Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Festival Berg En Daal,  Rubah Opini Buruk Tentang Argapura

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura melalui Kelurahan Argapura, melaksanakan festifal Berg En Daal, Festifal ini baru pertama kali dilaksanakan.  Menurut Lurah Argapura, Ema Hamadi selaku penggagas kegiatan itu, Festifal ini dilaksanakan untuk merubah opini masyarakat luas di Kota Jayapura terhadap wilayah Argapura. Bahwa argapura selalu dikenal karena banyaknya kasus kriminal yang sering terjadi.

   “Berg en Daal itu tercipta karena pikiran saya sendiri sebenarnya, saya lihat bahwa Argapura itu identik dengan anak anak nakal, ada ganja, narkoba, palak, di Argapura itu memang seperti sudah biasa,” kata Ema Hamadi, Jumat (30/8).

   Karena itu, dia berharap melalui festifal ini menjadi  ajang untuk mengubah anggapan itu. Bahwa sebenarnya generasi muda di Argapura juga sebenarnya ingin keluar dari situasi dan kondisi itu.

   “Kita ingin image ini harus kita  patahkan, anak anak ini juga ingin keluar tapi memang harus ada perhatian. Dan saya sebaagi pemerintah kota jayapura yang terkecil, apa yang saya harus buat, terlebih 80 persen ini adalah anak-anak Papua,” imbuhnya.

Baca Juga :  Ada Kearifan Lokal yang Patut Dijaga dan Jadi Kebanggaan

  Karena itu, rencana kegiatan ini sudah dimulai tahun lalu dengan jalan santai yang melibatkan keluarga, kemudian tahun ini dibuatlah vestifal Berg En Ndaal ini. Berg En Daal diambil dari nama lapangan bola kaki di Kelurahan Argapura.

   Bahkan lapangan itu disebutnya sebagai lapangan tertua yang pernah ada di Kota Jayapura, sebelum publik mengenal lapangan sepak bola lainya di Kota Jayapura. Berg en daal itu juga menjadi cikal bakal kelurahan Argapura saat ini.    

   Dia juga berharap, melalui vestifal itu juga sebagai upaya untuk menyelamatkan dan menjaga keberadaan lapangan tua tersebut. Pesatnya pembangunan dan kebiasaan masyarakat menjual tanah, bukan tidak mungkin lapangan itu dikemudian hari hanya meninggalkan nama.

Baca Juga :  15 Jiwa Terdampak Kebakaran di Hamadi

   “Kita tidak tahu, kedepan lapangan ini akan tetap terjaga atau tidak, jangan sampai kita tidak eventkan dia, bisa bisa dia hilang,” imbuhnya.

   Sementara itu kegiatan ini dibuka oleh Pj Walikota Christian Sohilait, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat pemkot Jayapura. Sohilait mengapreasi inovasi yang dilakukan lurah Argapura itu. Dia berharap, lurah-lurah yang lain juga harus berlomba-lomba untuk membuat inovasi dan melihat peluang-peluang yang bisa diangkat dimasing masing wilayahnya.

   “Saya mengapresiasi lurah Argapura, sudah berinovasi dan tahun depan saya akan naikan anggaran  kelurahan argapura, pos amggarannya dari mana, itu saya yang atur,” pungkasnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura melalui Kelurahan Argapura, melaksanakan festifal Berg En Daal, Festifal ini baru pertama kali dilaksanakan.  Menurut Lurah Argapura, Ema Hamadi selaku penggagas kegiatan itu, Festifal ini dilaksanakan untuk merubah opini masyarakat luas di Kota Jayapura terhadap wilayah Argapura. Bahwa argapura selalu dikenal karena banyaknya kasus kriminal yang sering terjadi.

   “Berg en Daal itu tercipta karena pikiran saya sendiri sebenarnya, saya lihat bahwa Argapura itu identik dengan anak anak nakal, ada ganja, narkoba, palak, di Argapura itu memang seperti sudah biasa,” kata Ema Hamadi, Jumat (30/8).

   Karena itu, dia berharap melalui festifal ini menjadi  ajang untuk mengubah anggapan itu. Bahwa sebenarnya generasi muda di Argapura juga sebenarnya ingin keluar dari situasi dan kondisi itu.

   “Kita ingin image ini harus kita  patahkan, anak anak ini juga ingin keluar tapi memang harus ada perhatian. Dan saya sebaagi pemerintah kota jayapura yang terkecil, apa yang saya harus buat, terlebih 80 persen ini adalah anak-anak Papua,” imbuhnya.

Baca Juga :  Anak Terlantar Punya Hak Yang Sama Untuk Hidup

  Karena itu, rencana kegiatan ini sudah dimulai tahun lalu dengan jalan santai yang melibatkan keluarga, kemudian tahun ini dibuatlah vestifal Berg En Ndaal ini. Berg En Daal diambil dari nama lapangan bola kaki di Kelurahan Argapura.

   Bahkan lapangan itu disebutnya sebagai lapangan tertua yang pernah ada di Kota Jayapura, sebelum publik mengenal lapangan sepak bola lainya di Kota Jayapura. Berg en daal itu juga menjadi cikal bakal kelurahan Argapura saat ini.    

   Dia juga berharap, melalui vestifal itu juga sebagai upaya untuk menyelamatkan dan menjaga keberadaan lapangan tua tersebut. Pesatnya pembangunan dan kebiasaan masyarakat menjual tanah, bukan tidak mungkin lapangan itu dikemudian hari hanya meninggalkan nama.

Baca Juga :  400 Relawan PON Wajib Rapid Test

   “Kita tidak tahu, kedepan lapangan ini akan tetap terjaga atau tidak, jangan sampai kita tidak eventkan dia, bisa bisa dia hilang,” imbuhnya.

   Sementara itu kegiatan ini dibuka oleh Pj Walikota Christian Sohilait, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat pemkot Jayapura. Sohilait mengapreasi inovasi yang dilakukan lurah Argapura itu. Dia berharap, lurah-lurah yang lain juga harus berlomba-lomba untuk membuat inovasi dan melihat peluang-peluang yang bisa diangkat dimasing masing wilayahnya.

   “Saya mengapresiasi lurah Argapura, sudah berinovasi dan tahun depan saya akan naikan anggaran  kelurahan argapura, pos amggarannya dari mana, itu saya yang atur,” pungkasnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya