Bantu Korban Longsor di Nduga, Mahasiswa Uncen Galang Dana

JAYAPURA-Puluhan mahasiswa dari Provinsi Papua Pegunungan yang berkuliah di Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen), Kota Jayapura Papua, melakukan aksi penggalangan dana untuk korban bencana alam tanah longsor yang terjadi di tiga Kampung, yakni Kampung Pilini, Kampung Sitpogol dan Kampung Mbialah di Distrik Wosak Kabupaten Nduga Provinsi Papua Pegunungan

  Aksi penggalangan dana itu difokuskan di satu titik saja, yakni di Bundaran Abepura, Kota Jayapura, Kamis (20/6) diikuti kurang lebih 50 orang mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Nduga dan Yahukimo.

  “Ini adalah kegiatan pengalangan dana untuk korban bencana tanah longsor di kabupaten kami di Nduga,” kata Min Gwijangge selaku Ketua DPC Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga kepada Cenderawasih Pos, Jumat (20/6).

  Rencananya, kata Dia, hasil dari penggalangan dana ini akan disalurkan secara langsung ke Distrik Wosak Kabupaten Nduga, sehingga akan tepat sasaran. Tujuan utama aksi sosial yang dilakukan adalah untuk membantu meringankan beban penderitaan para korban bencana tanah longsor. Selain itu juga sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kami terhadap masyarakat yang sedang tertimpa musibah.

  Bentuk bantuan  yang akan di salurkan berupa sumbangan dana. Tidak hanya itu Dia juga berharap bantuan lain dari masyarakat untuk para korban berupa pakaian layak dipakai, alat mandi, alat tidur, Makanan, obat-obatan dan lain sebagainya. Untuk diketahui bersama posko umum dibuka di Ilekma, Kampung Sapalek, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya.

  “Iya kita berharap tidak hanya dana, tetapi juga bantuan berupa pakaian layak pakai, obat-obatan dan makanan dapat diberikan dari masyarakat,” katanya.

   Disampaikannya korban jiwa dalam peristiwa tersebut berjumlah 2 orang, sementara kerugian lain seperti, ternak babi 12 ekor, 7 rumah milik warga, 1 Gereja, 69 lahan perkebunan baru, tiga jembatan, serta 69 kepala keluarga harus mengungsi akibat longsor.

  “Korban jiwa 2 orang, terus hewan ternak 12 ekor babi, 7 rumah, 1 Gereja, 69 lahan perkebunan baru, tiga jembatan, serta 69 kepala keluarga yang harus mengungsi akibat tanah longsor,” jelasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Puluhan mahasiswa dari Provinsi Papua Pegunungan yang berkuliah di Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen), Kota Jayapura Papua, melakukan aksi penggalangan dana untuk korban bencana alam tanah longsor yang terjadi di tiga Kampung, yakni Kampung Pilini, Kampung Sitpogol dan Kampung Mbialah di Distrik Wosak Kabupaten Nduga Provinsi Papua Pegunungan

  Aksi penggalangan dana itu difokuskan di satu titik saja, yakni di Bundaran Abepura, Kota Jayapura, Kamis (20/6) diikuti kurang lebih 50 orang mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Nduga dan Yahukimo.

  “Ini adalah kegiatan pengalangan dana untuk korban bencana tanah longsor di kabupaten kami di Nduga,” kata Min Gwijangge selaku Ketua DPC Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga kepada Cenderawasih Pos, Jumat (20/6).

  Rencananya, kata Dia, hasil dari penggalangan dana ini akan disalurkan secara langsung ke Distrik Wosak Kabupaten Nduga, sehingga akan tepat sasaran. Tujuan utama aksi sosial yang dilakukan adalah untuk membantu meringankan beban penderitaan para korban bencana tanah longsor. Selain itu juga sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kami terhadap masyarakat yang sedang tertimpa musibah.

  Bentuk bantuan  yang akan di salurkan berupa sumbangan dana. Tidak hanya itu Dia juga berharap bantuan lain dari masyarakat untuk para korban berupa pakaian layak dipakai, alat mandi, alat tidur, Makanan, obat-obatan dan lain sebagainya. Untuk diketahui bersama posko umum dibuka di Ilekma, Kampung Sapalek, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya.

  “Iya kita berharap tidak hanya dana, tetapi juga bantuan berupa pakaian layak pakai, obat-obatan dan makanan dapat diberikan dari masyarakat,” katanya.

   Disampaikannya korban jiwa dalam peristiwa tersebut berjumlah 2 orang, sementara kerugian lain seperti, ternak babi 12 ekor, 7 rumah milik warga, 1 Gereja, 69 lahan perkebunan baru, tiga jembatan, serta 69 kepala keluarga harus mengungsi akibat longsor.

  “Korban jiwa 2 orang, terus hewan ternak 12 ekor babi, 7 rumah, 1 Gereja, 69 lahan perkebunan baru, tiga jembatan, serta 69 kepala keluarga yang harus mengungsi akibat tanah longsor,” jelasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya