Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

20 Calon Siswa SMKN 3 Jayapura Terdeteksi Pakai Ganja 

JAYAPURA – Pengumuman Hasil Seleksi Penerimaan Perserta Didik Baru (PPDB) di tingkat SMK tahun ajaran 2024/2025 telah selesai. Sebanyak 453 siswa baru dinyatakan terima di SMKN 3 Jayapura dari jumlah 681 orang siswa melakukan pendaftaran. Kemudian yang hanya melakukan validasi data sebanyak 524 calon siswa. Menariknya, dari sejumlah calon siswa baru ini, terdeteksi ada yang menggunkan Narkoba jenis ganja. Pengumuman hasil seleksi penerimaan siswa baru itu bisa dilihat melalui website sekolah.

Sementara itu kuota yang dibutuhkan SMKN 3 Jayapura sebesar 600 siswa. Pihak sekolah masih mengharapkan beberapa hari kedepan ini Masi ada penambahan murid baru.   Ketua PPDB 2024 SMKN 3 Jayapura, Dra. Bertha mengatakan penerimaan siswa baru di SMKN 3 Jayapura dilakukan secara online yang dibuka pada, Senin (3/6) hingga Jumat (14/6) lalu.

  “Kemarin kita melakukan pendaftaran mulai tanggal 3 Juli sampai 14 juli kemarin, dari yang mendaftarkan secara online itu ada sebanyak 681 siswa, kemudian yang datang melakukan validasi sebanyak 524 calon siswa,” kata Bertha kepada Cenderawasih Pos, Rabu (26/6).

   “Jadi yang daftar online dan yang datang melakukan validasi sudah ada perbedaan, tidak semua melakukan validasi,” tambahnya.

  Kata Bertha, ada juga yang gugur dalam pendaftaran tersebut dikarenakan terbukti mengunakan obat terlarang. Hasil tersebut setelah dilakukan beberapa rangkaian pengecekan, salah satu diantaranya cek urine bagi calon siswa baru telah melakukan pendaftaran.

Baca Juga :  Dalam PPDB, Orang Tua Harus Ikut Aturan

     Adapun pencegahan yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatisipasi masuknya Narkotika dan obat terlarang lainnya ke dalam sekolah, dengan diwajibkan bagi calon peserta didik baru untuk dilakukan pengecekan urine.

  “Kalau kita sudah mencegah ketika dia mau masuk sekolah ini, makanya tes urine dengan enam parameter yang kami gunakan, seperti minuman beralkohol, sabu ataupun sejenisnya,” ujarnya.

   Ia menyebutkan bahwa kurang lebih 20 orang  dari sejumlah  calon siswa baru yang mendaftar di sekolah tersebut terdeteksi mengunakan ganja. “Karena kita tau, generasi-generasi ini adalah generasi emas yang harus dibina, sehingga mereka tidak terpengaruh dengan pengunaan   barang terlarang itu,” sebutnya.

   Tidak hanya itu, ada juga guru-guru dari SMKN 3 Jayapura yang telah mengikuti pelatihan bersama BNN Provinsi Papua, untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan Narkotika di lingkungan sekolah. Tugas dari guru tersebut ialah sebagai perpanjangan tangan BNN untuk dilakukan penyuluhan di sekolahnya masih-masing.

  Kata Bertha, dalam waktu dekat saat  Masa  Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) nanti, kemungkinan besar pihak sekolah akan mengundang BNN provinsi Papua untuk melakukan penyuluhan terkait dengan penyalahgunaan Narkotika dan obat terlarang lainnya di sekolah tersebut

  Sementara itu, terdakit  pendaftar di SMK Negeri 3 Jayapura ini,  terbanyak atau yang paling diminati siswa saat ini adalah jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Teknologi (TJKT) dan Teknik sepeda motor (TSM) kemudian disusul Teknik listrik dan teknik mesin dan otomotif.

Baca Juga :  Gedung SD Mapia Rusak Berat, Dinas Dikbud Diharap Segera Memperbaiki

    Menurutnya,  tidak ada siswa yang terbuang dengan alasan jurusan yang diminati siswa itu sudah penuh, sebab pada saat pendaftaran siswa diwajibkan untuk memiliki dua program sekaligus untuk mengantisipasi salah satu dari kedua jurusan tersebut tidak lulus.

   Perlu diketahui bahwa pendaftaran penerimaan siswa baru di SMKN 3 Jayapura tidak mengunakan sistem Zonasi. Semua peserta didik dari sekolah manapun di wilayah Papua bisa mendaftar di sekolah itu.

“Kita disini tidak mengunakan Zonasi, dari mana saja bisa masuk, dari luar daerah juga datang, dari Pegunungan Bintang ada, dari Puncak ada, Wamena dan lainnya,” jelasnya.

   Bertha menjelaskan, untuk fasilitas di sekolah itu masih kurang lengkap, sebagai contoh di jurusan TKJT masih kurang. Hal ini disebabkan pada dua tahun yang lalu di sekolah tersebut mengalami banjir, sehingga semua sarana dan prasarana pendukung pembelajaran seperti komputer dan lainnya rusak semua.

