Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

BMKG: 14 Hari Kedepan Cuaca Cerah dan Berawan

JAYAPURA – Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dengan durasi lama kembali terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya setelah beberapa hari terakhir dominasi cuaca cerah.

Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, BMKG, Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre, mengatakan Hujan yang terjadi sejak, Rabu sore (12/6) hingga Kamis (13/6) pagi  ini didominasi hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jayapura Utara, sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan tidak kontinyu terjadi di empat distrik lainnya.

  Dia menyampaikan bahwa Jumlah curah hujan 24 jam yang tertakar pada pos pengamatan hujan di Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura menunjukkan curah hujan di Kota Jayapura sebesar 55 mm/hari (Kategori Hujan Lebat).

Hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan kondisi atmosfer yang cukup basah dengan ketersediaan uap air yang cukup tinggi pada lapisan 850 mb, 700 mb dan 500 mb akibat adanya gangguan pola angin di wilayah utara Papua disertai dengan adanya aktivitas gelombang atmosfer Rossby equator.

Baca Juga :  Menpan RB Bisa Batalkan Hasil Pengumuman K2

  Ezri mengatakan, adanya dua gangguan atmosfer yang terjadi bersamaan, hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan yang cukup luas di wilayah utara Papua termasuk di Kota Jayapura dan beberapa kabupaten lainnya.

  Saat ini, kata Ezeri angin Monsun Australia telah mendominasi wilayah Papua, namun beberapa wilayah memiliki tipe Hujan Monsunal seperti kabupaten Jayapura, Kab Keerom bagian Selatan, Kab Sarmi bagian timur terpantau masih berada dalam periode musim penghujan atau belum memasuki musim kemarau.

Berbeda dengan wilayah lainnya, Kota Jayapura dan kab Keerom bagian utara serta Sebagian besar wilayah Papua lainnya merupakan wilayah dengan pola 1 musim atau hanya memiliki musim hujan sepanjang tahun.

  “Aktifnya angin monsun Australia sejak akhir April 2024 ini umumnya akan menurunkan frekuensi kejadian hujan lebat pada wilayah yang pola hujan masuk pada tipe Monsunal di atas. Hal ini karena angin ini membawa massa udara yang bersifat dingin dan kering dari Benua Australia menuju Benua Asia melintasi wilayah Indonesia,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (13/6).

Baca Juga :  Giliran PKL di Ahmad Yani dan Entrop Ditertibkan

  Lanjut Ezri, Tipikal hujan yang terjadi pada periode angin timuran nanti ialah Hujan-hujan sedang hingga lebat dengan durasi yang singkat atau hujan ringan hingga sedang dengan durasi lama yang biasanya disebabkan pemanasan intensif sinar matahari pada siang hari saat cuaca cerah.

  “Prospek cuaca sepekan ke depan 14 hingga 20 Juni 2024, untuk wilayah Provinsi Papua umumnya didominasi oleh cuaca cerah berawan hingga berawan. Namun, aktifnya gelombang Rossby equator di wilayah utara Papua saat ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga tanggal 16 Juni 2024,” kata Ezeri.

JAYAPURA – Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dengan durasi lama kembali terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya setelah beberapa hari terakhir dominasi cuaca cerah.

Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, BMKG, Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre, mengatakan Hujan yang terjadi sejak, Rabu sore (12/6) hingga Kamis (13/6) pagi  ini didominasi hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jayapura Utara, sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan tidak kontinyu terjadi di empat distrik lainnya.

  Dia menyampaikan bahwa Jumlah curah hujan 24 jam yang tertakar pada pos pengamatan hujan di Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura menunjukkan curah hujan di Kota Jayapura sebesar 55 mm/hari (Kategori Hujan Lebat).

Hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan kondisi atmosfer yang cukup basah dengan ketersediaan uap air yang cukup tinggi pada lapisan 850 mb, 700 mb dan 500 mb akibat adanya gangguan pola angin di wilayah utara Papua disertai dengan adanya aktivitas gelombang atmosfer Rossby equator.

Baca Juga :  BOR Kota Jayapura di Bawah 50 Persen

  Ezri mengatakan, adanya dua gangguan atmosfer yang terjadi bersamaan, hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan yang cukup luas di wilayah utara Papua termasuk di Kota Jayapura dan beberapa kabupaten lainnya.

  Saat ini, kata Ezeri angin Monsun Australia telah mendominasi wilayah Papua, namun beberapa wilayah memiliki tipe Hujan Monsunal seperti kabupaten Jayapura, Kab Keerom bagian Selatan, Kab Sarmi bagian timur terpantau masih berada dalam periode musim penghujan atau belum memasuki musim kemarau.

Berbeda dengan wilayah lainnya, Kota Jayapura dan kab Keerom bagian utara serta Sebagian besar wilayah Papua lainnya merupakan wilayah dengan pola 1 musim atau hanya memiliki musim hujan sepanjang tahun.

  “Aktifnya angin monsun Australia sejak akhir April 2024 ini umumnya akan menurunkan frekuensi kejadian hujan lebat pada wilayah yang pola hujan masuk pada tipe Monsunal di atas. Hal ini karena angin ini membawa massa udara yang bersifat dingin dan kering dari Benua Australia menuju Benua Asia melintasi wilayah Indonesia,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (13/6).

Baca Juga :  Semua Anak Papua Memiki Kesempatan yang Sama

  Lanjut Ezri, Tipikal hujan yang terjadi pada periode angin timuran nanti ialah Hujan-hujan sedang hingga lebat dengan durasi yang singkat atau hujan ringan hingga sedang dengan durasi lama yang biasanya disebabkan pemanasan intensif sinar matahari pada siang hari saat cuaca cerah.

  “Prospek cuaca sepekan ke depan 14 hingga 20 Juni 2024, untuk wilayah Provinsi Papua umumnya didominasi oleh cuaca cerah berawan hingga berawan. Namun, aktifnya gelombang Rossby equator di wilayah utara Papua saat ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga tanggal 16 Juni 2024,” kata Ezeri.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya