Saturday, November 23, 2024
28.7 C
Jayapura

Waspada Kelainan pada Anak Saat Lahir

Dari Seminar Awam Bulan Bedah Anak di RSUD Dok

JAYAPURA – Memperingati bulan bedah anak pada 6 Oktober, RSUD Dok II bersama sejumlah dokter dan mahasiswa koas menggelar diskusi yang mengangkat tentang persoalan yang kerap dialami seorang bayi.

Dikatakan dr Dian Nirmala Sari Sirait SpBA bahwa saat ini di Papua ada kecenderungan anak lahir dengan kondisi tidak normal. Mulai dari tak memiliki lubang anus, hernia, hingga gangguan pencernaan. Dari berbagai kondisi ini disarankan agar orang tua lebih peka, tidak menunggu dan langsung melaporkan.

  “Kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat awam tentang kelainan yang bisa terjadi pada bayi yang bersifat bawaan atau kongenital. Lalu penatalaksanaan di tengah masyarakat sebaiknya bagaimana agar tak terjadi keterlambatan,” jelas dr Dian pada pembukaan kegiatan, Minggu (6/10).

Baca Juga :  Rumah Sakit Pastikan Cacar Air Bukan Mpox
dr Dian Nirmala Sari Sirait SpBA

   Dari datanya dikatakan yang paling sering ditemukan di Papua adalah bayi yang lahir tanpa anus atau anus yang tidak pada tempatnya (salah posisi). Biasa daerah pegunungan yang paling banyak ditemui. Kemudian ada juga bayi yang lahir dengan usus besar yang tak memiliki syaraf.

   “Kemudian ada juga kasus hernia pada bayi. Terkait ini ada pendapat tunggu anaknya besar baru operasi, itu salah, sebab semakin lama justru terjadi sumbatan atau jeratan pada usus,” sambung Dian.

  Kemudian persoalan usus buntu dimana orang tua memiliki anggapan bahwa anak – anak tidak mungkin terkena usus buntu sebab masih anak-anak. “Ini terjadi karena pola makan yang kurang serat akhirnya feses keras. Usus buntu ini sebenarnya organ kelenjar getah bening yang berfungsi melawan infeksi di sekitarnya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Sidak ke Sekolah di Muara Tami

Dari Seminar Awam Bulan Bedah Anak di RSUD Dok

JAYAPURA – Memperingati bulan bedah anak pada 6 Oktober, RSUD Dok II bersama sejumlah dokter dan mahasiswa koas menggelar diskusi yang mengangkat tentang persoalan yang kerap dialami seorang bayi.

Dikatakan dr Dian Nirmala Sari Sirait SpBA bahwa saat ini di Papua ada kecenderungan anak lahir dengan kondisi tidak normal. Mulai dari tak memiliki lubang anus, hernia, hingga gangguan pencernaan. Dari berbagai kondisi ini disarankan agar orang tua lebih peka, tidak menunggu dan langsung melaporkan.

  “Kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat awam tentang kelainan yang bisa terjadi pada bayi yang bersifat bawaan atau kongenital. Lalu penatalaksanaan di tengah masyarakat sebaiknya bagaimana agar tak terjadi keterlambatan,” jelas dr Dian pada pembukaan kegiatan, Minggu (6/10).

Baca Juga :  Dr Anthon Raharusun Pimpin Peradi Kota
dr Dian Nirmala Sari Sirait SpBA

   Dari datanya dikatakan yang paling sering ditemukan di Papua adalah bayi yang lahir tanpa anus atau anus yang tidak pada tempatnya (salah posisi). Biasa daerah pegunungan yang paling banyak ditemui. Kemudian ada juga bayi yang lahir dengan usus besar yang tak memiliki syaraf.

   “Kemudian ada juga kasus hernia pada bayi. Terkait ini ada pendapat tunggu anaknya besar baru operasi, itu salah, sebab semakin lama justru terjadi sumbatan atau jeratan pada usus,” sambung Dian.

  Kemudian persoalan usus buntu dimana orang tua memiliki anggapan bahwa anak – anak tidak mungkin terkena usus buntu sebab masih anak-anak. “Ini terjadi karena pola makan yang kurang serat akhirnya feses keras. Usus buntu ini sebenarnya organ kelenjar getah bening yang berfungsi melawan infeksi di sekitarnya,” imbuhnya.

Baca Juga :  RS Milik Pemerintah Papua Dianggap Kurang Patuh

Berita Terbaru

Artikel Lainnya