
MERAUKE- Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Drs Daniel Pauta memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk memulangkan seluruh mahasiswa asal Kabupaten Merauke yang ada di seluruh kota studi di Indonesia di luar Papua sekitar Rp 3,5 miliar. Jumlah ini termasuk tim yang akan berangkat ke seluruh kota studi untuk mendata dan memastikan nama-nama mahasiswa yang akan pulang tersebut.
“Untuk memulangkan seluruh mahasiswa asal Kabupaten Merauke dari seluruh kota studi yang ada, dibutuhkan dana sekitar Rp 3,5 miliar,’’ kata Daniel Pauta kepada wartawan, Selasa (1/10).
Menurut Daniel Pauta, dana tersebut belum teralokasi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Merauke 2019. Karena itu, lanjut Daniel Pauta, untuk dapat mengalokasikan anggaran ini, maka perlu dibicarakan dan para anggota DPRD Kabupaten Merauke untuk dapat dialokasikan dalam APBD Perubahan 2019.
Sekda Daniel Pauta menjelaskan bahwa untuk dapat mengalokasikan anggaran untuk pemulangan mahasiswa tersebut, maka pihaknya akan kembali melihat mana yang bisa digeser untuk dapat dialokasikan biaya pemulangan mahasiswa dari sejumlah kota studi tersebut. Termasuk biaya tim yang akan turun melakukan pendataan dan memastikan mahasiswa mana yang akan pulang dan mana yang masih tetap tinggal melanjutkan kuliahnya.
“Kita dengar kemarin, Pak John (maksudnya Johanes Gluba Gebze, tokoh selatan Papua ) bahwa untuk dari Makassar saja kalau dipulangkan akan membutuhkan dana sekitar Rp 200 juta,’’ tandasnya.
Sekadar diketahui, pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Solidaritas Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat Papua menggelar aksi demo damai ke Kantor Bupati Merauke, Senin (30/9). Aksi demo ini berlangsung aman dan damai. Dalam aksinya, Forum Solidaritas Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat Papua tersebut mendesak pemerintah daerah Selatan Papua dari 4 kabupaten untuk segera memulangkan mahasiswa yang ada di Selatan Papua tersebut dengan lasan mereka tidak aman dan jiwanya terancam pascah kerusuhan Wamena.
Aksi demo tersebut direspon Pemerintah Kabupaten Merauke dimana Pemkab Merauke akan membentuk Tim untuk ke semua kota studi di Indonesia serta memulangkan mahasiswa yang merasa tidak aman dan jiwanya terancam. Forum Solidaritas Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat Papua memberi waktu selama 2 minggu kepada Pemerintah, mahasiswa tersebut sudah dipulangkan. (ulo/tri)