JAKARTA– Suatu kebanggaan ketika pelatih dapat menghadapi negara asalnya sebagai lawan di ajang bergengsi seperti Piala Asia U-23, tapi tidak bagi Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan itu justru tak menginginkan pertemuan antara Timnas Indonesia U-23 versus Korsel U-23 terjadi di perempat final Piala Asia U-23 2024.
Pertemuan itu terjadi setelah Korsel U-23 berhasil menang tipis 1-0 atas Jepang U-23 di laga terakhir penyisihan Grup B, Senin (22/4) malam. Hasil itu membuat pasukan muda Taeguk Warriors keluar sebagai juara grup, dan mereka akan menghadapi Garuda Muda selaku runner-up Grup A.
Sementara Jepang U-23, yang finish sebagai runner-up Grup B, akan ditantang tuan rumah Qatar U-23 sebagai juara Grup A.
Situasi ini tentu saja tak menyenangkan bagi Shin Tae-yong, karena pelatih berusia 53 tahun itu menyadari betul kekuatan yang bakal dihadapi Garuda Muda di perempat final nanti.
Kekhawatiran Shin Tae-yong bukan tanpa alasan, karena rekor pertemuan lebih memihak kepada Negeri Ginseng sejauh ini. Di kategori timnas senior saja, skuad Garuda dibuat babak belur dalam 57 pertemuan. Indonesia hanya mengemas enam kemenangan, delapan imbang, dan sisanya mengalami kekalahan.
Walau begitu, masih ada kebanggaan ketika Garuda berhasil menang besar 4-0 di Turnamen Merdeka pada 31 Juli 1985. Sementara di kelompok umur, tepatnya Timnas Indonesia U-19, Indonesia pernah menang dramatis atas Korsel dengan skor 3-2 pada Oktober 2013.
Harapan Shin Tae-yong
Shin Tae-yong sempat mengutarakan lawan yang ingin dihadapi skuad Garuda Muda di perempat final Piala Asia U-23 2024. Mantan pelatih Korsel itu mengharapkan tim asuhannya dapat bertemu Jepang ketimbang negara asalnya.
“Ini adalah pertanyaan sulit dan tentu saja saya tidak bisa mengambil keputusan apakah kami akan bermain lawan Korea Selatan atau Jepang. Tapi, saya rasanya lebih memilih Jepang. Saya pikir lebih baik kami bermain melawan Jepang daripada Korea Selatan,” ujar pelatih yang akrab disapa STY usai timnya menang atas Australia, Kamis (18/4).
Namun, STY tak bisa mengelak. Dia harus mempersiapkan Garuda Muda untuk kembali bermain prima walau bertemu dengan tim yang berasal dari negara asalnya.
STY berharap motivasi dan mentalitas tim asuhannya tetap terjaga, meski menyadari Korsel U-23 bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan. Walau begitu, STY bertekad membawa timnya kembali membuat keajaiban untuk lolos ke semifinal. (*)
Sumber: Jawapos