Saturday, November 23, 2024
28.7 C
Jayapura

Pasca DOB, Paslon Harus Punya Visi-Misi Peningkatan Ekonomi di Papua

JAYAPURA – Pasca daerah otonomi baru (DOB) dan bertepatan dengan tahun politik, diharapkan pemimpin yang terpilih nantinya bisa menetapkan kebijakan berkaitan dengan peningkatan ekonomi di Papua.

Ketua Pusat Studi Pengembangan Ekonomi Inklusi, dan Pengentasan Kemiskinan Papua LPPM Uncen, Julius Ary Mollet mengatakan kebijakan peningkatan ekonomi di Provinsi Papua termasuk wilayah DOB dengan memanfaatkan setiap potensi yang ada di daerah masing-masing.

Dari pandangan Julius, tahun politik kali ini berbeda dengan periode Pilkada 5 tahun lalu. Pasalnya, Papua sudah mengalami DOB. Denganm begitu, secara otomatis, hal ini juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua yang merupakan provinsi  induk.

“Dampak dari DOB ini pendapat PDRB Papua yang didongrak oleh sektor pertambangan menjadi turun drastis, dan bergeser ke Papua Tengah,” kata Julius kepada Cenderawasih Pos, Kamis (3/10) kemarin.

Baca Juga :  Kabupaten Mamteng Punya Kewajiban Lihat Gereja

Khususnya untuk Jayapura yang didominasi oleh sektor jasa, sehingga tantangan terberat bagi para calon gubernur, wali kota dan bupati dituntut bisa membuat kebijakan yang inovatif terkait peningkatan ekonomi berdasarkan potensi yang ada ada di daerahnya masing-masing.

Menurut Julius, saat ini pemerintah bisa mengembangkan pertumbuhan ekonomi dari potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerahnya. Seperti halnya Papua Selatan yang telah meningkatkan sektor pertaniannya, begitu juga dengan Papua Tengah dan Pepua Pegunungan yang telah melakukan hal serupa.

“Yang harus dipertanyakan saat ini adalah apakah setiap kepala daerah memiliki visi dan misi, untuk pengembangan ekonomi kedepan,” ujarnya.

JAYAPURA – Pasca daerah otonomi baru (DOB) dan bertepatan dengan tahun politik, diharapkan pemimpin yang terpilih nantinya bisa menetapkan kebijakan berkaitan dengan peningkatan ekonomi di Papua.

Ketua Pusat Studi Pengembangan Ekonomi Inklusi, dan Pengentasan Kemiskinan Papua LPPM Uncen, Julius Ary Mollet mengatakan kebijakan peningkatan ekonomi di Provinsi Papua termasuk wilayah DOB dengan memanfaatkan setiap potensi yang ada di daerah masing-masing.

Dari pandangan Julius, tahun politik kali ini berbeda dengan periode Pilkada 5 tahun lalu. Pasalnya, Papua sudah mengalami DOB. Denganm begitu, secara otomatis, hal ini juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua yang merupakan provinsi  induk.

“Dampak dari DOB ini pendapat PDRB Papua yang didongrak oleh sektor pertambangan menjadi turun drastis, dan bergeser ke Papua Tengah,” kata Julius kepada Cenderawasih Pos, Kamis (3/10) kemarin.

Baca Juga :  Anis Baswedan Resmikan Kantor DPW, Hingga Bagi-bagi Buku Kepada Siswa.

Khususnya untuk Jayapura yang didominasi oleh sektor jasa, sehingga tantangan terberat bagi para calon gubernur, wali kota dan bupati dituntut bisa membuat kebijakan yang inovatif terkait peningkatan ekonomi berdasarkan potensi yang ada ada di daerahnya masing-masing.

Menurut Julius, saat ini pemerintah bisa mengembangkan pertumbuhan ekonomi dari potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerahnya. Seperti halnya Papua Selatan yang telah meningkatkan sektor pertaniannya, begitu juga dengan Papua Tengah dan Pepua Pegunungan yang telah melakukan hal serupa.

“Yang harus dipertanyakan saat ini adalah apakah setiap kepala daerah memiliki visi dan misi, untuk pengembangan ekonomi kedepan,” ujarnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya