Pj Wali Kota Jayapura Benarkan Ada Sejumlah Nama yang Tidak Bekerja Namun Namanya Keluar Sebagai Tenaga Honorer di OPD Tertentu
JAYAPURA-Protes keras yang dilayangkan sejumlah tenaga honorer dan masyarakat adat di kota Jayapura terhadap hasil verifikasi dan validasi tenaga honorer yang akan diangkat dalam formasi khusus Papua di Pemkot Jayapura akhirnya berbuntut panjang.
Untuk memastikan dan mencari tahu siapa saja yang berani bermain api terkait dengan nama-nama honorer yang diusulkan menjadi calon aparatur sipil negara (CASN) formasi khusus Papua itu, pemerintah kota Jayapura kemudian mengambil langkah hukum.
PJ Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait menegaskan pihaknya telah mengambil langkah hukum untuk mengatasi persoalan itu sehingga siapa saja yang pernah terlibat baik yang menyediakan uang atau menerima uang akan diproses dan harus bertanggung jawab.
Karena menurutnya hal itulah yang menyebabkan persoalan ini menjadi rumit dan akhirnya sampai saat ini proses pengangkatan CPNS formasi 1000 untuk Pemkot Jayapura itu masih urung terlaksana.
“Karena itu saya minta maaf, kepada 42 OPD dan 25 Kelurahan, kepala Puskesmas dan guru, kami akan verifikasi ulang. Saya akan sisir ulang kalau kesalahan itu ada di dinas, sampai keluar surat pelaksanaan tugas di kantor itu maka bapak ibu akan terima risiko,”tegas Sohilait Senin (1/7) kemarin.
Dia mengakui protes yang disampaikan oleh sejumlah honorer terhadap pemerintah kota Jayapura beberapa hari lalu itu ada benarnya. Karena setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata dari 820 CASN yang sudah dinyatakan lolos verifikasi dan validasi itu, ternyata masih ada sejumlah nama yang siluman artinya nama-nama tersebut sebenarnya tidak pernah bekerja namun justru namanya keluar sebagai tenaga honorer di instansi atau OPD tertentu di pemerintah kota Jayapura dan akhirnya diangkat menjadi CASN.