JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan menggelar kegiatan dialog publikasi bahasa dan sastra Port Numbay, di Kota Jayapura, Senin (12/8). Plh. Sekda Kota Jayapura, Evert Merauje mengatakan, kegiatan itu dilakukan Pemkot Jayapura dalam rangka mempertahankan dan melestarikan bahasa ibu.
Kegiatan ini melibatkan perwakilan siswa-siswi SMP di Kota Jayapura, tokoh masyarakat adat dari 10 kampung yang ada di wilayah Port Numbay serta nara sumber dari perwakilan 10 kampung adat dan peneliti bahasa asli Papua.
“Port Numbay memiliki keragaman bahasa ibu, karena itu kami sangat mengapresiasi inisiatif untuk menyelenggarakan dialog publik ini, yang tidak hanya menjadi ajang diskusi dan tukar pikiran, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga dan memajukan bahasa ibu yang sedang mengalami kepunahan di daerah kita,” katanya.
Dikatakan, pelestarian dan mempertahankan bahasa daerah dilakukan agar tidak mengalami kepunahan. Itu merupakan sebuah tujuan penting dalam menjaga identitas budaya masyarakat umum baik dan kearifan lokal.
Karena itu, melindungi warisan budaya bahasa daerah bahasa ibu adalah salah satu warisan budaya yang mencerminkan sejarah nilai dan tradisi suatu komunitas. Dengan melestarikan bahasa daerah, artinya menjaga keberlanjutan warisan budaya bagi generasi mendatang.
“Jika bahasa daerah dapat diajarkan di sekolah-sekolah memberikan siswa kesempatan untuk belajar tentang budaya dan sejarah mereka sendiri serta memahami keragaman budaya dan meningkatkan komunikasi antar generasi dalam menggunakan bahasa daerah menjadi alat komunikasi antar generasi,” ujarnya.
Untuk itu, mempertahankan bahasa ibu ini membantu menjaga komunikasi antar generasi tua dan muda serta memastikan bahwa pengetahuan dan tradisi lokal terus diwariskan.
Pada kesempatan itu dia juga berpesan, agar dinas terkait bisa mendorong pengembangan bahasa ibu dan literasi sehingga upaya pelestarian bahasa daerah juga dapat tercapai dengan baik.
Ini termasuk pembuatan materi pembelajaran buku dan media dalam bahasa daerah yang dapat memperkaya sumber daya pendidikan dan budaya. “Dengan demikian sebagai pemerintah kita dapat mencegah kepunahan bahasa lokal di kota Jayapura sebagaimana kita ketahui bahwa Kota Jayapura banyak bahasa daerah yang terancam punah karena berkurangnya penutur asli,” tambahnya. (roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos