas di Yalimo terpantau kondusif,” pungkasnya.
Sementara untuk situasi Kabupaten Tolikara juga berangsur-angsur membaik meski personel di Polres Tolikara terus bersiaga dan rutin melakukan patroli. Hal ini untuk memastikan situasi tak ada riak -riak susulan. “Secara umum di kabupaten Tolikara sudah aman terkendali aktifitas masyarakat kembali normal,” kata Benny. Dia mengatakan sebelumnya ratusan senjata tajam (Sajam) berhasil diamankan anggota Polres Tolikara dari massa aksi demo dari pendukung pasangan calon (Paslon) pasca rekapitulasi suara pada, Jumat (13/12) di Aula Gidi Karubaga (lokasi pleno), Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan.
Personil Polres Tolikara setelah melakukan penyisiran mulai dari arah lokasi pleno menuju bandara kemudian menyisir ke areal Landasan Bandara Karubaga hingga areal lapangan merah putih. Disitu Polres Tolikara mengamankan setidaknya 812 senjata tajam dari massa aksi demo. Diketahui kata Kabid Humas demo yang dilakukan oleh ratusan massa itu dengan alasan mengawal rekapitulasi suara pemilihan bupati dan wakil bupati kabupaten Tolikara.
Ia juga mengupdate situasi beberapa hari lalu yang sempat terjadi pergerakan massa. Berdasar informasi Polres Tolikara aksi tersebut berlangsung di Jalan Ampera Atas tepatnya di depan Aula Gidi Karubaga, pada Jumat (13/12) kemarin.
Dihadapan massa aksi Ketua KPU Kabupaten Tolikara Lutius Kogoya saat itu mengatakan pelaksanaan pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten tolikara telah usai. Karena itu dia berharap agar para massa pendukung dapat memberikan waktu kepada PPD di Aula Gidi Karubaga agar kegiatan tetap berjalan.
“Untuk rekapitulasi suara gubernur dan wakil gubernur dari 8 kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan yang belum adalah Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Lanny Jaya sehingga hari ini kita wajib melakukan pleno berdasarkan hasil dari masing-masing distrik,” tegasnya. (kar/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos