MERAUKE– Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke pada tahun 2023 mengajukan luas tanam padi untuk musim tanam 2023-2024 ke bupati Merauke untuk ditetapkan seluas 50.000 hektar.
Luas tanam ini sudah termasuk musim tanam rendengan dan gadu. Luas tanam yang relatif kecil ini sempat membuat orang nomor satu di Merauke itu sempat bertanya kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebuhan Kabupaten Merauke. Sebab, luas tanam yang diajukan dan ditetapkan tersebut turun dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya yang sudah mencapai 60.000-70.000 hektar.
‘’Kalau kita lihat ini, luas tanam ini turun dibandingkan musim tanam tahun 2022/2023 yang mencapai 60.000 hektar,’’ kata Bupati Romanus Mbaraka, pada penetapan luas tanam pada musim tanam 2023/2024 di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Rabu (6/12/2023).
Menurut Bupati Romanus Mbaraka bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini, luas tanam tersebut bukan naik tapi justru terus menurun atau menyusut. Karena itu, untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab utama menurunnya luas tanam dari tahun ke tahun tersebut, bupati Romanus Mbaraka menanyakan penyebab turunnya luas tanam tersebut.
Dari para kepala kampung dan PPL yang hadir, menyebutkan beberapa penyebab turunnya luas tanam di Merauke, diantaranya sebagian dari lahan pertanian tersebut berubah fungsi dari persawahan menjadi perumahan, kemudian dari sawah menjadi lahan untuk tanaman palawija.
Selain itu, penyebab lainnya karena dalam 3 tahun terakhir ini petani mengalami gagal panen, sehingga membuat petani mengalami kerugian besar. Tidak punya modal untuk mengolah lahan yang lebih luas lagi. (ulo)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
MERAUKE– Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke pada tahun 2023 mengajukan luas tanam padi untuk musim tanam 2023-2024 ke bupati Merauke untuk ditetapkan seluas 50.000 hektar.
Luas tanam ini sudah termasuk musim tanam rendengan dan gadu. Luas tanam yang relatif kecil ini sempat membuat orang nomor satu di Merauke itu sempat bertanya kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebuhan Kabupaten Merauke. Sebab, luas tanam yang diajukan dan ditetapkan tersebut turun dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya yang sudah mencapai 60.000-70.000 hektar.
‘’Kalau kita lihat ini, luas tanam ini turun dibandingkan musim tanam tahun 2022/2023 yang mencapai 60.000 hektar,’’ kata Bupati Romanus Mbaraka, pada penetapan luas tanam pada musim tanam 2023/2024 di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Rabu (6/12/2023).
Menurut Bupati Romanus Mbaraka bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini, luas tanam tersebut bukan naik tapi justru terus menurun atau menyusut. Karena itu, untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab utama menurunnya luas tanam dari tahun ke tahun tersebut, bupati Romanus Mbaraka menanyakan penyebab turunnya luas tanam tersebut.
Dari para kepala kampung dan PPL yang hadir, menyebutkan beberapa penyebab turunnya luas tanam di Merauke, diantaranya sebagian dari lahan pertanian tersebut berubah fungsi dari persawahan menjadi perumahan, kemudian dari sawah menjadi lahan untuk tanaman palawija.
Selain itu, penyebab lainnya karena dalam 3 tahun terakhir ini petani mengalami gagal panen, sehingga membuat petani mengalami kerugian besar. Tidak punya modal untuk mengolah lahan yang lebih luas lagi. (ulo)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
