Monday, October 21, 2024
26.7 C
Jayapura

Gubernur Dorong Penerbangan Perintis di Wilayah 3T Papua

JAYAPURA-Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong mendorong maskapai setempat agar menghadirkan pesawat Avions de Transport Régional (ATR) pada daerah perintis dengan begitu dapat membuka keterisolasian di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

   “Tadi kami melakukan rapat bersama maskapai penerbangan serta pihak bandara di Papua untuk bagaimana pesawat ATR ini hadir di daerah perintis,” kata Ramses usai memimpin rapat bersama para maskapai penerbangan bertempat di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Jumat, (18/10).

   Menurut Ramses, oleh sebab itu pihaknya berharap dengan mengundang seluruh operator dari maskapai penerbangan tersebut ada solusi sehingga daerah perintis ini bisa dimasuki pesawat jenis ATR.

   “Saat ini landasan bandara di daerah perintis rata-rata memiliki panjang landasan yakni 800 meter seperti di Kabupaten Waropen oleh sebab itu kami berharap agar Kementerian Perhubungan memperpanjang landasan sehingga pesawat jenis ATR bisa masuk,” ujarnya.

Baca Juga :  Sepakat Evaluasi Otsus

   Dia menjelaskan agar pesawat jenis ATR bisa masuk bandara tersebut harus memiliki panjang landasan yakni 1.600 meter, untuk itu Pemprov Papua bersama maskapai lainnya terus mencari cara agar daerah-daerah perintis itu bisa dimasuki oleh pesawat tersebut.

   “Untuk itu saya minta ini menjadi tugas bersama agar bagaimana mensinkronkan rute penerbangan di daerah perintis sehingga dapat dimasuki oleh pesawat jenis ATR,” katanya.

   Dia menambahkan karena tidak akan mungkin daerah itu bisa berkembang tanpa didukung dengan adanya transportasi penerbangan sehingga mengakibatkan harga-harga komoditas menjadi mahal.

   “Sehingga dampaknya terjadi inflasi, oleh sebab itu ini harus menjadi perhatian bagi seluruh instansi dan forkompinda lainnya,” ujarnya. (antara)

Baca Juga :  Kapolda : Polisi Tugas di Pedalaman Wajib Mengajar

JAYAPURA-Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong mendorong maskapai setempat agar menghadirkan pesawat Avions de Transport Régional (ATR) pada daerah perintis dengan begitu dapat membuka keterisolasian di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

   “Tadi kami melakukan rapat bersama maskapai penerbangan serta pihak bandara di Papua untuk bagaimana pesawat ATR ini hadir di daerah perintis,” kata Ramses usai memimpin rapat bersama para maskapai penerbangan bertempat di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Jumat, (18/10).

   Menurut Ramses, oleh sebab itu pihaknya berharap dengan mengundang seluruh operator dari maskapai penerbangan tersebut ada solusi sehingga daerah perintis ini bisa dimasuki pesawat jenis ATR.

   “Saat ini landasan bandara di daerah perintis rata-rata memiliki panjang landasan yakni 800 meter seperti di Kabupaten Waropen oleh sebab itu kami berharap agar Kementerian Perhubungan memperpanjang landasan sehingga pesawat jenis ATR bisa masuk,” ujarnya.

Baca Juga :  Antara Menciptakan Keamanan atau Memuluskan Langkah Jadi Gubernur

   Dia menjelaskan agar pesawat jenis ATR bisa masuk bandara tersebut harus memiliki panjang landasan yakni 1.600 meter, untuk itu Pemprov Papua bersama maskapai lainnya terus mencari cara agar daerah-daerah perintis itu bisa dimasuki oleh pesawat tersebut.

   “Untuk itu saya minta ini menjadi tugas bersama agar bagaimana mensinkronkan rute penerbangan di daerah perintis sehingga dapat dimasuki oleh pesawat jenis ATR,” katanya.

   Dia menambahkan karena tidak akan mungkin daerah itu bisa berkembang tanpa didukung dengan adanya transportasi penerbangan sehingga mengakibatkan harga-harga komoditas menjadi mahal.

   “Sehingga dampaknya terjadi inflasi, oleh sebab itu ini harus menjadi perhatian bagi seluruh instansi dan forkompinda lainnya,” ujarnya. (antara)

Baca Juga :  Perketat Aktivitas Pelaku Usaha dan Warga dan Bagikan Masker Gratis

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/