   Walaupun fasilitasnya kurang lengkap tetapi kata dia peminat dari jurusan tersebut masih banyak, bahakan tiap tahun jurusan TKJT tetap yang paling tinggi peminatnya. Dengan kondisi begitu lanjut dia, pada tes kemarin peserta dianjurkan bawa laptop masing-masing untuk meningkatkan kemampuan dan persiapan siswa untuk kedepannya. (kar/tri)

   Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Pengumuman Hasil Seleksi Penerimaan Perserta Didik Baru (PPDB) di tingkat SMK tahun ajaran 2024/2025 telah selesai. Sebanyak 453 siswa baru dinyatakan terima di SMKN 3 Jayapura dari jumlah 681 orang siswa melakukan pendaftaran. Kemudian yang hanya melakukan validasi data sebanyak 524 calon siswa. Menariknya, dari sejumlah calon siswa baru ini, terdeteksi ada yang menggunkan Narkoba jenis ganja. Pengumuman hasil seleksi penerimaan siswa baru itu bisa dilihat melalui website sekolah.

Sementara itu kuota yang dibutuhkan SMKN 3 Jayapura sebesar 600 siswa. Pihak sekolah masih mengharapkan beberapa hari kedepan ini Masi ada penambahan murid baru.   Ketua PPDB 2024 SMKN 3 Jayapura, Dra. Bertha mengatakan penerimaan siswa baru di SMKN 3 Jayapura dilakukan secara online yang dibuka pada, Senin (3/6) hingga Jumat (14/6) lalu.

  “Kemarin kita melakukan pendaftaran mulai tanggal 3 Juli sampai 14 juli kemarin, dari yang mendaftarkan secara online itu ada sebanyak 681 siswa, kemudian yang datang melakukan validasi sebanyak 524 calon siswa,” kata Bertha kepada Cenderawasih Pos, Rabu (26/6).

   “Jadi yang daftar online dan yang datang melakukan validasi sudah ada perbedaan, tidak semua melakukan validasi,” tambahnya.

  Kata Bertha, ada juga yang gugur dalam pendaftaran tersebut dikarenakan terbukti mengunakan obat terlarang. Hasil tersebut setelah dilakukan beberapa rangkaian pengecekan, salah satu diantaranya cek urine bagi calon siswa baru telah melakukan pendaftaran.

Baca Juga :  Dekranasda Berperan dalam Hidupkan UKM dan UMKM

     Adapun pencegahan yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatisipasi masuknya Narkotika dan obat terlarang lainnya ke dalam sekolah, dengan diwajibkan bagi calon peserta didik baru untuk dilakukan pengecekan urine.

  “Kalau kita sudah mencegah ketika dia mau masuk sekolah ini, makanya tes urine dengan enam parameter yang kami gunakan, seperti minuman beralkohol, sabu ataupun sejenisnya,” ujarnya.

   Ia menyebutkan bahwa kurang lebih 20 orang  dari sejumlah  calon siswa baru yang mendaftar di sekolah tersebut terdeteksi mengunakan ganja. “Karena kita tau, generasi-generasi ini adalah generasi emas yang harus dibina, sehingga mereka tidak terpengaruh dengan pengunaan   barang terlarang itu,” sebutnya.

   Tidak hanya itu, ada juga guru-guru dari SMKN 3 Jayapura yang telah mengikuti pelatihan bersama BNN Provinsi Papua, untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan Narkotika di lingkungan sekolah. Tugas dari guru tersebut ialah sebagai perpanjangan tangan BNN untuk dilakukan penyuluhan di sekolahnya masih-masing.

  Kata Bertha, dalam waktu dekat saat  Masa  Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) nanti, kemungkinan besar pihak sekolah akan mengundang BNN provinsi Papua untuk melakukan penyuluhan terkait dengan penyalahgunaan Narkotika dan obat terlarang lainnya di sekolah tersebut

  Sementara itu, terdakit  pendaftar di SMK Negeri 3 Jayapura ini,  terbanyak atau yang paling diminati siswa saat ini adalah jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Teknologi (TJKT) dan Teknik sepeda motor (TSM) kemudian disusul Teknik listrik dan teknik mesin dan otomotif.

Baca Juga :  Gedung SD Mapia Rusak Berat, Dinas Dikbud Diharap Segera Memperbaiki

    Menurutnya,  tidak ada siswa yang terbuang dengan alasan jurusan yang diminati siswa itu sudah penuh, sebab pada saat pendaftaran siswa diwajibkan untuk memiliki dua program sekaligus untuk mengantisipasi salah satu dari kedua jurusan tersebut tidak lulus.

   Perlu diketahui bahwa pendaftaran penerimaan siswa baru di SMKN 3 Jayapura tidak mengunakan sistem Zonasi. Semua peserta didik dari sekolah manapun di wilayah Papua bisa mendaftar di sekolah itu.

“Kita disini tidak mengunakan Zonasi, dari mana saja bisa masuk, dari luar daerah juga datang, dari Pegunungan Bintang ada, dari Puncak ada, Wamena dan lainnya,” jelasnya.

   Bertha menjelaskan, untuk fasilitas di sekolah itu masih kurang lengkap, sebagai contoh di jurusan TKJT masih kurang. Hal ini disebabkan pada dua tahun yang lalu di sekolah tersebut mengalami banjir, sehingga semua sarana dan prasarana pendukung pembelajaran seperti komputer dan lainnya rusak semua.

   Walaupun fasilitasnya kurang lengkap tetapi kata dia peminat dari jurusan tersebut masih banyak, bahakan tiap tahun jurusan TKJT tetap yang paling tinggi peminatnya. Dengan kondisi begitu lanjut dia, pada tes kemarin peserta dianjurkan bawa laptop masing-masing untuk meningkatkan kemampuan dan persiapan siswa untuk kedepannya. (kar/tri)

   Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya