Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Gagalkan Penyelundupan Ratusan Reptil ke Jakarta

MERAUKE– Satuan Pelayanan Bandar Udara Mopah Karantina Papua Selatan menahan dan menggagalkan ratusan reptil yang hendak diselundupkan ke Jakarta melalui Bandar Udara Mopah selama 2 hari, Jumat dan Sabtu (19-20) April 2024.

“Maraknya penyelundupan membuktikan pasar reptil besar. Bila terus berlanjut, dipastikan fauna asal Merauke akan punah. Dua hari ini, total 190 reptil kami tahan,” ungkap Kepala Karantina Papua Selatan Cahyo, Mingu  (21/04/2024).

Cahyo menjelaskan, pada Jumat pagi (19/04/2024), Karantina menahan reptil setelah mendapatkan informasi saat petugas Avsec, Muhammad Ridwan yang bertugas di Cargo Bandar Udara Mopah sedang melaksanakan pengoperasian mesin x-ray.

“Merasa ada kecurigaan terhadap beberapa barang, maka dilakukan pemeriksaan manual dengan disaksikan oleh beberapa orang untuk melihat isinya,” ungkap Anastasia Diva Putri, Dokter Hewan Karantina Ahli Pertama.

Baca Juga :  Peluru Tembus Atap Gereja, Kejutkan Warga Jemaat Saat Misa

Keterangan kemasan barang menyatakan bahwa isinya barang tersebut adalah herbal. Namun untuk memastikan kebenarannya barang dibuka dan hasilnya ditemukan ratusan reptil dengan berbagai ukuran.

“Pada hari Jumat, total 157 reptil terdiri dari 145 ekor kadal soa payung dan 12 ekor biawak coklat. Semuanya ditahan Karantina dan akan dimasukkan kedalam kandang penahanan,” ungkap Ketua Tim Gakum Karantina Papua Selatan Suwarna Duwipa.

Satu hari berselang, pada Sabtu pagi (20/4) pejabat Karantina yang bertugas di Cargo Bandar Udara kembali menahan puluhan kadal setelah mendapatkan informasi dari  jasa pengiriman.

“Personil Lion Parcel mendatangi meja pelayanan Karantina karena dirasa curiga terhadap isi paketnya. Setelah dibuka bersama, terdapat 33 ekor kadal soa payung,” kata pejabat Karantina Samijan yang sedang bertugas di Cargo. Pemilik paket mengelabui petugas dengan memberikan keterangan kemasan “kotak rias”.

Baca Juga :  MRP Papua Selatan Tegas Tolak Program Transmigrasi

Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono menjelaskan biawak coklat dan kadal soa payung merupakan satwa endemik Merauke yang statusnya dilindungi.

“Sangat disayangkan penyelundupan satwa liar masih terjadi. Mari kita jaga flora dan fauna endemik Merauke agar tetap ada dialam,” tutup Cahyono. (ulo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE– Satuan Pelayanan Bandar Udara Mopah Karantina Papua Selatan menahan dan menggagalkan ratusan reptil yang hendak diselundupkan ke Jakarta melalui Bandar Udara Mopah selama 2 hari, Jumat dan Sabtu (19-20) April 2024.

“Maraknya penyelundupan membuktikan pasar reptil besar. Bila terus berlanjut, dipastikan fauna asal Merauke akan punah. Dua hari ini, total 190 reptil kami tahan,” ungkap Kepala Karantina Papua Selatan Cahyo, Mingu  (21/04/2024).

Cahyo menjelaskan, pada Jumat pagi (19/04/2024), Karantina menahan reptil setelah mendapatkan informasi saat petugas Avsec, Muhammad Ridwan yang bertugas di Cargo Bandar Udara Mopah sedang melaksanakan pengoperasian mesin x-ray.

“Merasa ada kecurigaan terhadap beberapa barang, maka dilakukan pemeriksaan manual dengan disaksikan oleh beberapa orang untuk melihat isinya,” ungkap Anastasia Diva Putri, Dokter Hewan Karantina Ahli Pertama.

Baca Juga :  Semprotan Water Canon Berujung Maut

Keterangan kemasan barang menyatakan bahwa isinya barang tersebut adalah herbal. Namun untuk memastikan kebenarannya barang dibuka dan hasilnya ditemukan ratusan reptil dengan berbagai ukuran.

“Pada hari Jumat, total 157 reptil terdiri dari 145 ekor kadal soa payung dan 12 ekor biawak coklat. Semuanya ditahan Karantina dan akan dimasukkan kedalam kandang penahanan,” ungkap Ketua Tim Gakum Karantina Papua Selatan Suwarna Duwipa.

Satu hari berselang, pada Sabtu pagi (20/4) pejabat Karantina yang bertugas di Cargo Bandar Udara kembali menahan puluhan kadal setelah mendapatkan informasi dari  jasa pengiriman.

“Personil Lion Parcel mendatangi meja pelayanan Karantina karena dirasa curiga terhadap isi paketnya. Setelah dibuka bersama, terdapat 33 ekor kadal soa payung,” kata pejabat Karantina Samijan yang sedang bertugas di Cargo. Pemilik paket mengelabui petugas dengan memberikan keterangan kemasan “kotak rias”.

Baca Juga :  Bawaslu Masih Proses Dugaan Pelanggaran Sekretaris Kampung Telaga Sari

Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono menjelaskan biawak coklat dan kadal soa payung merupakan satwa endemik Merauke yang statusnya dilindungi.

“Sangat disayangkan penyelundupan satwa liar masih terjadi. Mari kita jaga flora dan fauna endemik Merauke agar tetap ada dialam,” tutup Cahyono. (ulo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya