Program Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting Dicanangkan BKKBN

WAMENA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua resmi menetapkan Asisten I Setda Jayawijaya Drs. Tinggal Wusomo . M.P.A bersama dengan sejumlah kepada Organisasi perangkat daerah menjadi bapak dan bunda asuh  anak stunting untuk menjalankan program stunting dengan baik dan tepat sasaran.

Kepala BKKBN Provinsi Papua Drs.Nerius Auparay MSi menyatakan hari ini pihaknya menghadiri rembuk stunting dari Kabupaten Jayawijaya sekaligus mencanangkan program bapak asuh anak stunting di wilayah ini sehingga dapat membantu pemerintah dalam upaya pengentasan stunting di wilayah ini.

“ Secara resmi tadi Pak Asisten 1 Setda Kabupaten Jayawijaya sudah dicanangkan menjadi bapak Asuh anak stunting untuk kabupaten Jayawijaya, dan ini nantinya akan sangat membantu dalam pengentasan Stunting,”ungkapnya Kamis (6/6) kemarin.

Menurutnya, program Bapak Asuh Stunting adalah mereka yang memiliki kelebihan pendapatan atau ekonomi bisa mensisihkan sedikit untuk keluarga -keluarga yang beresiko stunting, dengan cara mungkin bisa menyumbangkan telur 1 rak, Susu, dan Kacang Hijau 1 Kg, kepada keluarga yang anaknya terdampak stunting.“Program ini tidak harus dalam jumlah yang banyak, tapi yang mampu diberikan bagi yang memiliki kelebihan pendapatannya secara pribadi,”jelasnya.

Ia juga mengaku program ini bisa dilakukan juga melalui dinas entah bisa dilakukan secara sukarela atas nama dinas, mungkin dalam satu dinas itu mengumpulkan uang dari stafnya 1 orang Rp 50 ribu nanti jumlahnya lumayan dan nanti itu bisa disumbangkan atau membeli kebutuhan bagi anak -anak yang terdampak stunting dan juga ke Ibu hamil.

“Program Bapak Asuh anak Stunting ii tak hanya di Wamena, tetapi ada di seluruh wilayah Indonesia. program bisa memberikan kontribusi untuk pengentasan Stunting. Para Kontraktor, Perbankan itu bisa menjadi Bapak Asuh untuk membantu keluarga yang tak mampu,” kata Nerius Auparay.

Sementara itu Asisten 1 Setda Jayawijaya yang juga merupakan Bapak Asuh Stunting Drs. Tinggal Wusono. M.A.P menyatakan satu kehormatan baginya ditunjuk menjadi bapak Asush Anak Stunting tentunya nanti sesuai penjelasan dari BKKBN Provinsi Papua untuk berkumpul dengan tim penanganan Stunting untuk melihat langkah kerja seperti apa.

“program kerjanya akan dilihat apakah ini bersifat kolektif atau mandiri, tentunya juga sesuaidengan penjelasan tadi kita tak berdiri sendiri, setelah berkumpul dan berjalan kedepan nantinya kita replikasi bagaimana pengentasan pengentasan stunting ini lebih cepat makan akan dibuat bapak Asuh dan Bunda Asuh yang baru,”jelasnya. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

WAMENA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua resmi menetapkan Asisten I Setda Jayawijaya Drs. Tinggal Wusomo . M.P.A bersama dengan sejumlah kepada Organisasi perangkat daerah menjadi bapak dan bunda asuh  anak stunting untuk menjalankan program stunting dengan baik dan tepat sasaran.

Kepala BKKBN Provinsi Papua Drs.Nerius Auparay MSi menyatakan hari ini pihaknya menghadiri rembuk stunting dari Kabupaten Jayawijaya sekaligus mencanangkan program bapak asuh anak stunting di wilayah ini sehingga dapat membantu pemerintah dalam upaya pengentasan stunting di wilayah ini.

“ Secara resmi tadi Pak Asisten 1 Setda Kabupaten Jayawijaya sudah dicanangkan menjadi bapak Asuh anak stunting untuk kabupaten Jayawijaya, dan ini nantinya akan sangat membantu dalam pengentasan Stunting,”ungkapnya Kamis (6/6) kemarin.

Menurutnya, program Bapak Asuh Stunting adalah mereka yang memiliki kelebihan pendapatan atau ekonomi bisa mensisihkan sedikit untuk keluarga -keluarga yang beresiko stunting, dengan cara mungkin bisa menyumbangkan telur 1 rak, Susu, dan Kacang Hijau 1 Kg, kepada keluarga yang anaknya terdampak stunting.“Program ini tidak harus dalam jumlah yang banyak, tapi yang mampu diberikan bagi yang memiliki kelebihan pendapatannya secara pribadi,”jelasnya.

Ia juga mengaku program ini bisa dilakukan juga melalui dinas entah bisa dilakukan secara sukarela atas nama dinas, mungkin dalam satu dinas itu mengumpulkan uang dari stafnya 1 orang Rp 50 ribu nanti jumlahnya lumayan dan nanti itu bisa disumbangkan atau membeli kebutuhan bagi anak -anak yang terdampak stunting dan juga ke Ibu hamil.

“Program Bapak Asuh anak Stunting ii tak hanya di Wamena, tetapi ada di seluruh wilayah Indonesia. program bisa memberikan kontribusi untuk pengentasan Stunting. Para Kontraktor, Perbankan itu bisa menjadi Bapak Asuh untuk membantu keluarga yang tak mampu,” kata Nerius Auparay.

Sementara itu Asisten 1 Setda Jayawijaya yang juga merupakan Bapak Asuh Stunting Drs. Tinggal Wusono. M.A.P menyatakan satu kehormatan baginya ditunjuk menjadi bapak Asush Anak Stunting tentunya nanti sesuai penjelasan dari BKKBN Provinsi Papua untuk berkumpul dengan tim penanganan Stunting untuk melihat langkah kerja seperti apa.

“program kerjanya akan dilihat apakah ini bersifat kolektif atau mandiri, tentunya juga sesuaidengan penjelasan tadi kita tak berdiri sendiri, setelah berkumpul dan berjalan kedepan nantinya kita replikasi bagaimana pengentasan pengentasan stunting ini lebih cepat makan akan dibuat bapak Asuh dan Bunda Asuh yang baru,”jelasnya. (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos