Sunday, October 6, 2024
30.7 C
Jayapura

Dinkes Lebih Cemaskan Kasus Polio Ketimbang Covid-19

JAYAPURA – Kasus Covid-19 di Singapura mengalami peningkatan yang signifikan, dengan dua subvarian baru, KP.1 dan KP.2 yang dari kelompok varian FliRT berkontribusi terhadap dua pertiga kasus di sana.

Kendati demikian, Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengaku pihaknya saat ini tidak terlalu memikirkan kasus Covid melainkan kasus Polio yang kini sudah berada di Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

“Yang kita khawatirkan saat ini adalah kasus polio, jika kita memikirkan kasus Covid-19 yang saat ini ada di Singapura itu terlalu berlebihan. Sebab, Covid sudah berlalu dan tidak seperti dulu lagi,” ucap Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr.Aaron Rumainum, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (28/5).

Baca Juga :  Bulan Depan, PPnBM Mobil Baru Nol Persen

Menurutnya, kalaupun nanti ada kasus Covid-19. Itu tidak akan separah kasus sebelumnya yang menyebabkan banyak orang meninggal dunia.

“Sekali pun nanti kasus Covid-19 masuk di Papua, masyarakat tidak lagi menganggapnya sebagai sesuatu yang serius. Karena tidak ada ketakutan dan rasa khawatir, dengan begitu mereka akan baik baik saja. Selama ini banyak kematian di kasus Covid karena ketakutan dan kecemasan yang berlebihan,” kata dr Aaron.

Bahkan dr Aaron mengklaim bahwa flu covid saat ini seperti flu seperti biasa. Namun meminta masyarakat untuk selalu mengantisipasinya dan menjaga kesehatan imun tubuhnya.

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena mustahil Covid tiba di Papua, bahkan Covid bukan lagi menjadi masalah serius. Yang lebih serius saat ini adalah kasus Polio yang tidak menyerang orang dewasa melainkan menyerang anak anak,” ujarnya.

Baca Juga :  Tumpang Tindih Sertifikat, Indikasi Adanya Mafia Tanah

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa varian FLiRT, yang memicu lonjakan kasus Covid-19 di Singapura, belum ditemukan di Indonesia.

Hal ini didukung oleh hasil surveilans yang menunjukkan tidak ada peningkatan kasus ISPA maupun Covid di Indonesia. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

JAYAPURA – Kasus Covid-19 di Singapura mengalami peningkatan yang signifikan, dengan dua subvarian baru, KP.1 dan KP.2 yang dari kelompok varian FliRT berkontribusi terhadap dua pertiga kasus di sana.

Kendati demikian, Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengaku pihaknya saat ini tidak terlalu memikirkan kasus Covid melainkan kasus Polio yang kini sudah berada di Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

“Yang kita khawatirkan saat ini adalah kasus polio, jika kita memikirkan kasus Covid-19 yang saat ini ada di Singapura itu terlalu berlebihan. Sebab, Covid sudah berlalu dan tidak seperti dulu lagi,” ucap Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr.Aaron Rumainum, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (28/5).

Baca Juga :  22 Adegan Untuk Lima Belas Tahun Penjara

Menurutnya, kalaupun nanti ada kasus Covid-19. Itu tidak akan separah kasus sebelumnya yang menyebabkan banyak orang meninggal dunia.

“Sekali pun nanti kasus Covid-19 masuk di Papua, masyarakat tidak lagi menganggapnya sebagai sesuatu yang serius. Karena tidak ada ketakutan dan rasa khawatir, dengan begitu mereka akan baik baik saja. Selama ini banyak kematian di kasus Covid karena ketakutan dan kecemasan yang berlebihan,” kata dr Aaron.

Bahkan dr Aaron mengklaim bahwa flu covid saat ini seperti flu seperti biasa. Namun meminta masyarakat untuk selalu mengantisipasinya dan menjaga kesehatan imun tubuhnya.

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena mustahil Covid tiba di Papua, bahkan Covid bukan lagi menjadi masalah serius. Yang lebih serius saat ini adalah kasus Polio yang tidak menyerang orang dewasa melainkan menyerang anak anak,” ujarnya.

Baca Juga :  Ratusan Bendera Merah Putih Dikibarkan di Dasar Laut Jayapura

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa varian FLiRT, yang memicu lonjakan kasus Covid-19 di Singapura, belum ditemukan di Indonesia.

Hal ini didukung oleh hasil surveilans yang menunjukkan tidak ada peningkatan kasus ISPA maupun Covid di Indonesia. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya