Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Keluhkan Aktivitas Kapal Besar Tangkap Ikan Dalam Jumlah Besar 

Beberapa Kali Warga Padaido Menemukan Aktifitas Kapal Pakai Pukat Jaring

BIAK-Aktivitas kapal-kapal ikan yang berukuran besar, yang mengeruk hasil perikanan di Biak, dikeluhkan oleh warga masyarakat nelayan. Dikabarkan, dari aktivitas penangkapan ikan oleh kapal-kapal besar itu, mengurangi hasil tangkap dari nelayan-nelayan lokal, terlebih harga yang dijual ke pasar terlampau murah, membuat hasil tangkapan masyarakat nelayan lebih banyak kembali atau tak terjual habis di pasar.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Kelompok Nelayan di Pulau Samberpasi Willem Yarangga, ditemui di Biak, Jumat (9/8).

Kata Willem, nelayan-nelayan tradisional diwilayah kepulauan Padaido dan Aimando kewalahan mencari ikan, dan menjualnya ke pasar, karena aktivitas kapal-kapal ikan menggunakan pukat atau jaring yang besar, ikan-ikan kecil yang belum layak untuk dijual pun dibawa ke pasar.

Baca Juga :  Terduga OPM ke Mapia Gunakan Kapal Perintis

“Mereka (ikan-ikan kecil, red) masih butuh waktu untuk tumbuh, tapi karena ditangkap menggunakan jaring dan pukat besar mereka dibawa saja ke Pasar Ikan. Mereka jual juga disana, dan karena jualnya murah kita kadang punya tidak habis terjual, kita bawa pulang lagi,” sedih Bapa Willem Yarangga.

Diakuinya, beberapa kali dari warga kelompok nelayan yang lain menangkap basah aktivitas kapal-kapal ikan itu, berada di dekat pulau-pulau di wilayah Distrik Kepulauan Padaido dan Aimando. Alasannya untuk berteduh dari angin, namun ada terpasang pukat jaring membentang di bawah kapal.

“Saya sendiri tegur sudah dua kali, lihat langsung, alasannya berlindung di pesisir pulau. Masyarakat di Samberpasi dukung saya,” terang Willem.

Baca Juga :  3000 Jemaah Ikuti Salat Idul Fitri di Masjid Agung Baitulrahman Biak

Beberapa Kali Warga Padaido Menemukan Aktifitas Kapal Pakai Pukat Jaring

BIAK-Aktivitas kapal-kapal ikan yang berukuran besar, yang mengeruk hasil perikanan di Biak, dikeluhkan oleh warga masyarakat nelayan. Dikabarkan, dari aktivitas penangkapan ikan oleh kapal-kapal besar itu, mengurangi hasil tangkap dari nelayan-nelayan lokal, terlebih harga yang dijual ke pasar terlampau murah, membuat hasil tangkapan masyarakat nelayan lebih banyak kembali atau tak terjual habis di pasar.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Kelompok Nelayan di Pulau Samberpasi Willem Yarangga, ditemui di Biak, Jumat (9/8).

Kata Willem, nelayan-nelayan tradisional diwilayah kepulauan Padaido dan Aimando kewalahan mencari ikan, dan menjualnya ke pasar, karena aktivitas kapal-kapal ikan menggunakan pukat atau jaring yang besar, ikan-ikan kecil yang belum layak untuk dijual pun dibawa ke pasar.

Baca Juga :  Terungkap, PPI Hamadi Belum Dikelola Maksimal

“Mereka (ikan-ikan kecil, red) masih butuh waktu untuk tumbuh, tapi karena ditangkap menggunakan jaring dan pukat besar mereka dibawa saja ke Pasar Ikan. Mereka jual juga disana, dan karena jualnya murah kita kadang punya tidak habis terjual, kita bawa pulang lagi,” sedih Bapa Willem Yarangga.

Diakuinya, beberapa kali dari warga kelompok nelayan yang lain menangkap basah aktivitas kapal-kapal ikan itu, berada di dekat pulau-pulau di wilayah Distrik Kepulauan Padaido dan Aimando. Alasannya untuk berteduh dari angin, namun ada terpasang pukat jaring membentang di bawah kapal.

“Saya sendiri tegur sudah dua kali, lihat langsung, alasannya berlindung di pesisir pulau. Masyarakat di Samberpasi dukung saya,” terang Willem.

Baca Juga :  10 Pejabat Eselon II Pemkab Biak Numfor Digeser

Berita Terbaru

Artikel Lainnya