Friday, April 18, 2025
25.7 C
Jayapura

Animo Ikut KB di Papua dan DOB Masih Rendah

JAYAPURA-Kepala Perwakilan Bkkbn Papua, Sarles Brabar mengatakan, partisipasi masyarakat di Papua dan DOB dalam mengikuti program Keluarga Berencana (KB) masih cukup rendah, rata-rata setiap tahunnya hanya mencapai 39 persen.

  Capaian ini mendorong mereka untuk memasifkan sosialiasi kepada masyarakat, sebab KB ini bagian dari upaya untuk mencegah terjadinya resiko stunting bagi balita.

  โ€œKita di Papua masih rendah, ini terjadi karena berbagai faktor, salah satunya kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat dari KB,โ€ ujarnya Jumat (7/12).

  Ia pun menjelaskan program KB memiliki banyak manfaat, diantaranya menjaga kesehatan ibu dan anak, KB dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, menurunkan risiko kanker rahim dan kanker serviks, serta mengurangi risiko kematian bayi.

Baca Juga :  Tak Miliki Tempat Rehab, Penyidik Harus Bolak Balik ke Makassar

  Selain itu tumbuh kembang anak, dengan mengikuti program KB, maka dapat membantu orang tua mengatur jarak kelahiran sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak.

   Kemudian kesejahteraan keluarga, dikatakan KB dapat membantu keluarga merencanakan kapan akan hamil, berapa jumlah anak yang akan dilahirkan, dan berapa lama jarak kelahirannya.

  KB juga dapat mengurangi kebutuhan rumah tangga, seperti biaya untuk pemeriksaan kehamilan, biaya melahirkan, biaya kesehatan, dan biaya pendidikan. Serta dapat meningkatkan kesempatan bermasyarakat karena keluarga akan mempunyai waktu luang yang lebih banyak.

  โ€œJadi jangan pernag mempersepsikan bahwa program KB itu menghilangkan etnis tertentu, tapi ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan generasi penerus yang  berkualitas,โ€ tegasnya.

Baca Juga :  Bupati Yalimo Serahkan 4 Unit Mobil Operasional untuk 4 Gereja

JAYAPURA-Kepala Perwakilan Bkkbn Papua, Sarles Brabar mengatakan, partisipasi masyarakat di Papua dan DOB dalam mengikuti program Keluarga Berencana (KB) masih cukup rendah, rata-rata setiap tahunnya hanya mencapai 39 persen.

  Capaian ini mendorong mereka untuk memasifkan sosialiasi kepada masyarakat, sebab KB ini bagian dari upaya untuk mencegah terjadinya resiko stunting bagi balita.

  โ€œKita di Papua masih rendah, ini terjadi karena berbagai faktor, salah satunya kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat dari KB,โ€ ujarnya Jumat (7/12).

  Ia pun menjelaskan program KB memiliki banyak manfaat, diantaranya menjaga kesehatan ibu dan anak, KB dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, menurunkan risiko kanker rahim dan kanker serviks, serta mengurangi risiko kematian bayi.

Baca Juga :  Tak Miliki Tempat Rehab, Penyidik Harus Bolak Balik ke Makassar

  Selain itu tumbuh kembang anak, dengan mengikuti program KB, maka dapat membantu orang tua mengatur jarak kelahiran sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak.

   Kemudian kesejahteraan keluarga, dikatakan KB dapat membantu keluarga merencanakan kapan akan hamil, berapa jumlah anak yang akan dilahirkan, dan berapa lama jarak kelahirannya.

  KB juga dapat mengurangi kebutuhan rumah tangga, seperti biaya untuk pemeriksaan kehamilan, biaya melahirkan, biaya kesehatan, dan biaya pendidikan. Serta dapat meningkatkan kesempatan bermasyarakat karena keluarga akan mempunyai waktu luang yang lebih banyak.

  โ€œJadi jangan pernag mempersepsikan bahwa program KB itu menghilangkan etnis tertentu, tapi ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan generasi penerus yang  berkualitas,โ€ tegasnya.

Baca Juga :  Jalan Salib, Satukan Masyarakat Papua yang Tercerai Berai

Berita Terbaru

Artikel Lainnya