Saturday, November 23, 2024
28.7 C
Jayapura

Berharap Natalius Pigai Mampu Menyelesaikan Masalah HAM Berat di Papua

JAYAPURA– Salah satu pengacara HAM di Papua, Gustaf Kawer mengatakan kehadiran Natalius Pigai di Kabinet Merah Putih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memberi  warna baru baru bagi bangsa Indonesa. 

Gustaf berharap keberadaan Natalius diistana Jakarta tidak hanya sebagai pelengkap apalagi sekedar untuk memberikan pencitraan akan tetapi betul-betul memberikan dampak terutama menyelesaikan berbagai permasalahan di Indonesia terutama masalah pelanggaran HAM di tanah Papua.

“Jangan sampai hanya sebagai pelengkap, tapi harus ada bukti untuk bangsa ini,” tuturnya.

Apalagi di selama ini Natalius kerap dengan lantang menyuarakan masalah pelanggaran HAM di tanah Papua. Oleh sebab itu dengan mengemban tugas sebagai Menteri HAM, maka dia harus mampu membuktikan bahwa pembicaraannya selama ini tentang masalah hak asasi manusia menjadi  bukti bagi rakyat Papua.

Baca Juga :  Satu Warga Sipil Tewas Tertembak di Pasar Jibama

Dimana ada beberapa kasus  pelanggaran HAM berat di Papua masih belum terselesaikan. Misalnya masalah kasus Wamena dan Wasior. Tapi juga kasus kasus pelanggaran masa lalu uang belum ada titik terang sampai saat ini.

“Ini saatnya Natalius buktikan omongannya, jangan sampai berani berbicara tapi untuk bertindak tidak bisa,” sindir Gustaf.

JAYAPURA– Salah satu pengacara HAM di Papua, Gustaf Kawer mengatakan kehadiran Natalius Pigai di Kabinet Merah Putih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memberi  warna baru baru bagi bangsa Indonesa. 

Gustaf berharap keberadaan Natalius diistana Jakarta tidak hanya sebagai pelengkap apalagi sekedar untuk memberikan pencitraan akan tetapi betul-betul memberikan dampak terutama menyelesaikan berbagai permasalahan di Indonesia terutama masalah pelanggaran HAM di tanah Papua.

“Jangan sampai hanya sebagai pelengkap, tapi harus ada bukti untuk bangsa ini,” tuturnya.

Apalagi di selama ini Natalius kerap dengan lantang menyuarakan masalah pelanggaran HAM di tanah Papua. Oleh sebab itu dengan mengemban tugas sebagai Menteri HAM, maka dia harus mampu membuktikan bahwa pembicaraannya selama ini tentang masalah hak asasi manusia menjadi  bukti bagi rakyat Papua.

Baca Juga :  Papua Butuh Keadilan, Dialog Atau Penegakan Hukum

Dimana ada beberapa kasus  pelanggaran HAM berat di Papua masih belum terselesaikan. Misalnya masalah kasus Wamena dan Wasior. Tapi juga kasus kasus pelanggaran masa lalu uang belum ada titik terang sampai saat ini.

“Ini saatnya Natalius buktikan omongannya, jangan sampai berani berbicara tapi untuk bertindak tidak bisa,” sindir Gustaf.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya