Friday, September 20, 2024
33.7 C
Jayapura

Pertama Kali SMPN 1 Ilaga Gelar ANBK, Pj Bupati Nenu Tabuni Beri Apresiasi

ILAGA– Meski berada di daerah yang minim fasilitas, namun SMP Negeri 1 Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, tidak mau kalah dengan daerah lain.

Pelan tapi pasti, mereka mulai menata pendidikannya, salah satunya adalah untuk pertama kali sekolah ini berhasil menyelenggarakan ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024.

Ujian ini merupakan program evaluasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dilaksanakan secara serentak di seluruh tanah air.

Ujian ANBK yang pertama kali ini menarik perhatian dari Penjabat Bupati Puncak, Nenu Tabuni yang langsung hadir sekaligus memantau pelaksanaan ujian tersebut di SMPN 1 Ilaga, Selasa (10/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut Penjabat Bupati Nenu Tabuni mengapresiasi kinerja guru guru yang meskipun terbilang minimnya jaringan internet, serta fasilitas, namun guru dengan semangat yang tinggi, tetap melaksanakan kegiatan ini.

Baca Juga :  Siram “Suami” dengan Bensin, Rumah Kos Terbakar

“Ini baru pertama kali melakukan ujian berbasis komputer. Ini terobosan yang dilakukan oleh para guru. Ini sangat kami apresisi. Dari sisi lain, kita prihatin dengan kondisi fasilitas, namun di sisi lain kami harus berikan apresiasi bagi mereka. Terkendala jaringan, maka kami akan upayakan jaringan ini akan kita bantu,” ungkap Pj Bupati Nenu Tabuni.

“Hari ini, kami di SMPN 1 Ilaga, kami memberikan semangat kepada anak-anak sekolah. Ada beberapa hal yang kami dapat, terutama minimnya guru dan kurang fasilitas yang memadai, gedung sekolah dan kami prihatin dengan kondisi saat ini,” sambungnya.

Setelah memantau proses belajar mengajar di SMPN 1 Ilaga, Pj Bupati Nenu Tabuni menyampaikan bahwa akan dilakukan evaluasi total.

Baca Juga :  Tangani Curanmor, Polres Kembali Serahkan 7 Motor

“Saya sudah minta agar dinas pendidkan buat undangan. Kita rapat, terkait dengan kendala dan kondisi dan mereka harus siapkan data pendidikan. Data jumlah guru yang aktif, jumlah sekolah yang aktif, jumlah siswa yang aktif, serta fasilitas. Nanti kita kaji, sehingga pemerirntah bisa merencanakan  mengambil keputusan,”tambahnya.

ILAGA– Meski berada di daerah yang minim fasilitas, namun SMP Negeri 1 Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, tidak mau kalah dengan daerah lain.

Pelan tapi pasti, mereka mulai menata pendidikannya, salah satunya adalah untuk pertama kali sekolah ini berhasil menyelenggarakan ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024.

Ujian ini merupakan program evaluasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dilaksanakan secara serentak di seluruh tanah air.

Ujian ANBK yang pertama kali ini menarik perhatian dari Penjabat Bupati Puncak, Nenu Tabuni yang langsung hadir sekaligus memantau pelaksanaan ujian tersebut di SMPN 1 Ilaga, Selasa (10/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut Penjabat Bupati Nenu Tabuni mengapresiasi kinerja guru guru yang meskipun terbilang minimnya jaringan internet, serta fasilitas, namun guru dengan semangat yang tinggi, tetap melaksanakan kegiatan ini.

Baca Juga :  Pola Asuh dan Pendidikan Sejak Dini Tentukan Kualitas Generasi Masa Depan

“Ini baru pertama kali melakukan ujian berbasis komputer. Ini terobosan yang dilakukan oleh para guru. Ini sangat kami apresisi. Dari sisi lain, kita prihatin dengan kondisi fasilitas, namun di sisi lain kami harus berikan apresiasi bagi mereka. Terkendala jaringan, maka kami akan upayakan jaringan ini akan kita bantu,” ungkap Pj Bupati Nenu Tabuni.

“Hari ini, kami di SMPN 1 Ilaga, kami memberikan semangat kepada anak-anak sekolah. Ada beberapa hal yang kami dapat, terutama minimnya guru dan kurang fasilitas yang memadai, gedung sekolah dan kami prihatin dengan kondisi saat ini,” sambungnya.

Setelah memantau proses belajar mengajar di SMPN 1 Ilaga, Pj Bupati Nenu Tabuni menyampaikan bahwa akan dilakukan evaluasi total.

Baca Juga :  Pencairan ADD Tunggu SK Bupati

“Saya sudah minta agar dinas pendidkan buat undangan. Kita rapat, terkait dengan kendala dan kondisi dan mereka harus siapkan data pendidikan. Data jumlah guru yang aktif, jumlah sekolah yang aktif, jumlah siswa yang aktif, serta fasilitas. Nanti kita kaji, sehingga pemerirntah bisa merencanakan  mengambil keputusan,”tambahnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya