
SENTANI-Sejumlah pangkalan ojek di Kabupaten Jayapura menolak kehadiran Gojek di Kabupaten Jayapura.
“Kami tidak setuju,” ungkap Saiful, salah satu warga yang berprofesi sebagai ojek di Sentani saat ditemui di Pangkalan Ojek Jalan Sosial Sentani, Rabu (27/2), kemarin.
Mereka menjelaskan alasannya menolak kehadiran gojek. Menurut mereka, berprofesi sebagai ojek di Kota Sentani berbeda dengan profesi ojek daerah lainnya di seluruh Indonesia. Jika di tempat lain profesi ojek hanya pekerjaan sampingan, namun ojek yang ada di Kota Sentani, merupakan profesi yang sudah menjadi penopang hidup warga yang menjalani profesi itu.
Oleh karenanya, berprofesi sebagai ojek juga harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Selain itu, dalam melaksanakan pekerjaanya, mereka sudah terorganisir.
“Ojek di sini beda, kita ada aturan, organisasinya jelas,” katanya.
Setiap ojek yang sudah tergabung wajib menyetor iuran yang sudah disepekati bersama. Selain itu, wilayah kerjanya juga sudah ditentukan masing-masing pangkalan dan itu atas kesepekatan bersama.
“Misalnya ojek dari Pasar Lama tidak boleh angkut penumpang di Jalan Sosial, karena wilayah lintasan sudah dibagi masing-masing. Begitu juga sebaliknya,” tuturnya.
Oleh karenanya, dengan kehadiran gojek di Kota Sentani justru akan memicu masalah baru bagi kalangan ojek. “Gojek inikan tunggu ada pesanan dan ada setor persen ke keprusahaan, sedangkan kita tidak begitu, dapat berapa, itulah yang kita pegang,” paparnya.(roy/tho)