Friday, April 19, 2024
33.7 C
Jayapura

Personel Polda Papua Diminta Siapkan Mental dan Fisik

Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw saat melantik Kombes Pol. Sondang Siagian sebagai Direktur Samapta Polda Papua di Mapolda Papua, Rabu (22/1).( foto: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengingatkan seluruh jajarannya untuk mempersiapkan metal dan fisik dalam rangka menghadapi tantangan tugas tahun 2020.

Pasalnya tahun ini, diprediksi masih akan ada gangguan Kamtibmas, salah satunya dari mahasiswa eksodus yang masih belum kembali ke kota study masing-masing.

“Gangguan dari kelompok-kelompok intoleran, gangguan KKB dan agenda Pilkada serentak tahun 2020 serta pelaksanaan PON yang akan dimulai pada bulan Oktober 2020. Dalam menghadapi berbagai tantangan tugas dan tahun 2020, penekanan saya persiapan mental dan fisik dengan melaksanakan latihan latihan fisik. Buat kegiatan latihan kemampuan samapta Polri dengan menggunakan alat-alat khusus yang telah ada,” ungkapnya usai melantik Kombes Pol. Sondang Siagian sebagai Direktur Samapta Polda Papua di Mapolda Papua, Rabu (22/1).

Dikatakan, sebagaimana tugas dan fungsi Samapta adalah sebagai tulang punggung Polri, peran Samapta sangat vital dalam memberikan pelayanan perlindungan dan pengayoman serta pemeliharaan Kamtibmas. Karena personel Samapta memiliki segudang kemampuan yang mestinya harus dikuasai. Antara lain, Turjawali pengaturan penjagaan pengawalan dan patroli, TPTKP tindakan pertama pada tempat kejadian perkara, Dalmas pengendalian masa, Tipiring tindak pidana ringan, negosiasi dan  SAR  terbatas.

Baca Juga :  Asing Tak Boleh Campuri Bebaskan Pilot Susi Air

“Kemampuan-kemampuan tersebut sudah teruji pada saat pengamanan Pemilu dan Pileg serta pengamanan unjuk rasa terkait rasisme,” ucapnya.

Selain itu, Samapta Polri juga memiliki unit satwa yang mana Dit Samapta Polda Papua memiliki beberapa anjing K9 yang juga tetap berprestasi salah satunya adalah saat membantu penanganan bom di Wamena dan pencarian korban banjir bandang di Sentani.

“Selain itu, dalam pelaksanaan kegiatan patroli dan pengawalan selalu menggunakan body sistem. Kegiatan patroli harus mampu menyentuh masyarakat. Hindari sikap arogan dalam mengendarai kendaraan patroli dan melaksanakan penjagaan agar tetap menggunakan pakaian dinas dan jaga kewaspadaan jangan asik dengan gadget yang dimiliki,” pintanya.

“Kita tetap melakukan upaya-upaya dan patroli, razia bisa mengurangi pencurian dan kelompok-kelompok orang yang bersenjata. Kepada anggota di pos harap menjaga dan tugas dengan baik jangan sampai lelah,” sambungnya. 

Baca Juga :  Kebakaran di Polimak,  Satu TK Ludes

Sementara itu, mengenai KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Kapolda Paulus Waterpauw mengatakan bahwa KKB merupakan kelompok yang melakukan perbuatan kriminal dan bersenjata. 

“Artinya ini ranahnya hukum, hukum pidana dan bukan politik. Jadi kami di situ,kata Waterpauw kepada wartawan di Mako Brimob Polda Papua, Rabu (22/1).

Menurut Waterpauw, jika sudah dibawah ke ranah politik, maka bukan tugasnya pihak kepolisian. Namun kalau nomenklatur tentang kriminal, maka KKB memang nyatanya begitu. Sebab mereka (KKB) ini tidak banyak hanya beberapa puluh orang, berkompok dan melakukan perbuatan-perbuatan kriminal.

“Kita lihat saja mereka (KKB, red) melakukan tindakan-tindakan kriminal. Seperti memaksa, melakukan intimidasi. Bahkan melakukan kekerasan-kekerasan masif, bukan kepada aparat saja, tetapi kepada masyarakat sipil juga, kepada pengusaha juga, kepada pemerintah juga,” ucapnya.

Kata Waterpauw, ini merupakan perbuatan kriminal yang tidak bisa ditolerir, sehingga hal inilah yang saat ini dihadapi oleh pihaknya. (fia/bet/nat).

Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw saat melantik Kombes Pol. Sondang Siagian sebagai Direktur Samapta Polda Papua di Mapolda Papua, Rabu (22/1).( foto: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengingatkan seluruh jajarannya untuk mempersiapkan metal dan fisik dalam rangka menghadapi tantangan tugas tahun 2020.

Pasalnya tahun ini, diprediksi masih akan ada gangguan Kamtibmas, salah satunya dari mahasiswa eksodus yang masih belum kembali ke kota study masing-masing.

“Gangguan dari kelompok-kelompok intoleran, gangguan KKB dan agenda Pilkada serentak tahun 2020 serta pelaksanaan PON yang akan dimulai pada bulan Oktober 2020. Dalam menghadapi berbagai tantangan tugas dan tahun 2020, penekanan saya persiapan mental dan fisik dengan melaksanakan latihan latihan fisik. Buat kegiatan latihan kemampuan samapta Polri dengan menggunakan alat-alat khusus yang telah ada,” ungkapnya usai melantik Kombes Pol. Sondang Siagian sebagai Direktur Samapta Polda Papua di Mapolda Papua, Rabu (22/1).

Dikatakan, sebagaimana tugas dan fungsi Samapta adalah sebagai tulang punggung Polri, peran Samapta sangat vital dalam memberikan pelayanan perlindungan dan pengayoman serta pemeliharaan Kamtibmas. Karena personel Samapta memiliki segudang kemampuan yang mestinya harus dikuasai. Antara lain, Turjawali pengaturan penjagaan pengawalan dan patroli, TPTKP tindakan pertama pada tempat kejadian perkara, Dalmas pengendalian masa, Tipiring tindak pidana ringan, negosiasi dan  SAR  terbatas.

Baca Juga :  Kebakaran di Polimak,  Satu TK Ludes

“Kemampuan-kemampuan tersebut sudah teruji pada saat pengamanan Pemilu dan Pileg serta pengamanan unjuk rasa terkait rasisme,” ucapnya.

Selain itu, Samapta Polri juga memiliki unit satwa yang mana Dit Samapta Polda Papua memiliki beberapa anjing K9 yang juga tetap berprestasi salah satunya adalah saat membantu penanganan bom di Wamena dan pencarian korban banjir bandang di Sentani.

“Selain itu, dalam pelaksanaan kegiatan patroli dan pengawalan selalu menggunakan body sistem. Kegiatan patroli harus mampu menyentuh masyarakat. Hindari sikap arogan dalam mengendarai kendaraan patroli dan melaksanakan penjagaan agar tetap menggunakan pakaian dinas dan jaga kewaspadaan jangan asik dengan gadget yang dimiliki,” pintanya.

“Kita tetap melakukan upaya-upaya dan patroli, razia bisa mengurangi pencurian dan kelompok-kelompok orang yang bersenjata. Kepada anggota di pos harap menjaga dan tugas dengan baik jangan sampai lelah,” sambungnya. 

Baca Juga :  Selesaikan Secara Komprehensif dan Bermartabat

Sementara itu, mengenai KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Kapolda Paulus Waterpauw mengatakan bahwa KKB merupakan kelompok yang melakukan perbuatan kriminal dan bersenjata. 

“Artinya ini ranahnya hukum, hukum pidana dan bukan politik. Jadi kami di situ,kata Waterpauw kepada wartawan di Mako Brimob Polda Papua, Rabu (22/1).

Menurut Waterpauw, jika sudah dibawah ke ranah politik, maka bukan tugasnya pihak kepolisian. Namun kalau nomenklatur tentang kriminal, maka KKB memang nyatanya begitu. Sebab mereka (KKB) ini tidak banyak hanya beberapa puluh orang, berkompok dan melakukan perbuatan-perbuatan kriminal.

“Kita lihat saja mereka (KKB, red) melakukan tindakan-tindakan kriminal. Seperti memaksa, melakukan intimidasi. Bahkan melakukan kekerasan-kekerasan masif, bukan kepada aparat saja, tetapi kepada masyarakat sipil juga, kepada pengusaha juga, kepada pemerintah juga,” ucapnya.

Kata Waterpauw, ini merupakan perbuatan kriminal yang tidak bisa ditolerir, sehingga hal inilah yang saat ini dihadapi oleh pihaknya. (fia/bet/nat).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya