Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Pemkab Mimika Kirim Tim ke Lokasi Longsor 

MIMIKA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika mengirim tim investigasi ke lokasi bencana longsor di Distrik Tembagapura yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia pada Minggu, 14 Juli 2024.

  Adapun tim investigasi yang diberangkatkan terdiri dari Kepala Distrik Tembagapura, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika dan Dinas Sosial Kabupaten Mimika.

  Bupati Mimika Johannes Rettob saat ditemui, Senin (15/7/2024) mengatakan, Tim Investigasi   diberangkatkan ke Distrik Tembagapura guna melalukan mitigasi dan investigasi untuk melihat hal-hal apa saja yang diperlukan dalam penanganan korban longsor di kawasan tersebut.

   “Longsor yang terjadi di sana sebelumnya saya sudah sampaikan bahwa apa yang terjadi sebenarnya kita sudah prediksi. Sehingga minggu lalu kita sudah utus tim dari pemerintah bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) ke atas untuk melakukan sosialisasi bahaya longsor pada musim hujan. Jadi (harus) jaga keselamatan,” ungkap Johannes kepada wartawan.

   Johannes melanjutkan, berbagai peringatkan serta upaya untuk mensosialisasikan bahaya longsor telah dilakukan. Pemerintah juga telah memberikan peringatan tegas kepada warga yang tinggal di daerah rawan longsor, itu pun telah diminta untuk tidak membuka lahan baru di tempat yang sama dan segera meninggalkan lokasi, namun tidak diindahkan.

Baca Juga :  Pemkab Jayapura Keluarkan Penetapan tarif Baru Angkot

   Hingga pada akhirnya, kekhawatiran tentang longsor  itu pun terjadi bahkan menelan korban jiwa sebanyak 7 orang sekaligus.  “Kemarin itu longsor di beberapa titik, namun yang menelan korban jiwa hanya di 1 titik, (area Wini atau kepala air, mile 69, Distrik Tembagapura),” ungkap Johannes.

   Johannes pun mengimbau kepada masyarakat terutama para pendulang agar tidak lagi beraktivitas saat musim hujan di titik rawan terjadinya bencana.  “Kami berharap agar masyarakat nanti kalau ada sosialisasi dari pemerintah nanti pelaksanaan-pelaksanaan pemindahan lokasi terutama pendulang harap bisa mengikuti saran-saran dari pemerintah, kita tidak mau masyarakat menjadi korban,” ujarnya.

   Johannes menyebut, pemerintah telah berkoordinasi dengan PTFI untuk membantu memberikan bantuan kepada para korban. Kata Johannes, PTFI sudah berkoordinasi dengan Polsek Tembagapura untuk proses pemakaman. Sementara pemerintah melalukan mitigasi dan investigasi.

Baca Juga :  Terkait Sekda Mimika Definitif, Pemkab Mimika Telah Surati Gubernur PPT

   Atas nama pemerintah daerah, Johannes menyampaikan turut berbelasungkawa terhadap para korban yang meninggal dunia.

Cenderawasih Pos telah melakukan berupaya konfirmasi terhadap PTFI yakni PTFI yakni kepada Vice President Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati berkaitan dengan dukungan PTFI terhadap para korban, namun belum mendapatkan jawaban.

   Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Mimika Mozes Yarangga saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan bahwa pihaknya telah bersiap untuk berangkat ke Distrik Tembagapura untuk meninjau langsung ke lokasi guna melakukan investigasi serta mitigasi awal. “Kami baru persiapan ke (Distrik) Tembagapura, kami persiapan naik,” tulisnya. (mww/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MIMIKA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika mengirim tim investigasi ke lokasi bencana longsor di Distrik Tembagapura yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia pada Minggu, 14 Juli 2024.

  Adapun tim investigasi yang diberangkatkan terdiri dari Kepala Distrik Tembagapura, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika dan Dinas Sosial Kabupaten Mimika.

  Bupati Mimika Johannes Rettob saat ditemui, Senin (15/7/2024) mengatakan, Tim Investigasi   diberangkatkan ke Distrik Tembagapura guna melalukan mitigasi dan investigasi untuk melihat hal-hal apa saja yang diperlukan dalam penanganan korban longsor di kawasan tersebut.

   “Longsor yang terjadi di sana sebelumnya saya sudah sampaikan bahwa apa yang terjadi sebenarnya kita sudah prediksi. Sehingga minggu lalu kita sudah utus tim dari pemerintah bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) ke atas untuk melakukan sosialisasi bahaya longsor pada musim hujan. Jadi (harus) jaga keselamatan,” ungkap Johannes kepada wartawan.

   Johannes melanjutkan, berbagai peringatkan serta upaya untuk mensosialisasikan bahaya longsor telah dilakukan. Pemerintah juga telah memberikan peringatan tegas kepada warga yang tinggal di daerah rawan longsor, itu pun telah diminta untuk tidak membuka lahan baru di tempat yang sama dan segera meninggalkan lokasi, namun tidak diindahkan.

Baca Juga :  Calon DOB Lembah Roufaer Memenuhi Syarat Administrasi Pemekaran

   Hingga pada akhirnya, kekhawatiran tentang longsor  itu pun terjadi bahkan menelan korban jiwa sebanyak 7 orang sekaligus.  “Kemarin itu longsor di beberapa titik, namun yang menelan korban jiwa hanya di 1 titik, (area Wini atau kepala air, mile 69, Distrik Tembagapura),” ungkap Johannes.

   Johannes pun mengimbau kepada masyarakat terutama para pendulang agar tidak lagi beraktivitas saat musim hujan di titik rawan terjadinya bencana.  “Kami berharap agar masyarakat nanti kalau ada sosialisasi dari pemerintah nanti pelaksanaan-pelaksanaan pemindahan lokasi terutama pendulang harap bisa mengikuti saran-saran dari pemerintah, kita tidak mau masyarakat menjadi korban,” ujarnya.

   Johannes menyebut, pemerintah telah berkoordinasi dengan PTFI untuk membantu memberikan bantuan kepada para korban. Kata Johannes, PTFI sudah berkoordinasi dengan Polsek Tembagapura untuk proses pemakaman. Sementara pemerintah melalukan mitigasi dan investigasi.

Baca Juga :  Pemkab Jayapura Raih Delapan Kali WTP

   Atas nama pemerintah daerah, Johannes menyampaikan turut berbelasungkawa terhadap para korban yang meninggal dunia.

Cenderawasih Pos telah melakukan berupaya konfirmasi terhadap PTFI yakni PTFI yakni kepada Vice President Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati berkaitan dengan dukungan PTFI terhadap para korban, namun belum mendapatkan jawaban.

   Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Mimika Mozes Yarangga saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan bahwa pihaknya telah bersiap untuk berangkat ke Distrik Tembagapura untuk meninjau langsung ke lokasi guna melakukan investigasi serta mitigasi awal. “Kami baru persiapan ke (Distrik) Tembagapura, kami persiapan naik,” tulisnya. (mww/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya