Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Keselarasan Pendidikan Vokasi harus Selaras dengan Dunia Kerja

BIAK NUMFOR — SMKS Yapis TIK Biak mengadakan Workshop bertema “Analisis Kesesuaian Konsentrasi Keahlian dengan Kebutuhan Kompetensi Dunia Kerja” di Swissbelhotel Cendrawasih Biak, Sabtu (12/10).

Acara ini dihadiri oleh 25 peserta dari berbagai industri dan dunia kerja yang beroperasi di Kabupaten Biak Numfor. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan kurikulum sekolah dengan tuntutan kompetensi di sektor industri, kantor, dan perusahaan.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamaruddin, S.Pd, menyampaikan pentingnya keselarasan antara pendidikan vokasi di SMK dengan kebutuhan dunia kerja (Dudika), agar lulusan SMK bisa terserap langsung di pasar kerja.

“Kita harus konsisten menyelaraskan pendidikan di SMK dengan kebutuhan pasar kerja. Dunia usaha dan industri harus berperan aktif, meskipun tantangan terbesar saat ini adalah keterbatasan sumber daya di SMK,” ujar Kamaruddin.

Baca Juga :  Jadi Sarana Untuk Tunjukan Kreatififitas dan Berinovasi Sesuai Bakat

Ia menambahkan, kegiatan seperti ini sangat penting untuk memastikan lulusan SMK memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Penyelarasan ini akan membantu lulusan SMK lebih mudah beradaptasi dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya.

“Harapannya, SMKS Yapis TIK Biak dapat terus menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten, tapi juga siap bersaing di dunia kerja. Keterlibatan Dudika dalam memberikan masukan sangat penting untuk memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum yang ada,” tambahnya.

Kepala SMKS Yapis TIK Biak, Darsini, S.Pd., M.Pd., juga menekankan pentingnya peran aktif industri dalam pengembangan pendidikan vokasi. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah melalui program guru tamu dari berbagai sektor industri, serta pengembangan produk kreatif dan kewirausahaan berbasis Teaching Factory di sekolah.

Baca Juga :  Pemkot Bantu Bangun Ruang Kelas Untuk SMP YPPK KJS

“Kami berharap melalui workshop dan diskusi kelompok terfokus (FGD) ini, kita dapat menghasilkan lulusan yang unggul, kompeten, dan siap bersaing. Fokus kami tidak hanya pada pengembangan hard skill dan soft skill, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa yang kuat,” jelas Darsini. (il/wen)

 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

BIAK NUMFOR — SMKS Yapis TIK Biak mengadakan Workshop bertema “Analisis Kesesuaian Konsentrasi Keahlian dengan Kebutuhan Kompetensi Dunia Kerja” di Swissbelhotel Cendrawasih Biak, Sabtu (12/10).

Acara ini dihadiri oleh 25 peserta dari berbagai industri dan dunia kerja yang beroperasi di Kabupaten Biak Numfor. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan kurikulum sekolah dengan tuntutan kompetensi di sektor industri, kantor, dan perusahaan.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamaruddin, S.Pd, menyampaikan pentingnya keselarasan antara pendidikan vokasi di SMK dengan kebutuhan dunia kerja (Dudika), agar lulusan SMK bisa terserap langsung di pasar kerja.

“Kita harus konsisten menyelaraskan pendidikan di SMK dengan kebutuhan pasar kerja. Dunia usaha dan industri harus berperan aktif, meskipun tantangan terbesar saat ini adalah keterbatasan sumber daya di SMK,” ujar Kamaruddin.

Baca Juga :  SAR Siaga Lebaran di Empat Titik

Ia menambahkan, kegiatan seperti ini sangat penting untuk memastikan lulusan SMK memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Penyelarasan ini akan membantu lulusan SMK lebih mudah beradaptasi dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya.

“Harapannya, SMKS Yapis TIK Biak dapat terus menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten, tapi juga siap bersaing di dunia kerja. Keterlibatan Dudika dalam memberikan masukan sangat penting untuk memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum yang ada,” tambahnya.

Kepala SMKS Yapis TIK Biak, Darsini, S.Pd., M.Pd., juga menekankan pentingnya peran aktif industri dalam pengembangan pendidikan vokasi. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah melalui program guru tamu dari berbagai sektor industri, serta pengembangan produk kreatif dan kewirausahaan berbasis Teaching Factory di sekolah.

Baca Juga :  Gemuruh Kesederhanaan Menggema di Pantai Samau

“Kami berharap melalui workshop dan diskusi kelompok terfokus (FGD) ini, kita dapat menghasilkan lulusan yang unggul, kompeten, dan siap bersaing. Fokus kami tidak hanya pada pengembangan hard skill dan soft skill, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa yang kuat,” jelas Darsini. (il/wen)

 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya