MERAUKE – Setelah mengalami musim kemarau dalam beberapa bulan terakhir, maka kini Kabupaten Merauke memasuki masa peralihan dari musim kemarau tersebut ke musin hujan. Prakirawan BMKG Merauke Dita Rahmawati saat ditemui media ini di kantornya mengatakan, mengungkapkan, bahwa kondisi iklim untuk prakiraan Oktober pada dasarian ketiga dengan cakupan beberapa distrik sudah memasuki musim penghujan, diantaranya Disrtik Muting, Ulilin Elikobel, Ilwayab, Ngguti dan Kaptel.
‘’Sementara untuk beberapa distrik lainnya diperkirakan di bulan November dasarian pertama untuk Distrik Waan. Tubang, Kimaam, Tabonji, Okaba, Malind dan Tanah Miring sekitarnya memasuki musim penghujan,’’ katanya Dita Rahmawati, Selasa (29/10).
Kemudian untuk wilayah Distrik Merauke yang merupakan wilayah kota, Sota, Naukenjerai dan Semangga, penghitungan musim hujannya diperkirakan akan masuk bulan November pada dasarian minggu kedua.
Dikatakan, Muting dan sejumlah distrik lainnya memasuki musim hujan lebih duluan dibandingkan dengan wilayah kota karena adanya perbedaan jarak kemudian lokasi. Selain itu ada juga wilayah-wiulayah yang berdekatan dengan pantai dan ada juga yang jauh dari pantai.
‘’Dilihat dari sirkulasi massa udaranya sendiri, untuk wilayah atas itu masuk wilayah kovergen. Istilahnya ada wilayah kenaikan massa udara dan itu berada di wilayah atas dan itu hujan duluan. Ada Asmat, Mappi dan Boven Digoel lebih duluan hujan ketimbang wilayah Merauke. Nah, ini sudah mulai bergeser ke bawah dan mulai daerah Muting, Ulilin, Elikobel dan Jagebob akan lebih dulu memasuki musim hujan dibandingkan dengan wilayah dalam kota Merauke,’’ katanya.
Sementara itu, untuk prakiraan cuaca 7 hari kedepan, Dita Rahmawati menjelaskan bahwa masih berpotensi hujan ringan dan sedang di tanggal 29-31 Oktober 2024. Sementara tanggal 1 dan 2 November diperkirakan cerah berawan. Lalu tanggal 3 dan 4 November berpotensi hujan ringan sampai sedang.
‘’Untuk kondisi cuaca di laut masih berpoensi hujan ringan sampai sedang di tanggal 29-31 Oktober 2024. Dengan kecepatan angin dan tinggi gelombang cukup aman. Jadi angin akan bergerak dari timur laut sampai tenggara dengan kecepatan antara 8-15 knot masih cukup aman dan gelombang maksimum diperkirakan 1,5 meter di Laut arafura,’’ jelasnya.
Ditambahkan, puncak musim hujan di sejumlah distrik di Kabupaten Merauke diperkirakan di bulan Desember 2024 sementara untuk wilayah Kota Merauke puncak hujan diperkirakan terjadi sekitar bulan Februari 2024. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos